Kekhalifahan Rasyidin: Perbedaan antara revisi

Setelah [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] dibunuh di [[Kufah]], [[Hasan bin Ali]] (putra pertama Ali dan cucu [[Muhammad]]) ditunjuk sebagai pengganti Ali dan menjadi khalifah sementara.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=i1ZHCwAAQBAJ&q=%D8%AE%D8%A7%D9%85%D8%B3+%D8%A7%D9%84%D8%AE%D9%84%D9%81%D8%A7%D8%A1+%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%A7%D8%B4%D8%AF%D9%8A%D9%86+%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%B3%D9%86+%D8%A8%D9%86+%D8%B9%D9%84%D9%89&pg=PT69|title=من أعلام السلف – ج 1|trans-title=Min A'lam As-Salaf - jilid 1|first=أحمد|last=فريد|author-link=:ar:أحمد فريد|publisher=IslamKotob|via=Google Books}}</ref>{{sfn|Madelung|1997|p=311}} Pada saat yang sama, Konflik dengan [[Muawiyah bin Abu Sufyan]] (atau Muawiyah I) semakin memanas.{{sfn|Madelung|1997|p=317}} Untuk meredam konflik saat itu, Hasan menyelenggarakan [[Perjanjian Hasan–Mu'awiyah|sebuah perjanjian]],{{sfn|Madelung|1997|p=|pp=322-3}} yang isinya menyatakan bahwa Hasan bersedia menyerahkan kekhalifahan dan menyatakan bahwa Mu'awiyah tidak akan menunjuk seorang penerus selama masa pemerintahannya, dan bahwa dia akan membiarkan dunia Islam memilih pemimpin berikutnya (sesuatu yang kelak akan dilanggar oleh Muawiyah dengan menunjuk putranya, [[Yazid bin Mu'awiyah|Yazid I]] sebagai penggantinya).{{Sfn|Madelung|1997|p=334-5, 337}} Setelah perjanjian disepakati oleh kedua kubu, Hasan bersedia menyerahkan [[Khilafah|kekhalifahan]] kepada Muawiyah dan mengundurkan diri dari jabatan [[khalifah]].<ref>{{Cite book|last=Abbas|first=Hassan|title=The Prophet's Heir: The life of Ali ibn Abi Talib|publisher=Yale University Press|year=2021|isbn=9780300252057}}</ref>