Drumblek: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
Baris 11:
 
<!--[[Berkas:Barisan Theklek Drumblek Gempar.jpg|al=|jmpl|280x280px|Barisan ''theklek'' Drumblek Gempar ketika tampil dalam festival kesenian Kota Salatiga tahun 1990-an ({{harvnb|Supangkat|2014||p=32}}).]]-->
Didik awalnya memiliki keinginan membentuk drumben agar Desa Pancuran dapat berpartisipasi dalam acara tersebut, tetapi terbentur oleh keterbatasan dana.<ref name=":1">{{Cite web|url=http://salatiga.go.id/drumblek-unggulan-budaya-lokal-salatiga/|title=Drumblek Unggulan Budaya Lokal Salatiga|last=Pemerintah Kota Salatiga|first=|date=16 April 2017|website=Website Resmi Pemerintah Kota Salatiga|access-date=31 Maret 2019}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://salatigakota.go.id/InfoBerita.php?id=1076&|title=Belasan Grup Drumblek Semarakkan Karnaval Budaya Salatiga|last=Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah Kota Salatiga|first=|date=18 Agustus 2014|website=Pemerintah Kota Salatiga|access-date=12 Mei 2020|archive-date=2021-01-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20210111080045/http://salatigakota.go.id/InfoBerita.php?id=1076&|dead-url=yes}}</ref> Setelah berpikir panjang, Didik akhirnya memiliki gagasan unik tetap membentuk drumben dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang masih layak pakai sebagai alat musik pendukungnya, seperti [[bambu]], [[ember]], [[drum]], dan [[jeriken]].{{sfnp|Supangkat|2014|p=31|ps=}} Ide Didik tersebut disambut antusias oleh kawan-kawan dan remaja Desa Pancuran. Mulailah mereka bekerjasama mengumpulkan berbagai drum bekas, jerigen minyak, ember, hingga potongan bambu.{{sfnp|Aprianto|2021|p=76|ps=}} Setelah semuanya terkumpul, mereka terus berlatih agar mampu tampil dalam karnaval Hari Ulang Tahun ke-41 Republik Indonesia.{{sfnp|Sutantyo|2013|p=31|ps=}} Pada awal latihannya, suara drumblek jauh lebih berisik ketika ditabuh, bahkan belum membentuk irama lagu. Hal ini dikarenakan semua peralatan yang dipakai menggunakan barang bekas.{{sfnp|Referensi Nilai Budaya Takbenda untuk Output Layanan Data dan Informasi Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah|p=5|ps=|2017}}
 
Pada perkembangan selanjutnya, nama “drumblek” akhirnya disepakati bersama untuk menyebut temuan kesenian tersebut mengingat alat yang digunakan mayoritas berasal dari drum bekas berbahan seng ([[bahasa Jawa]]: ''blek''), sedangkan wadah bagi kesenian drumblek Desa Pancuran pada awal berdirinya diberi nama Drumben Tinggal Kandas,<ref name=":4" />{{sfnp|Satriyo|2016|p=105|ps=}} yang kemudian berganti nama menjadi Gempar (Generasi Muda Pancuran).{{sfnp|Kampoeng Salatiga|2013|p=32|ps=}}{{sfnp|Susanto|2016|p=76|ps=}}
Baris 58:
=== Ragam lagu dan kostum ===
<!--[[Berkas:Mayoret Drumblek (2).jpg|jmpl|280x280px|Kostum yang digunakan oleh mayoret drumblek merupakan perhatian utama dari para penonton ({{harvnb|Satriyo|2016||p=104}}).]]-->
Jika dilihat dari penampilan dan ragam kostum yang digunakan, drumblek saat ini sudah jauh berkembang apabila dibandingkan dengan awal kemunculannya.<ref>{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/1127159/saatempat-pilar-digaungkan-ke-masyarakat-melalui-drumblek-dan-rodat/full&view=ok|title=Saat Empat Pilar Digaungkan ke Masyarakat Melalui Drumblek dan Rodat|date=17 September 2018|work=[[Tempo.co]]|access-date=28 Agustus 2019}}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Berbagai macam variasi formasi dan barisan juga telah diaplikasikan seperti layaknya drumben profesional.{{sfnp|Aprianto|2021|p=80|ps=}} Hal inilah yang menjadikan drumblek sebagai salah satu kesenian musik yang cukup populer dan bergengsi di Kota Salatiga.{{sfnp|Rohman|2019|p=19|ps=}}
 
Lagu-lagu yang dimainkan oleh grup-grup drumblek juga sangat bervariasi, yaitu dari lagu-lagu rakyat hingga pop yang telah diaransemen.{{sfnp|Rohman|2019|p=19|ps=}} Permainan musik tersebut diawali dengan pemilihan lagu, yang kemudian diteruskan oleh pemegang kontrol musik (biasanya pemain ''glockenspiel'') untuk mencari ketukan dan menentukan tempo agar diikuti oleh pemain yang memegang alat lainnya.{{sfnp|Susanto|2016|p=76|ps=}}