Masalah lingkungan hidup di Bangladesh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: di masa → pada masa (WP:BAHASA)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
Baris 1:
[[Berkas:Himalayas from Bangladesh.jpg|jmpl|Dataran Bangladesh]]
[[Bangladesh]], dengan luas 147.570 km<sup>2</sup>, memiliki lanskap dataran rendah dan beberapa sistem sungai di seluruh negeri. Bentang alam ini menyediakan [[sumber daya alam]] utama air, tanah, perikanan, hutan, dan margasatwa.<ref name=":5">{{Cite journal|last=Viju Ipe|first=C.|date=1 December 1995|title=Issues in the Management of the Environment and Natural Resources in Bangladesh|journal=Journal of Environmental Management|volume=45|issue=4|pages=319–332|doi=10.1006/jema.1995.0079}}</ref> Negara ini saat ini menghadapi beberapa masalah lingkungan yang mengancam sumber daya ini, termasuk kontaminasi logam air tanah, peningkatan salinitas air tanah, siklon dan banjir, dan sedimentasi dan perubahan pola aliran sungai karena salah kelola DAS. Beberapa di antaranya, seperti pola perubahan aliran sungai dan keberadaan timbal dalam air tanah, dapat langsung berkorelasi dengan aktivitas manusia dan proses industri, sementara yang lain, seperti siklon dan banjir adalah masalah yang terjadi secara alami. Banyak dari masalah ini semakin diperburuk oleh [[Pemanasan global|perubahan iklim]], yang menyebabkan peningkatan terjadinya badai dan topan dan naiknya permukaan laut. Menurut [[Indeks Adaptasi Global Notre Dame]], Bangladesh adalah negara ke-43 yang paling rentan terhadap [[Efek pemanasan global|dampak perubahan iklim]], dan negara ke-37 yang paling tidak siap menghadapi dampak ini.<ref>{{Cite web|url=http://index.gain.org/country/bangladesh|title=Bangladesh {{!}} ND-GAIN Index|website=index.gain.org|access-date=14 November 2016|archive-date=2017-11-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20171105190444/http://index.gain.org/country/bangladesh|dead-url=yes}}</ref> Ada beberapa tindakan pemerintah yang diambil untuk mengatasi masalah ini.
 
== Kontaminasi air tanah ==
[[Air tanah]] di Bangladesh, yang digunakan sebagai [[air minum]], ditemukan [[Kontaminasi air tanah|terkontaminasi]] dengan banyak [[logam berat]], termasuk arsenik, timah, kadmium, kromium, [[tembaga]], merkuri, nikel, dan uranium.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Edmunds|first=W. M.|last2=Ahmed|first2=K. M.|last3=Whitehead|first3=P. G.|date=10 June 2015|title=A review of arsenic and its impacts in groundwater of the Ganges–Brahmaputra–Meghna delta, Bangladesh|journal=Environmental Science: Processes & Impacts|language=en|volume=17|issue=6|pages=1032–1046|doi=10.1039/C4EM00673A|issn=2050-7895|pmid=25683650}}</ref><ref name=":1">{{Cite journal|last=Rikta|first=Sharmin Yousuf|last2=Rahaman|first2=Md. Shiblur|last3=Rahman|first3=Md. Mostafizur|last4=Tareq|first4=Shafi Mohammad|date=1 June 2016|title=Lead Polluted Hotspot: Environmental Implication of Unplanned Industrial Development|url=https://www.degruyter.com/view/j/pesd.2016.10.issue-1/pesd-2016-0005/pesd-2016-0005.xml|journal=Present Environment and Sustainable Development|volume=10|issue=1|pages=51–60|doi=10.1515/pesd-2016-0005|issn=2284-7820}}</ref><ref name=":2">{{Cite journal|last=Kibria|first=Golam|last2=Hossain|first2=Md Maruf|last3=Mallick|first3=Debbrota|last4=Lau|first4=T. C.|last5=Wu|first5=Rudolf|date=15 April 2016|title=Trace/heavy metal pollution monitoring in estuary and coastal area of Bay of Bengal, Bangladesh and implicated impacts|journal=Marine Pollution Bulletin|volume=105|issue=1|pages=393–402|doi=10.1016/j.marpolbul.2016.02.021|pmid=26917093}}</ref><ref name=":3">{{Cite journal|last=Frisbie|first=Seth H|last2=Ortega|first2=Richard|last3=Maynard|first3=Donald M|last4=Sarkar|first4=Bibudhendra|date=14 November 2016|title=The concentrations of arsenic and other toxic elements in Bangladesh's drinking water.|journal=Environmental Health Perspectives|volume=110|issue=11|pages=1147–1153|doi=10.1289/ehp.021101147|issn=0091-6765|pmc=1241072|pmid=12417487}}</ref> Dari jumlah tersebut, arsenik telah ditetapkan sebagai masalah kesehatan yang paling signifikan, dengan sekitar 49% dari air kemungkinan terkontaminasi dengan konsentrasi di atas pedoman WHO,<ref name=":3" /> mempengaruhi 35 hingga 77 juta orang di negara ini.<ref name=":4">{{Cite web|url=http://www.who.int/bulletin/volumes/90/11/11-101253/en/|title=WHO {{!}} Arsenic in tube well water in Bangladesh: health and economic impacts and implications for arsenic mitigation|website=www.who.int|access-date=14 November 2016}}</ref> Kontaminasi arsenik air tanah dangkal adalah masalah alami yang semakin diperburuk dengan penggunaan sumur tabung, yang mengekstraksi air tanah. Sejak 1970-an, pemerintah mulai menggalakkan penggunaan sumur tabung dangkal untuk menghindari konsumsi air permukaan, yang sering terkontaminasi dengan berbagai [[bakteri]].<ref name=":4" /> Sumur tabung ini sayangnya mencapai air tanah yang terkontaminasi arsenik. Masalah ini lebih lazim di daerah pedalaman<ref name=":0" /> dan untuk daerah pedesaan, di mana 97% populasi menggunakan sumur tabung.<ref name=":4" /> Efek kesehatan dari konsumsi air yang terkontaminasi arsenik meliputi perubahan dan lesi pigmentasi kulit, yang bisa menjadi pendahulu kanker kulit. Ini juga dapat menyebabkan konsumsi paru-paru dan kandung kemih, serta efek perkembangan, neurotoksisitas, diabetes, penyakit paru-paru dan penyakit kardiovaskular.<ref>{{Cite web|url=http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs372/en/|title=Arsenic|website=World Health Organization|language=en-GB|access-date=14 November 2016}}</ref>
 
[[Keracunan timbal|Kontaminasi timbal]] telah ditemukan tinggi di daerah sekitar Dhaka. Telah didalilkan bahwa ini disebabkan oleh banyak industri di daerah tersebut, termasuk fasilitas daur ulang baterai. Departemen Lingkungan menemukan lebih dari 1200 lokasi industri yang menyebabkan polusi signifikan. Alasan kontaminasi logam tambahan termasuk kegiatan pertambangan dan pertanian. Kehadiran timbal dalam air mempengaruhi lingkungan, serta kesehatan manusia. Kehadiran timbal dalam [[tanah]] juga menyebabkan konsentrasi timbal dalam daun tanaman yang tumbuh di daerah tersebut.<ref name=":12">{{Cite journal|last=Rikta|first=Sharmin Yousuf|last2=Rahaman|first2=Md. Shiblur|last3=Rahman|first3=Md. Mostafizur|last4=Tareq|first4=Shafi Mohammad|date=1 June 2016|title=Lead Polluted Hotspot: Environmental Implication of Unplanned Industrial Development|url=https://www.degruyter.com/view/j/pesd.2016.10.issue-1/pesd-2016-0005/pesd-2016-0005.xml|journal=Present Environment and Sustainable Development|volume=10|issue=1|pages=51–60|doi=10.1515/pesd-2016-0005|issn=2284-7820}}</ref>