'''Kamus Al-Munawwir''' merupakan sebuah [[kamus]] bahasa Arab-Indonesia yang merupakan kamus [[bahasa Arab]] yang terkenal di Indonesia. Kamus ini telah banyak digunakan oleh para penuntut ilmu (''thullabul Ilmi'') untuk mengetahui arti kosakata Arab ke dalam bahasa Indonesia, khususnya dalam perbendaharaan kosakata terjemahan [[kitab kuning]]. Kamus ini termasuk dalam kamus dengan penjualan yang cukup banyak di Indonesia karena telah dicetak berulangkali dan dicetak sekitar 10 ribu-15 ribu eksemplar pertahun.<ref>http://www.muslimdaily.net/berita/lokal/kh-ahmad-warson-pengarang-kamus-al-munawwir-meninggal-dunia.html{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Kamus ini sangat populer di Indonesia karena termasuk kamus yang sangat komplet, bahkan kamus ini juga beredar di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam. Kenapa sampai ke sana, karena mempunyai kesamaan bahasa yaitu [[bahasa Melayu]] dan bahasa Indonesia yang pada hakekatnyahakikatnya sama persis, namun ada sedikit berbeda istilah-istilah tertentu dan dialegnya. Di samping kamus Almunawiral-Munawwir yang merupakan kamus besar dan tebal, ada kamus lain yang agakcukup tipis halamannya seperti kamus Arab-Indonesia karya [[Mahmoed Joenoes|Prof. Mahmud Yunus]]. Di samping itu jugaSetelahnya banyak bermunculan kamus-kamus lain sebagai folowernya. Tak lupa, di Krapyak, [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], juga ada penulis kamus Arab-Indonesia berjudul Al''al-Asyri"'' yakni KH. Atabik Ali dan Muh. Zuhdi Mudhlor dengan tebal sekitar 2500 halaman, kamus ini ditulis dengan sistem [[alfabet]] bukan dari [[akar kata]]. Dalam perkembangannya, kamus al-Munawir mengeluarkan edisi Indonesia-Arab-nya untuk menyesuaikan kebutuhan dari pemakainya.
Kembali ke kamus alMunawir Untuk melengkapinya, kamus ini kemudian diikuti edisi Indonesia-Arab-nya.
== Latar belakang ==
Kamus setebal 1634 halaman ini disusun oleh KH. [[Ahmad Warson Al-Munawwir]] (w. 2013 M), pengasuh pondokPondok pesantrenPesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta. Kamus ini merupakan di antaratermasuk peninggalan keilmuan KH Ahmad Warson yang juga murid dari KH Ali Maksum pengasuh awal Ponpes Krapyak setelah ditinggal pendirinya KH M Moenawir pada bulan Juli 1942. Sejak kecil, KH Ahmad Warson dididik oleh KH Ali Maksum, dan di antara beberapa muridnya, KH Ahmad Warson memiliki kelebihan tentang perbendaharaan bahasa, sehingga dia didorong gurunya untuk mewujudkan kamus ini. Penyelesaian kamus ini juga mendapat bantuan dari Kyai Bisri Mustofa dari [[Kabupaten Rembang|Rembang]].<ref>{{Cite web |url=http://www.jurnas.com/halaman/14/2013-04-19/241999 |title=Salinan arsip |access-date=2013-09-08 |archive-date=2014-04-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140418015623/http://www.jurnas.com/halaman/14/2013-04-19/241999 |dead-url=yes }}</ref>