Kekhalifahan Rasyidin: Perbedaan antara revisi

Sebagai hasil dari kemenangan di al-Qadisiyyah, Muslim menguasai seluruh Irak, termasuk [[Ctesiphon]], ibu kota Sasaniyah.<ref name="Vaglieri60-61"/> Pasukan Persia tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk memanfaatkan pegunungan Zagros untuk menghentikan pasukan Arab, setelah kehilangan pasukan utama mereka di al-Qadisiyyah.<ref name="Harvp|Nicolle|2009|p=58"/> Pasukan Persia mundur melewati [[pegunungan Zagros]] dan tentara Arab mengejar mereka melintasi dataran tinggi Iran, di mana nasib kekaisaran Sasaniyah berakhir pada [[Pertempuran Nahawand]] (642).<ref name="Vaglieri60-61"/> Kemenangan Muslimpasukan Kekhalifahan yang menghancurkan digarnisun Nahawand dikenal di dunia Muslim sebagai "Kemenangan dari segala Kemenangan".<ref name="Harvp|Nicolle|2009|p=58"/>

Setelah Nahawand, negara Persia runtuh dengan YezdegirdYazdegerd melarikan diri lebih jauh ke timur dan berbagai marzban berlutut tunduk kepada orang Arab.<ref name="Harvp|Nicolle|2009|p=59"/> Saat para penakluk perlahan-lahan menempuh jarak yang sangat jauh di Iran diselingi oleh kota dan benteng yang bermusuhan, Yazdgerd[[Yazdegerd III]] memilih untuk mundur, dan akhirnya berlindung di [[Khorasan Raya|Khorasan]], di mana dia dibunuh oleh satrap lokal pada tahun 651.<ref name="Vaglieri60-61"/> Setelah kemenangan mereka atas tentara kekaisaran, kaum Muslim masih harus bersaing dengan kumpulan kerajaan Persia yang lemah secara militer tetapi secara geografis tidak dapat diakses.<ref name="Lapidus49"/> Butuh puluhan tahun untuk membawa mereka semua di bawah kendali kekhalifahan.<ref name="Lapidus49"/> Di tempat yang sekarang disebut Afghanistan—wilayah[[Afghanistan]] (wilayah di mana otoritas Syah selalu diperdebatkan—Muslimdiperdebatkan), Muslim menghadapi perlawanan gerilya yang sengit dari suku-suku Buddha yang militan di wilayah tersebut.<ref name="Harvp|Nicolle|2009|p=66">{{Harvp|Nicolle|2009|p=66}}</ref>
Persia, Ironisnyabagaimanapun, meskipuntelah kemenangan penuh Muslim atas Iran dibandingkan dengan satu-satunyamenerima kekalahan sebagianyang daripahit. kekaisaranMeskipun Romawi,telah kaummemiliki Muslimpersenjataan meminjamdan jauh lebih banyak dari negara Sassaniapasukan yang hilanglengkap, daripadamereka yang pernah merekatelah lakukankalah dari RomawiKekhalifahan.<ref>{{Harvp|Nicolle|2009|p=60}}</ref> Namun, untuk Persia kekalahan tetap pahit. Sekitar 400 tahun kemudian, penyair Persia [[Ferdowsi]] menulis dalam puisi populernya [[Shahnameh]] (''Buku para Raja''):