Sriwijaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Surijeal (bicara | kontrib)
→‎Catatan sejarah: Javaka -> Zabag
Bhhhh
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 240:
=== Serbuan kerajaan Chola ===
Tahun [[1017]] dan [[1025]], [[Rajendra Chola I]], raja dari [[dinasti Chola]] di [[Pantai Koromandel|Koromandel]], [[India]] selatan, mengirim ekspedisi laut untuk menyerang Sriwijaya. Berdasarkan [[prasasti Tanjore]] bertarikh [[1030]], Kerajaan Chola telah menaklukan daerah-daerah koloni Sriwijaya, seperti wilayah [[Nikobar]] dan sekaligus berhasil menawan raja Sriwijaya yang berkuasa waktu itu [[Sangrama-Vijayottunggawarman]]. Selama beberapa dekade berikutnya, seluruh imperium Sriwijaya telah berada dalam pengaruh dinasti Chola. Meskipun demikian Rajendra Chola I tetap memberikan peluang kepada raja-raja yang ditaklukannya untuk tetap berkuasa selama tetap tunduk kepadanya.<ref>Sastri K. A. N., (1935). ''The Cholas''. University of Madras.</ref> Hal ini dapat dikaitkan dengan adanya berita utusan ''San-fo-ts'i'' ke Tiongkok tahun [[1028]].<ref>{{cite book|last=Kulke|first=H.|authorlink=|coauthors=Kesavapany, K.; Sakhuja, V.|title=Nagapattinam to Suvarnadwipa: reflections on Chola naval expeditions to Southeast Asia|year=2009|publisher=Institute of Southeast Asian|location=|id=ISBN 981-230-936-5 }}</ref>
 
Faktor lain kemunduran Sriwijaya adalah faktor alam. Karena adanya pengendapan lumpur di [[Sungai Musi]] dan beberapa anak sungai lainnya, sehingga [[kapal]]-kapal dagang yang tiba di [[Palembang]] semakin berkurang.{{sfn|Sucipto|2009|p=29}} Akibatnya, Kota Palembang semakin menjauh dari [[laut]] dan menjadi tidak strategis. Akibat kapal dagang yang datang semakin berkurang, [[pajak]] berkurang dan memperlemah [[ekonomi]] dan posisi Sriwijaya.{{sfn|Sucipto|2009|p=30}}