Candi Barong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Haikal-Heine (bicara | kontrib)
Penambahan gambar
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 37:
Ketika ditemukan, candi ini telah runtuh. Pemugaran dimulai 1987 dengan menyusun kembali dua candi utama. Pemugaran selesai 1992, dilanjutkan dengan pemugaran talud dan pagar. Selama pemugaran ditemukan arca Dewa Wisnu dan Dewi Sri. Selain itu ditemukan satu arca Ganesha dan beberapa peripih kotak terbuat dari batu [[andesit]] dan batu putih. Dalam salah satu pripih terdapat lembaran-lembaran perak dan emas bertulisan, tetapi tulisan itu sudah tak terbaca. Mendampingi pripih ditemukan pula sejumlah perlengkapan rumah, seperti [[mangkuk]] [[keramik]], [[mata panah]], [[guci]], dan [[sendok]].<ref name=papan/>
 
Pemujaan terhadap Wisnu merupakan keistimewaan kompleks candi ini. Umumnya, candi-candi Jawa Tengah memuja Dewa [[SyiwaSiwa]] atau bersifat SyiwaistisSiwaistis. Selain itu, [[punden berundak|struktur berundak]] dengan pusat pemujaan terletak paling timur juga tidak umum bagi candi-candi dari masa Medang, yang biasanya bangunan utamanya berada di pusat kompleks. Hanya Candi Ijo yang memiliki karakteristik sama. Struktur berundak ini dianggap sebagai ekspresi asli Indonesia. Corak sinkretik juga tampak dari pemujaan terhadap Dewi Sri.
 
Candi ini mendapatkan nama 'barong' karena bangunan utama candi memiliki hiasan [[kala]] dan [[makara]] pada setiap relung seperti umumnya candi di Jawa, yang mirip dengan [[barong]].<ref>[http://candi.perpusnas.go.id/temples/deskripsi-yogyakarta-candi_barong/ Deskripsi Candi Barong]</ref>