Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
Baris 327:
Banyak profesional kesehatan dan pekerja sosial yang melaporkan meluasnya trauma psikologis akibat tsunami. Kepercayaan tradisional di sejumlah wilayah bencana mewajibkan seorang kerabat keluarga mengubur jenazah kerabatnya dan kadang sampai tidak ada jenazah lagi yang tersisa. Kaum wanita di Aceh membutuhkan pendekatan khusus dari badan bantuan asing dan mereka memiliki keinginan yang beragam.
 
Daerah yang paling parah dampaknya, [[Aceh]], dihuni masyarakat Islam konservatif dan tidak punya industri pariwisata atau pengaruh Barat dalam beberapa tahun terakhir karena [[pemberontakan di Aceh|konflik bersenjata]] antara [[militer Indonesia]] dan [[Gerakan Aceh Merdeka|separatis Aceh]]. Sejumlah orang percaya bahwa tsunami ini adalah hukuman Tuhan karena umat islam malas beribadah dan/atau menjalani gaya hidup yang materialistik, sedangkan yang lainnya mengatakan bahwa [[Allah]] murka karena Muslim membunuh sesama Muslim dalam konflik ini.<ref>Broadway, Bill. "[http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/articles/A57758-2005Jan7.html Divining a Reason for Devastation]." ''[[The Washington Post]]''. 8 January 2005.</ref> Ulama Arab Saudi, [[Muhammad Al-Munajjid]], menyebutnya sebagai hukuman Tuhan terhadap wisatawan non-Muslim "yang berpesta pora di pantai dan pub sambil minum anggur" selama libur Natal.<ref>[http://www.baylor.edu/pr/index.php?id=25982 Associated Press – Tsunami survivors cling tightly to faith across ravaged region] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060917083246/http://www.baylor.edu/pr/index.php?id=25982 |date=2006-09-17 }} by Brian Murphy, January 2005</ref>
 
Kerusakan yang meluas akibat tsunami membuat kelompok pemberontak [[Gerakan Aceh Merdeka]] menyatakan gencatan senjata pada 28 Desember 2004, diikuti oleh pemerintah Indonesia. Kedua belah pihak melanjutkan pembicaraan damai yang sudah lama buntu dan berujung pada perjanjian damai yang ditandatangani tanggal 15 Agustus 2005. Perjanjian ini secara eksplisit menyebut tsunami sebagai penyebabnya.<ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/1/shared/bsp/hi/pdfs/15_08_05_aceh.pdf|title=Memorandum of Understanding between Indonesian government and the Free Aceh Movement|format=PDF|date=15 August 2005|accessdate=2012-12-24}}</ref>