Jumlah penduduk Kabupaten Kampar tahun 2010 tercatat 688,204 orang,<ref>http://www.bps.go.id [http://www.bps.go.id/download_file/Data_SP2010_menurut_kelompok_umur.pdf Jumlah Penduduk]</ref> yang terdiri dari penduduk laki-laki 354,836 jiwa dan wanita 333,368 jiwa. Ratio jenis kelamin (perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan) adalah 109. Mayoritas Penduduk Kabupaten Kampar adalah [[orangOrang Kampar]] yang merupakanmemiliki bagiankedekatan daridengan [[Orang Minangkabau|Minangkabau]]. Mereka juga kerap menyebut dirinya sebagai ughang Ocu (orang) Ocu) yang tersebar di sebagian besar wilayah Kampar dengan persukuan (marga/klan) [[Suku Domo|Domo]], [[Malayu]], [[Suku Piliang|Piliong/Piliang]], [[Suku Mandailiang|Mandailiong]], [[Suku Pitopang|Putopang]], [[Caniago]], [[Kampai]], [[Bendang]], dan lainnya. Beberapa literatur menyatakan, masyarakat [[Orang Kampar|Melayu Kampar]] dari segi adat-istiadat, budaya, dan bahasa mereka memangserumpun bagian masyarakatdengan [[Orang Minangkabau|Minangkabau]].<ref name="Purna"/>. Terdapat kontroversi mengenai penggolongan identitas etnis Kampar sebagai Minangkabau, Melayu, ataupun etnis tersendiri. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Kampar ialah [[Bahasa Kampar]] (disebut juga sebagai bahasa Ocu) yang merupakan salah satu dialek/subdialek dari bahasa Melayu Riau (Riau daratan) serta kerap dianggap juga sebagai bagian dari dialek [[Bahasa Minangkabau|bahasa Minangkabau]] dikarenakan banyak persamaan kosakata. Hingga kini masih menjadi perdebatan bahasa Kampar sebagai bagian dari bahasa Melayu (Melayu Riau daratan), bahasa Minangkabau, atau bahkan bahasa tersendiri yang terlepas dari keduanya. Walaupun begitu, bahasa Kampar dan bahasa Minang termasuk dalam [[Rumpun bahasa Minangkabau]] yang merupakan salah satu turunan/cabang dari [[Rumpun bahasa Melayik|Rumpun bahasa Melayik]]. Masyarakat Melayu Kampar juga merupakan bagian dari masyarakat Melayu Riau yang memiliki kedekatan dan kekerabatan dengan etnis Minang dan juga menjadi salah satu rumpun Minang di Riau (selain Kuansing & Rokan Hulu).
Selanjutnya terdapat juga etnis [[Jawa]] yang sebagian telah menetap di Kampar sejak masa penjajahan dan masa kemerdekaan melalui program [[transmigrasi]] yang tersebar di sentra-sentra permukiman transmigrasi. Didapati pula penduduk beretnis [[Batak]] dalam jumlah yang cukup besar bekerja sebagai buruh di sektor-sektor perkebunan dan jasa lainnya. Selain itu dalam jumlah yang signifikan para pendatang beretnis Minangkabau asal [[Sumatra Barat]] yang umumnya berprofesi sebagai pedagang dan pengusaha.