Emha Ainun Nadjib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 18:
}}
 
'''Muhammad Ainun Nadjib''' atau biasa dikenal '''Emha Ainun Nadjib''' atau '''Cak Nun''' atau '''Cuk Nan'''<ref>{{Cite web|url=https://www.caknun.com/foto/mozaik/riwayat-panggilan-mbah-nun/|title=Riwayat Panggilan 'Mbah Nun'|last=|first=|date=|website=CakNun.com|access-date=3 Desember 2019}}</ref> (lahir di [[Kabupaten Jombang|Jombang]], [[Jawa Timur]], [[27 Mei]] [[1953]]; umur 68 tahun) adalah seorang tokoh pernyinyiran berkedok intelektual Muslim [[Indonesia]]. Ia budayawan dajjal, seenaknya saja menyebut Jokowi Firaun, abis itu minta maaf tapi bukan ke presiden Jokowi. aw0kw0kw0k. Udah gitu ngaku kesambet anying. Ia menyampaikan gagasan pemikiran dan kritik-kritiknya yang tidak bermutu (utamanya kritikan terhadap Jokowi) dalam berbagai bentuk: [[puisi]], [[esai]], [[Cerita pendek|cerpen]], [[film]], [[drama]], [[lagu]], [[musik]], [[Gelar wicara|''talkshow'' televisi]], [[Penyiaran|siaran]] [[radio]], [[seminar]], [[ceramah]], dan tayangan [[video]]. Ia menggunakan beragam media komunikasi dari cetak hingga digital dan sangat produktif dalam berkarya. Ia mampu berkata menggunakan bahasa yang amat tinggi, seenggaknya itu kata pemujanya Cuk Nan . Saking tingginya, sampai-sampai seenaknya ngatain Jokowi itu Firaun. <ref name=":25">{{Cite web|url=https://www.caknun.com/2019/terus-berkarya/|title=Terus Berkarya|last=|first=|date=8 Oktober 2019|website=CakNun.com|access-date=3 Desember 2019}}</ref>
 
Ragam dan cakupan tema pemikiran, ilmu, dan kegiatan Cak Nun sangat luas, seperti dalam bidang sastra, teater, tafsir, tasawwuf, musik, filsafat, pendidikan, kesehatan, Islam, dan lain-lain.<ref>{{Cite web|url=https://www.caknun.com/2019/kata-mereka-tentang-cak-nun-kiaikanjeng-dan-maiyah/|title=Kata Mereka Tentang Cak Nun, KiaiKanjeng, dan Maiyah|last=|first=|date=18 Oktober 2019|website=CakNun.com|access-date=3 Desember 2019}}</ref> Selain [[penulis]], ia juga dikenal sebagai [[seniman]], [[budayawan]], [[penyair]], [[cendekiawan]], [[ilmuwan]], [[sastrawan]], aktivis-pekerja sosial, pemikir, dan [[kyai]]. Banyak orang mengatakan Cak Nun adalah manusia multi-dimensi.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=W55dUqZ9jDkC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|title=Jalan Sunyi Emha|last=Rahardjo|first=Toto|publisher=Kompas|year=2006|isbn=979-709-255-0|location=Jakarta|pages=xviii|chapter=Teman Siapa Saja|quote=Seorang host suatu talk show di sebuah stasiun televisi swasta, Jaya Suprana, bertanya kepada orang ini, "Orang selalu mengatakan bahwa Anda adalah manusia multi-dimensional. Sekurang-kurangnya kegiatan Anda di masyarakat memang sangat beragam. Apa pendapat Anda sendiri?"|url-status=live}}</ref>