Gas rumah kaca: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan Joshua Eka Pramudya (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Loveless |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Gas rumah kaca''' adalah gas-gas yang ada di [[atmosfer]] yang menyebabkan [[efek rumah kaca]]. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat
Gas rumah kaca yang paling banyak adalah [[uap air]] yang mencapai atmosfer akibat penguapan air dari [[laut]], [[danau]] dan [[sungai]]. [[Karbondioksida]] adalah gas terbanyak kedua. Ia timbul dari berbagai proses alami seperti: letusan vulkanik; pernafasan hewan dan manusia (yang menghirup [[oksigen]] dan menghembuskan karbondioksida); dan pembakaran material organik (seperti [[tumbuhan]]).
Baris 7:
=== Uap air ===
[[Berkas:BAMS climate assess boulder water vapor 2002.gif|thumb|350px|Meningkatnya uap air di [[Boulder, Colorado]].]]
Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari efek rumah kaca. Konsentrasi uap air berfluktuasi secara regional, dan
Dalam [[model iklim]], meningkatnya temperatur atmosfer yang disebabkan efek rumah kaca akibat gas-gas antropogenik akan menyebabkan meningkatnya kandungan uap air di [[troposfer]], dengan [[kelembapan relatif]] yang agak konstan. Meningkatnya konsentrasi uap air mengakibatkan meningkatnya efek rumah kaca; yang mengakibatkan meningkatnya temperatur; dan kembali semakin meningkatkan jumlah uap air di atmosfer. Keadaan ini terus berkelanjutan sampai mencapai titik ekuilibrium (kesetimbangan). Oleh karena itu, uap air berperan sebagai umpan balik positif terhadap aksi yang dilakukan manusia yang melepaskan gas-gas rumah kaca seperti CO<sub>2</sub><ref>[http://ams.allenpress.com/perlserv/?request=get-abstract&doi=10.1175%2FJCLI3990.1 Robust Responses of the Hydrological Cycle to Global Warming]</ref>. Perubahan dalam jumlah uap air di udara juga berakibat secara tidak langsung melalui terbentuknya awan.
Baris 14:
Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika mereka membakar [[bahan bakar fosil]], limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan [[listrik]]. Pada saat yang sama, jumlah pepohonan yang mampu menyerap karbondioksida semakin berkurang akibat perambahan hutan untuk diambil kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian.
Walaupun lautan dan proses alam lainnya mampu mengurangi karbondioksida di atmosfer,
=== Metana ===
|