Sampah makanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
k clean up
Baris 40:
 
== Dampak terhadap lingkungan ==
Bukti empiris terhadap jejak kaki lingkungan (''environmental footprint'') secara global untuk kelompok komoditas utama menunjukkan jika bertujuan untuk mengurangi penggunaan lahan, maka fokus utama yang harus diperhatikan adalah produksi daging dan [[Produkproduk hewan|produk hewani]]i. Produksi daging dan produk hewani menyumbang 60% dari jejak kaki lahan (''land footprint'') yang terkait dengan kehilangan dan limbah makanan. Jika tujuannya adalah mengamati kelangkaan air, maka sereal dan kacang-kacangan memberikan kontribusi terbesar (lebih dari 70%) diikuti oleh buah-buahan dan sayuran. Dalam hal emisi [[gas rumah kaca]] yang terkait dengan kehilangan dan limbah makanan, kontribusi terbesar adalah sereal dan kacang-kacangan (lebih dari 60%), diikuti oleh akar, umbi, dan tanaman penghasil minyak. Namun, jejak kaki lingkungan untuk komoditas yang berbeda, juga dapat bervariasi di seluruh wilayah dan negara karena adanya perbedaan hasil panen dan teknik produksi.<ref>{{Cite web|title=Document card {{!}} FAO {{!}} Food and Agriculture Organization of the United Nations|url=https://www.fao.org/documents/card/en/c/ca6122en|website=www.fao.org|access-date=2022-01-08}}</ref>
 
== Penanganan ==
Baris 55:
 
=== Kompos ===
Pengomposan adalah proses perubahan secara biokimia dari berbagai komponen limbah organik menjadi suatu zat humus stabil yang dapat digunakan untuk pengganti tanah atau sebagai pupuk organik.<ref>{{Cite journal|last=Torkashvand|first=A. Mohammadi|date=2010|title=Improvement of compost quality by addition of some amendments|url=https://www.researchgate.net/publication/228797097_Improvement_of_compost_quality_by_addition_of_some_amendments|journal=Australian Journal of Crop Science|volume=4|issue=4|pages=252}}</ref> Perubahan kimia dan proses metabolik kompleks dari berbagai mikroorganisme seperti [[bakteri]], [[jamur]], dan cacing akan menghasilkan variasi hasil material pengomposan.<ref>{{Cite journal|last=Kadir|first=Aeslina Abdul|last2=Azhari|first2=Nur Wahidah|last3=Jamaludin|first3=Siti Noratifah|date=2016|title=An Overview of Organic Waste in Composting|url=https://www.matec-conferences.org/articles/matecconf/abs/2016/10/matecconf_iconcees2016_05025/matecconf_iconcees2016_05025.html|journal=MATEC Web of Conferences|language=en|volume=47|pages=05025|doi=10.1051/matecconf/20164705025|issn=2261-236X}}</ref><ref name="Kadir 012057">{{Cite journal|last=Kadir|first=A A|last2=Ismail|first2=S N M|last3=Jamaludin|first3=S N|date=2016-07|title=Food Waste Composting Study from Makanan Ringan Mas|url=https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1757-899X/136/1/012057|journal=IOP Conference Series: Materials Science and Engineering|volume=136|pages=012057|doi=10.1088/1757-899X/136/1/012057|issn=1757-8981}}</ref> Pengomposan biasanya digunakan untuk pertanian organik dimana limbah organik akan diuraikan selama berbulan-bulan dengan bantuan [[mikroorganisme]].<ref>{{Cite journal|lastname="Kadir|first=A A|last2=Ismail|first2=S N M|last3=Jamaludin|first3=S N|date=2016-07|title=Food Waste Composting Study from Makanan Ringan Mas|url=https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1757-899X/136/1/012057|journal=IOP Conference Series: Materials Science and Engineering|volume=136|pages=012057|doi=10.1088"/1757-899X/136/1/012057|issn=1757-8981}}</ref>[[Sampah]] makanan dapat terdegradasi dengan mudah sehingga dapat di[[kompos]]kan untuk dijadikan [[pupuk]].<ref>[http://www.antiochne.edu/ssj/CompostingCaseStudy.pdf Vermicomposting study for reducing food waste]</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.swlf.ait.ac.th/UpdData/Presentations/Thai/8%20Vermicomposting%20of%20Food%20Wastes.pdf |title=Vermicomposting for reducing food waste |access-date=2014-09-25 |archive-date=2010-10-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20101011114936/http://www.swlf.ait.ac.th/UpdData/Presentations/Thai/8%20Vermicomposting%20of%20Food%20Wastes.pdf |dead-url=yes }}</ref><ref>[http://www.redwormcomposting.com/worm-farming/restaurant-food-waste-vermicomposting/ Vermicomposting for reducing food waste in restaurants]</ref>
 
Pengomposan dapat digunakan untuk metode alternatif dalam pembuangan limbah, mengalihkan pembuangan limbah dari TPA, mengurangi kontaminasi air tanah, mengurangi polusi udara, dan emisi [[gas rumah kaca]], dan menghasilkan produk yang bermanfaat untuk kesuburan tanah.<ref>{{Cite journal|lastname="Kadir|first=A A|last2=Ismail|first2=S N M|last3=Jamaludin|first3=S N|date=2016-07|title=Food Waste Composting Study from Makanan Ringan Mas|url=https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1757-899X/136/1/012057|journal=IOP Conference Series: Materials Science and Engineering|volume=136|pages=012057|doi=10.1088/1757-899X/136/1/012057|issn=1757-8981}}<"/ref>
 
=== Daur ulang ===
Baris 65:
 
=== Ekoenzim ===
''Garbage enzyme'' atau ''ecoenzyme'' atau dalam bahasa Indonesia disebut [[ekoenzim]] merupakan hasil dari proses fermentasi limbah organik dengan bantuan mikroorganisme selektif seperti jamur dan bakteri.<ref>{{Cite journal|last=Neupane|first=Karuna|last2=Khadka|first2=Rama|date=2019-12-07|title=Production of Garbage Enzyme from Different Fruit and Vegetable Wastes and Evaluation of its Enzymatic and Antimicrobial Efficacy|url=http://dx.doi.org/10.3126/tujm.v6i0.26594|journal=Tribhuvan University Journal of Microbiology|volume=6|pages=113–118|doi=10.3126/tujm.v6i0.26594|issn=2382-5499}}</ref> Hasil fermentasi dari ekoenzim memiliki ciri khas yaitu berwarna coklat gelap dan memiliki aroma yang asam/segar yang kuat. Ekoenzim dibuat dengan cara memfermentasikan limbah organik dengan gula merah dan air.<ref>{{Cite journal|last=Rifki|first=Maulana|last2=Mia|first2=Siti Khumaeroh|date=2021|title=Pelatihan Pembuatan Ekoenzim di tengah Masa Pandemi Covid-19|url=https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/proceedings/article/view/564|journal=Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung|volume=I|issue=XXXVI}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Nazim|first=Fazna|date=2013-12-30|title=Treatment of Synthetic Greywater Using 5% and 10% Garbage Enzyme Solution|url=https://www.researchgate.net/publication/272988327_Treatment_of_Synthetic_Greywater_Using_5_and_10_Garbage_Enzyme_Solution|journal=Bonfring International Journal of Industrial Engineering and Management Science|volume=3|issue=4|pages=111–117|doi=10.9756/BIJIEMS.4733}}</ref>
 
Manfaat ekoenzim dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu untuk agrikultur (pupuk organik cair, pestisida sayur), kesehatan (disinfektan, cairan pembersih), dan kebutuhan rumah tangga (pengganti sabun mandi, pembersih lantai, dan obat kumur).<ref name=":2">{{Cite journal|last=Hasanah|first=Yaya|date=2021-01-09|title=Eco enzyme and its benefits for organic rice production and disinfectant|url=https://talenta.usu.ac.id/jst/article/view/4519|journal=Journal of Saintech Transfer|volume=3|issue=2|pages=119–128|doi=10.32734/jst.v3i2.4519|issn=2621-4830}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite journal|last=Gu|first=Sitong|last2=Xu|first2=Dongying|last3=Zhou|first3=Fuhui|last4=Chen|first4=Chen|last5=Liu|first5=Chenghui|last6=Tian|first6=Mixia|last7=Jiang|first7=Aili|date=2021-11|title=The Garbage Enzyme with Chinese Hoenylocust Fruits Showed Better Properties and Application than When Using the Garbage Enzyme Alone|url=https://www.mdpi.com/2304-8158/10/11/2656|journal=Foods|language=en|volume=10|issue=11|pages=2656|doi=10.3390/foods10112656|pmc=PMC8622515|pmid=34828937}}</ref>
 
Ekoenzim dipercaya dapat membunuh virus yang ada di udara. Kelebihan dari ekoenzim adalah ramah lingkungan karena tidak berbahaya untuk tubuh, merujuk pada peringatan dari WHO di mana disinfektan kimia yang disemprotkan ke permukaan tubuh tidak dapat membunuh virus yang telah memasuki tubuh. Penggunaan disinfektan kimia yang tidak tepat dapat berbahaya karena kandungan klorin dan hidrogen peroksida dapat berbahaya jika terjadi kontak dengan tubuh sehingga cairan ekoenzim dapat menjadi alternatif untuk disinfektan kimia tersebut. Salah satu kandungan dalam ekoenzim adalah asam asam asetat yang dapat membunuh mikroba, virus, dan bakteri. Ekoenzim juga mengandung enzim protease, lipase, dan amilase yang dapat membunuh patogen.<ref name=":2" /><ref>{{Cite journal|last=Neupane|first=Karuna|last2=Khadka|first2=Rama|date=2019-12-07|title=Production of Garbage Enzyme from Different Fruit and Vegetable Wastes and Evaluation of its Enzymatic and Antimicrobial Efficacy|url=https://www.nepjol.info/index.php/tujm/article/view/26594|journal=Tribhuvan University Journal of Microbiology|language=en|volume=6|pages=113–118|doi=10.3126/tujm.v6i0.26594|issn=2382-5499}}</ref>
 
Selain itu, ekoenzim juga dapat berfungsi sebagai pupuk organik cair.<ref>{{Cite journal|last=Tong|first=Yujie|last2=Liu|first2=Bingguang|date=2020-06|title=Test research of different material made garbage enzyme's effect to soil total nitrogen and organic matter|url=https://doi.org/10.1088/1755-1315/510/4/042015|journal=IOP Conference Series: Earth and Environmental Science|language=en|volume=510|issue=4|pages=042015|doi=10.1088/1755-1315/510/4/042015|issn=1755-1315}}</ref> Campuran ekoenzim dengan air dapat digunakan untuk mengairi tanaman agar diperoleh hasil tanaman yang lebih baik dan dapat membantu mengusir hama. Sementara, limbah organik hasil fermentasi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.<ref name=":2" />