Ordo mendikan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k →Tantangan gerakan mendikan Kristen: clean up |
||
Baris 39:
== Tantangan gerakan mendikan Kristen ==
Kemunculan gerakan membiara yang baru bukan tanpa pertentangan. Tantangan utama muncul dari universitas, uskup, dan para [[imam]]. Gereja pertama di bawah Fransiskan juga dibawah pengawasan dari Ordo [[Benediktin]]. Anggota dari ordo-ordo mendikan ini pada awalnya merupakan orang-orang berpendidikan yang bisa disejajarkan para doktor dari universitas-universitas terkemuka di zamannya. Ordo Dominikan menekankan para anggotanya dari orang-orang yang berpendidikan tinggi dalam peraturannya, dan untuk gerakan mendikannya mungkin meneladani [[Fransiskus Asisi]]. Anggota ordo Fransiskan mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi para pengkotbahnya. Di pihak lain, Gereja juga menghargai hasil kerja mereka, dengan pemberian izin dari [[uskup]], memberikan keleluasaan untuk berkotbah, mendengarkan pengakuan dosa, hak untuk dikuburkan di dalam gereja mereka. Motif terjadinya pertentangan ini adalah karena masalah ekonomi, para imam paroki biasanya pada masa itu mendapatkan pendapatan yang banyak dari persembahan [[jemaat]] gereja, tetapi pendapatan ini bisa berkurang karena kepopuleran ordo-ordo mendikan ini dan Gereja melindungi kepentingan imam-imam paroki ini. Tantangan yang terbesar datang dari [[Universitas Paris]] pada khususnya, dan Prancis pada umumnya. Di Inggris penolakan sedikit lebih keras, terutama dari [[Universitas Oxford]]. Antara tahun 1231-1232 [[Paus Gregorius IX]], melindungi ordo mendikan ini dari serangan-serangan yang ingin menjadikannya subjek dari hukum gereja, yang menghendaki mereka berstatus seperti awam/umat gereja.
Keributan besar terjadi di [[Paris]] saat Ordo Dominikan mendirikan sekolah mereka, dan mendirikan dua sekolah teologi (tahun 1229-1230) yang diikuti kemudian oleh para Fransiskan (1231). Pihak universitas mencoba membatasi mereka dengan hanya memberikan satu kursi profesor saja pada Dominikan (1252). Pihak universitas juga mencari sekutu yaitu para imam dan uskup yang kemudian masuk dalam konfik ini. Pada tahun itu muncul peraturan dari Paus [[Paus Inosentius IV|Inosentius IV]] yang mencabut hak prerogratif untuk berkotbah, pengakuan dosa, dan untuk dikubur di biaranya. Alasan pengeluaran peraturan ini tidak sepenuhnya dipahami. Penerus Paus Innosensius IV, yaitu [[Paus Alexander IV]] mengubah peraturan yang dikeluarkan paus sebelumnya, dan memberikan perlakuan baru dan melarang tuntutan pada kaum mendikan. Paus kembali memberi izin kepada ordo mendikan untuk kembali ke masyarakat, mengurus sekolah-sekolahnya, dan mengembalikan kedudukan Dominikan di universitas. Akan tetapi pemimpin Ordo Dominikan, yang bergelar Master General, merasa terancam, dan berusaha berhati-hati untuk tidak memprovokasi para [[projo|imam keuskupan]] / imam non biarawan.
|