Émile Durkheim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sandandstones (bicara | kontrib)
Kategori
Paelani Setia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan kemungkinan spam pranala VisualEditor
Baris 46:
Perhatian Durkheim yang utama adalah bagaimana masyarakat dapat mempertahankan integritas dan koherensinya pada masa modern, ketika hal-hal seperti latar belakang keagamaan dan etnik bersama tidak ada lagi. Untuk mempelajari kehidupan sosial di kalangan masyarakat modern, Durkheim berusaha menciptakan salah satu pendekatan [[ilmu|ilmiah]] pertama terhadap fenomena sosial. Bersama [[Herbert Spencer]] Durkheim adalah salah satu orang pertama yang menjelaskan keberadaan dan sifat berbagai bagian dari masyarakat dengan mengacu kepada fungsi yang mereka lakukan dalam mempertahankan kesehatan dan keseimbangan masyarakat – suatu posisi yang kelak dikenal sebagai [[Fungsionalisme (sosiologi)|fungsionalisme]].
 
Durkheim juga menekankan bahwa masyarakat lebih daripada sekadar jumlah dari seluruh bagiannya. Jadi berbeda dengan rekan sezamannya, [[Max Weber]], ia memusatkan perhatian bukan kepada apa yang memotivasi tindakan-tindakan dari setiap pribadi ([[individualisme metodologis]]), melainkan lebih kepada penelitian terhadap "[[fakta sosial|fakta-fakta sosial]]", istilah yang diciptakannya untuk menggambarkan fenomena yang ada dengan sendirinya dan yang tidak terikat kepada tindakan individu. Ia berpendapat bahwa fakta sosial mempunyai keberadaan yang independen yang lebih besar dan lebih objektif daripada tindakan-tindakan individu yang membentuk masyarakat dan hanya dapat dijelaskan melalui fakta-fakta sosial lainnya daripada, misalnya, melalui adaptasi masyarakat terhadap iklim atau situasi ekologis tertentu.[https://www.youtube.com/watch?v=zFv7WSxj708&list=PLhNq_g5fiLb9v4tDj63J-HAVEkxizPa4K&index=6]
 
Dalam bukunya “Pembagian Kerja dalam Masyarakat” ([[1893]]), Durkheim meneliti bagaimana [[tatanan sosial]] dipertahankan dalam berbagai bentuk masyarakat. Ia memusatkan perhatian pada [[pembagian kerja]], dan meneliti bagaimana hal itu berbeda dalam [[masyarakat tradisional]] dan [[masyarakat modern]][http://www2.pfeiffer.edu/~lridener/courses/DIVLABOR.HTML] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051123215423/http://www2.pfeiffer.edu/~lridener/courses/DIVLABOR.HTML |date=2005-11-23 }}. Para penulis sebelum dia seperti [[Herbert Spencer]] dan [[Ferdinand Toennies]] berpendapat bahwa [[evolusi masyarakat|masyarakat berevolusi]] mirip dengan [[organisme]] hidup, bergerak dari sebuah keadaan yang sederhana kepada yang lebih kompleks yang mirip dengan cara kerja mesin-mesin yang rumit. Durkheim membalikkan rumusan ini, sambil menambahkan teorinya kepada kumpulan teori yang terus berkembang mengenai [[kemajuan sosial]], [[evolusionisme sosial]], dan [[darwinisme sosial]]. Ia berpendapat bahwa masyarakat-masyarakat tradisional bersifat ‘mekanis’ dan dipersatukan oleh kenyataan bahwa setiap orang lebih kurang sama, dan karenanya mempunyai banyak kesamaan di antara sesamanya. Dalam masyarakat tradisional, kata Durkheim, [[kesadaran kolektif]] sepenuhnya mencakup kesadaran individual – [[norma (sosiologi)|norma-norma sosial]] kuat dan [[bentuk-bentuk aktivitas dan hubungan antar pribadi|perilaku sosial]] diatur dengan rapi.