Wiranatakusumah II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
 
Baris 5:
Ketika kabupaten Bandung dipimpin olehnya, kekuasaan di [[Nusantara]] yang awalnya dikuasai [[VOC]] diambil alih ke pemerintahan [[Hindia Belanda]], dengan Gubernur Jenderal pertama [[Herman Willem Daendels]] ([[1808]]-[[1811]]).
 
Untuk kelancaran menjalankan tugasnya di [[Jawa]], Daendels pun membangun sebuah [[Jalan Raya Pos]] dari [[Anyer]] ke [[Panarukan]] (kira-kira 1000  km). Pembangunan jalan raya itu dilakukan oleh rakyat pribumi di bawah pimpinan bupati daerah masing-masing. Di daerah Bandung, jalan tersebut mulai dibangun pada pertengahan tahun [[1808]] dengan memperbaiki dan memperlebar jalan yang telah ada. Untuk kelancaran pembangunan jalan raya dan agar pejabat pemerintah kolonial mudah mendatangi kantor bupati, Daendels (dengan melalui surat) pada tanggal [[25 Mei]] [[1810]] meminta bupati Bandung dan bupati [[Parakanmuncang]] untuk memindahkan ibu kota kabupaten ke daerah [[Cikapundung]] dan Andawadak ([[Tanjungsari]]). Rupanya Daendels tidak mengetahui, bahwa jauh sebelum surat itu keluar, bupati Bandung sudah merencanakan untuk memindahkan ibu kota kabupaten Bandung, bahkan telah menemukan tempat yang cukup baik dan strategis bagi pusat pemerintahan.
 
Hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti berapa lama kota Bandung dibangun. Akan tetapi, kota itu dibangun bukan atas prakarsa Daendels, melainkan atas prakarsa Bupati Bandung, bahkan pembangunan kota itu langsung dipimpin oleh bupati. Dengan kata lain, Bupati R. A. Wiranatakusumah II adalah pendiri kota Bandung. Kota Bandung diresmikan sebagai ibu kota baru Kabupaten Bandung dengan surat keputusan tanggal [[25 September]] 1810.
Baris 17:
 
{{Bupati Bandung}}
 
 
[[Kategori:Bupati Bandung]]
[[Kategori:Bangsawan Sunda]]
 
 
{{Indo-politikus-stub}}