Pemerintah Sementara Timor Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 46:
Pada pagi hari tanggal 7 Desember 1975, pasukan Indonesia melancarkan invasi udara dan laut besar-besaran ke Timor Timur, yang dikenal sebagai ''[[Operasi Seroja]]'' (Operasi Teratai) merebut [[Dili]] sore itu juga.
 
Pada tanggal 17 Desember Pemerintahan Sementara Timor Timur [[negara boneka|didukung]] Indonesia dibentuk dengan Arnaldo dos Reis Araújo dari Apodeti sebagai Kepala Eksekutif dan Lopez da Cruz dari UDT sebagai Wakil Kepala Eksekutif. <ref>Schwarz (1994), p. 204.; Indonesia (1977), p. 39.</ref><ref>Taylor (1990), p. 9; Kohen and Taylor, p. 43; Budiardjo and Liong (1984), p. 15 and 96; Nevins, p. 54; Dunn (1996), p. 262; Jolliffe, p. 272. Budiardjo and Liong (1984) call it a "puppet government". Dunn comments: "In fact, the writer was told by Timorese officials who were in Dili at the time that the PGET had no separate existence or powers at all." Jolliffe notes a radio address from Fretilin leader Nicolau Lobato claiming that the PSTT had been sworn in on an Indonesian ship in Dili harbor.</ref>
Pada tanggal 31 Mei 1976, Majelis Perwakilan Rakyat didirikan<ref>Indonesia (1977), pp. 43–44.</ref> yang kemudian mengadopsi sebuah resolusi yang menyerukan integrasi resmi Timor Timur ke dalam Indonesia, yang digambarkan oleh Pemerintah Indonesia sebagai "tindakan penentuan nasib sendiri" untuk Timor Timur. <ref>Indonesia (1977), hlm. 44.</ref><ref>{{kutip web | url=https://drive.google.com/file/d/1aHHf4JRaj2qhy1be0sgFBhZwAJCWRmam/view | title=Doc 20. 15-06-1976 RI doc package.PDF }}</ref>