Pattimura: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angel Keleyan (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Angel Keleyan (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 69:
 
Kemudian di wilayah gunung saniri ini juga susah untuk [[Belanda]] melakukan patroli kearah gunung, karena penuh dengan resiko, hampir semua pos pejuang tersebar di hutan - hutan Tuhaha, siri sori islam/sarane, itawaka, Ulat dan Ouw. sehingga belanda harus berfikir 1000 X , dalam melakukan Patroli/pengawasan saat itu. Kapitan Said Perintah dari Louhata merupakan otak dari penyerangan itu. Dia merupakan satu diantara penggagas untuk mengumpulkan para kapitan menyerang [[Benteng Duurstede|benteng Derustede]] yang dijaga ketat ratusan tentara kompeni saat itu. Sebelum penyerangan itu dilakukan, Said Perintah menjalankan sebuah ritual ibarat “Saimbara” guna mencari siapa kapitan yang bakal memimpin pasukan melakukan infasi ke pertahan Belanda. “Saimbara” itu dilakukan dengan menanam sebuah tombak yang ujungnya terhunus mengarah keatas. Para kapitan yang berkumpul diminta untuk bisa berdiri di atas tombak. Siapa yang mampu menaklukkan permintaan itu akan ditunjuk menjadi pemimpin pasukan.
==== Thomas Matulessy dilantik menjadi Kapitan ====
 
Satu per satu kapitan yang berkumpul kemudian mencoba menunjukan kebolehan
Saimbara pun berlangsung. Tapi belum ada yang mampu memenuhi permintaan itu. Hingga salah satu kapitan dari Leawaka [[Haria, Saparua, Maluku Tengah|Haria]] mampu melakukannya Kapitan itu adalah [[Thomas Matulessy]]. Kapitan itu naik ke ujung tombak. Saat berdiri di ujung tombak yang terhunus, kaki sang kapitan berdarah karena tertikam ujung tombak. Darah segar pun mengalir, setelah itu sang kapitan turun dari tombak, disambut kapitan Said Perintah dan pada tahun 14 Mei 1817 [[Thomas Matulessy]] dipilih sebagai pemimpin pasukan perang pattimura.