Suku Asmat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Utyuqi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
Utyuqi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
Baris 27:
 
== Mata Pencaharian ==
Kebiasaan bertahan hidup dan mencari makan antara suku yang satu dengan suku yang lainnya di wilayah Distrik Citak-Mitak ternyata hampir sama. Suku Asmat Darat, Sukusuku Citak dan Sukusuku Mitak mempunyai kebiasaan sehari-hari dalam mencari nafkah adalah berburu binatang hutan seperti, ular, [[kasuari]], burung, babi hutan, dll. merekaMereka juga selalu meramuh meramu/ menokok sagu sebagai makanmakanan pokok. danAdapun nelayan yakni mencari ikan dan udang untuk dimakan. kehidupanKehidupan dari ketiga suku ini ternyata telah berubah.
 
Sehari-hari orang Asmat bekerja dilingkungandi lingkungan sekitarnya, terutama untuk mencari makan, dengan cara berburu maupun berkebun, yang tentunya masihdengan menggunakan metode yang cukup tradisional dan masih sederhana. Masakan suku Asmat tidak seperti masakan kita. Masakan istimewa bagi mereka adalah [[ulat sagu]]. Namun kehidupan sehari-harinyasehari mereka hanya memanggang ikan atau daging binatang hasil buruan.
 
Dalam kehidupan Sukusuku Asmat, “batu” yang biasa kita lihat dijalanandi jalanan ternyata sangat berharga bagi mereka. Bahkan, batu-batu itu bisa dijadikan sebagai maskawin. Semua itu disebabkan karena tempat tinggal Sukusuku Asmat yang membetukmembentuk rawa-rawa sehingga sangat sulit menemukan batu-batu jalanan yang sangat berguna bagi mereka untuk membuat kapak, palu, dan sebagainya.
 
=== Makanan Pokok ===
Makanan Pokokpokok orang Asmat adalah sagu,hampir. Hampir setiap hari mereka makan sagu yang dibuat jadi bulatan-bulatan yang dibakar dalam bara api. Kegemaran lain adalah makan ulat sagu yang hidup dibatangdi batang pohon sagu, biasanya ulat sagu dibungkus dengan daun nipah, ditaburi [[sagu]], dan dibakar dalam bara api. Selain itu, sayuran dan ikan bakar dijadikan pelengkap.
Namun yang memprihatinkan adalah masalah sumber air bersih. Air tanah sulit didapat karena wilayah mereka merupakan tanah berawa.Terpaksa Mereka terpaksa harus menggunakan air hujan dan air rawa sebagai air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
 
== Pola Hidup ==