Lee Myung-bak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 45:
}}
'''Lee Myung-bak''' ([[Bahasa Korea|Korea]]: 이명박, {{pronounced|i.mʲʌŋ.bak̚}}<!--Yes, the L is silent-->) ({{lahirmati|[[Osaka]]|19|12|1941}}) adalah presiden [[Korea Selatan]] sejak [[25 Februari]] [[2008]] hingga [[25 Februari]] [[2013]]. Sebelum menjadi presiden, ia pernah menjabat CEO [[Hyundai Engineering and Construction]] dan [[Wali kota Seoul|wali kota]] [[Seoul]]. Dari istri bernama [[Kim Yoon-ok]], Lee memperoleh tiga anak perempuan dan satu anak laki-laki. Kakak tertuanya bernama [[Lee Sang-deuk]], seorang politikus Korea Selatan. Lee adalah seorang penganut [[Gereja Presbiterian Somang]]. Ia lulus dari [[Universitas Korea]] dan mendapat [[gelar kehormatan]] dari [[Universitas Paris Diderot]] pada 31 Mei 2011.
Pada 1970-an, Lee terlibat dalam proyek jembatan besar di [[Malaysia]] dan dekat dengan Wakil Perdana Menteri [[Mahathir Mohamad]].<ref>{{Cite web|last=Finch|first=Steve|last2=Mullins|first2=Jeremy|date=2009-10-22|title=South Korean president visits today for signings|url=https://www.phnompenhpost.com/business/south-korean-president-visits-today-signings|website=www.phnompenhpost.com|language=en|access-date=}}</ref><ref>{{Cite web|date=2011-05-18|title=말레이시아의 ‘國父’ 마하티르 전 총리|url=http://m.monthly.chosun.com/client/news/viw.asp?ctcd=&nNewsNumb=201106100018|website=m.monthly.chosun.com|language=ko|access-date=}}</ref>
Lee dikenang sebagai presiden yang berhasil mengubah pendekatan pemerintah Korea Selatan terhadap Korea Utara, memilih strategi garis keras untuk menghadapi provokasi dari Utara, sambil menyokong dialog regional dengan Rusia, RRC, dan Jepang. Di bawah pemerintahan Lee, Korea Selatan meningkatkan visibilitas dan pengaruhnya di arena global, dan terpilih sebagai tuan rumah [[Konferensi Tingkat Tinggi G-20 Seoul 2010]]. Ia adalah anggota [[Partai Besar Nasional]] (''Grand National Party''). Sebagai [[wali kota Seoul]], ia dikenal dengan kebijakan-kebijakan kontroversialnya seperti restorasi [[Cheonggyecheon]]. Ia mengakhiri masa jabatan lima tahunnya sebagai presiden pada 25 Februari 2013 untuk kemudian digantikan oleh [[Park Geun-hye]].
|