Kecintaannya pada prosa dimulai sejak di sekolah menengah ketika ia mulai menulis puisi dan cerita pendek. Cerita pertamanya yang berjudul Malam dimuat di majalah Taya.<ref>{{Citeweb|datename=2018-08-23|title=Kyi Aye": A life well lived|url=https://www.mmtimes.com/news/kyi-aye-life-well-lived.html|website=The Myanmar Times|access-date=2022-03-10|archive-date=2022-03-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220327010409/https://www.mmtimes.com/news/kyi-aye-life-well-lived.html|dead-url=yes}}<0"/ref> Di antara para penulis perempuan, Kyi Aye adalah penulis yang paling banyak dikritik dalam kesusastraan Myanmar. Ia mulai menjadi penyair dan kemudian menulis novel. Karya-karyanya adalah kisah hidup kelas menengah atas. Penggunaan bahasa yang tajam dan kuat, serta plot yang jujur dan akrab dengan pembaca. Oleh karena itu, ia menulis banyak novel yang dipuji oleh para pembacanya, tetapi novel-novel itu dikritik sebagai karya seni murni tanpa makna politik oleh beberapa kalangan, terutama para penulis kiri. Karya terbaik Kyi Aye adalah ''Maunt Hna Ma Mya Nanda (Young Darling Mya Nanda),'' yang menceritakan tentang kisah keluarga.<ref name=":0" />