Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Suntingan Merry Nathalisa Sijabat (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh I Wayan Sueda
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 43:
 
[[Berkas:Br peken.webp|jmpl]]
== Desa Bualu, desa Bali mula ==
 
Bualu dari kata Bhu = Bumi/Tanah dan walu/waluka = pasir, Tanah pasir, di jaman prehistorik Bualu adalah bagian dari dasar lautan yang muncul ke permukaan, jika kita menggali tanah dibawahnya akan ditemukan pasir, kerang laut dan fosil hewan laut lainnya.Bualu terletak di kaki pulau Bali dan dulunya terputus dari daratan utama, orang menyebutnya "bukit delod ceking", seperti sebuah pulau karang yang terpisah di kaki pulau Bali.
 
Penduduknya sebagian besar dari bukit ampilan (Kampial) yang turun untuk mendapatkan air dan menetap di Bualu. Adat dan budayanya sangat unik, warisan dari peradaban tua (Bali Mula). Pelinggih dan Pura masih banyak menggunakan bebaturan dari batu alam, dan Pura bentukan alam sendiri seperti Pura semer kembar, Bungkah Kaang, Pura Telaga Waja, Pura Bias Tugel, Pura Nusa Dharma termasuk 2 pulau maskot Pariwisata "Nusa Dua", dalam setiap upacara lebih memparcayakan ke sadeg atau orang yang memediasi dengan roh leluhur, masyarakatnya yang tidak membakar mayat saat ngaben, kesenian tua dan langka "Wayang Wong" adalah simbol pengider jagat, sebagai desa pesisir, samudera adalah hidup mereka, dalam samudera tidak ada tinggi - rendah, semua sesama adalah saudara, tidak ada kasta dan soroh. dan tanah yang ditempati warganya adalah tanah padruwen desa... masih banyak hal yang perlu digali dari warisan budaya sebagai sebuah ajaran dan kearifan lokal yang bisa dibanggakan di Desa Bualu. [[Pengguna:I Wayan Sueda|I Wayan Sueda]] ([[Pembicaraan Pengguna:I Wayan Sueda|bicara]]) 3 Oktober 2022 06.38 (UTC)