Keraton Karta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Mosmota (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual
 
Baris 20:
| map_type = Kabupaten Bantul#Indonesia Java
}}
'''Keraton Karta''' ({{lang-jv|ꦏꦫꦠꦺꦴꦤ꧀ꦏꦂꦡ|karaton karta}}, dikenal juga sebagai ('''Keraton Kartasekar''') adalah bekas keraton dan ibu kota [[Kesultanan Mataram]] setelah [[Kutagede, Mataram|Keraton Kutagede]] pada tahun [[1613]]–[[1645]].<ref>Charta, Karta, karto dan kerto adalah variasi transkripsi nama dari sumber-sumber [[bahasa Jawa]] dan [[bahasa Belanda|Belanda]].</ref>
 
Keraton Karta didirikan oleh [[Sultan Agung]] pada tahun 1613, kemudian pada 1618 baru digunakan hingga 1645. Ketika Sultan Agung wafat di tahun 1645, sampai 1719 keraton Karta kemungkinan masih bertahan, hingga 1719 dibangun kembali sebagai keraton oleh Pangeran Balitar (putra [[Pakubuwana I]]) dan diberi nama [[Kartasekar]], kemudian runtuh pada tahun 1720.<ref name="brl">{{cite book |last=de Graaf|first=H.J. |title=De regering van Sultan Agung, Vorst van Mataram, 1613-1645|year=1958|publisher=Brill Publishers|location=Belanda|page=113}}</ref><ref name="matr">{{cite book |last=de Graaf|first=H.J. |title=Puncak Kekuasaan Mataram|year=2006|publisher=Grafitipers|location=Jakarta|page=116}}</ref>
 
Bangunan ini menjadi pos logistik Sultan Agung ketika ia berusaha berpisah dari keraton keluarganya di Kutagede.<ref>[[M.C. Ricklefs|Merle C. Ricklefs]] (1998) ''Islamising Java: The Long Shadow of Sultan Agung'', Archipel, Volume 56, pp. 469-482</ref> Bekas keraton Karta kini masuk wilayah administratif [[Kabupaten Bantul]], [[Yogyakarta]]. Situsnya kini sedang tahap pemugaran oleh pemerintah setempat.