Bahasa Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Clairesijabat (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
Shahibul Anwar (bicara | kontrib)
Menambahkan informasi agar terhindar dari kesalahpahaman
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 29:
Sebagian [[ahli bahasa]] berpendapat bahwa bahasa Banjar termasuk kelompok [[bahasa Melayu]], [[Kalimantan Timur|Borneo Timur]]. Kelompok Borneo Timur pula menurunkan dua kelompok, yaitu [[Kalimantan Utara|Borneo Utara]] dan [[Borneo Tenggara]]. Borneo Tenggara menurunkan satu cabang yang akhirnya menurunkan [[bahasa Berau]] dan [[Bahasa Kutai|bahasa Kutai,]] satu cabang lagi disebut sebagai kelompok Borneo Selatan yang menurunkan bahasa Banjar dan Bukit. Beberapa dialek Melayu di Borneo tersebut ada yang hanya menurunkan 3 vokal saja, yaitu: /i/; /u/ ; /a/. Collin (1991) menemukan gejala penyatuan vokal e dan a menjadi /a/ di Berau dan juga dialek lain di timur pulau Borneo, yakni dalam dialek Banjar dan Kutai (Kota Bangun).<ref>http://glottolog.org/resource/languoid/id/banj1241</ref>
<ref>{{cite book|last=Chuchu|first=Jaludin|year=2003|url=https://books.google.co.id/books?id=wqNkAAAAMAAJ&q=malayik+borneo+selatan&dq=malayik+borneo+selatan&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjb3p3QgPHdAhVEKo8KHRSmBrsQ6AEIPzAE|title=Dialek Melayu Brunei dalam salasilah bahasa Melayu purba|publisher=Universiti Kebangsaan Malaysia|isbn=9679426076|lang=ms|authorlinks=Jaludin Chuchu}} ISBN 9789679426076</ref>
<ref>{{cite book|author=Fritz Schulze; Holger Warnk|year=2006|url=http://books.google.co.id/books?id=wsWX4TTfFAEC&lpg=PA47&dq=Insular%20Southeast%20Asia%20banjar%20kutai%20lakes%20malay&pg=PA47#v=onepage&q&f=false|title=Insular Southeast Asia: linguistic and cultural studies in honour of Bernd Nothofer|publisher=Otto Harrassowitz Verlag|isbn=3447054778|pages=47}} ISBN 9783447054775</ref>Walaupun bahasa Banjar dianggap sebagai bahasa Melayu,<ref>https://www.ethnologue.com/map/ID_k__</ref> tetapi faktanya tidak ada kekerabatan dengan [[bahasa Melayu]] lainnya.<ref>[http://language.psy.auckland.ac.nz/austronesian/research.php ''Austronesian Basic Vocabulary Database'']</ref>
 
Di tanah asalnya di Kalimantan Selatan, bahasa Banjar yang merupakan bahasa sastra lisan terbagi menjadi dua dialek besar, yaitu '''Banjar Kuala''' dan '''Banjar Hulu'''. Sebelum dikenal bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, pada zaman dahulu apabila berpidato, menulis atau mengarang orang Banjar menggunakan '''bahasa Melayu Banjar''' dengan menggunakan aksara Arab. Tulisan atau huruf yang digunakan umumnya huruf atau tulisan Arab gundul dengan bahasa tulis bahasa Melayu (versi Banjar). Semua naskah kuno yang ditulis dengan tangan seperti puisi, Syair Siti Zubaidah, Syair Tajul Muluk, Syair Burung Karuang, bahkan Hikayat Banjar dan Tutur Candi juga menggunakan huruf Arab berbahasa Melayu (versi Banjar).