Stasiun Purwakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Layanan kereta api: Update per Desember 2022
Pengurangan link yang digunakan berulang kali
Baris 51:
}}
}}
'''Stasiun Purwakarta (PWK)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas I yang terletak di [[Nagritengah, Purwakarta, Purwakarta|Nagritengah]], [[Purwakarta, Purwakarta|Purwakarta]], [[Kabupaten Purwakarta|Purwakarta]]. [[Stasiun kereta api|Stasiun]] yang terletak pada ketinggian +84 meter ini merupakan [[Stasiun kereta api|stasiun]] yang berada di dalam [[Daerah Operasi 2 Bandung]]. [[Stasiun kereta api|Stasiun]] ini berjarak 500 meter di [[utara]] Situ Buleud dan kompleks kantor lama residen [[Purwakarta, Purwakarta|Purwakarta]].
 
[[Petak jalan|Petak jalur]] yang menuju ke arah [[Stasiun Ciganea]] masih berupa [[jalur tunggal]], sedangkan [[Petak jalan|petak jalur]] yang menuju ke arah [[Stasiun Cibungur]] sudah berupa [[jalur ganda]]. Ke arah [[utara]] [[Stasiun kereta api|stasiun]] ini, (sebelum [[Stasiun Cibungur]]), terdapat [[Halte Sadang]] yang sudah tidak aktif sejak diberlakukan [[Grafik perjalanan kereta api|Gapeka]] 2015.
 
== Sejarah ==
[[Rel|Jalur kereta api]] [[Stasiun Cikampek, Karawang|Cikampek]]–[[Kabupaten Purwakarta|Purwakarta]]–Purwakarta diresmikan pada 27 Desember 1902 dan sampai di [[Padalarang, Padalarang, Bandung Barat|Padalarang]] pada tanggal 2 Mei 1906. Dibangun oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS), [[Rel|jalur]] tersebut dibangun untuk memangkas waktu tempuh perjalanan [[kereta api]] rute [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]–[[Kota Bandung|Bandung]]. [[Staatsspoorwegen|SS]] sangat mengandalkan [[Rel|jalur]] ini untuk [[Kereta api|KA]]-[[Kereta api|KA]] ekspres mereka. Bila dibandingkan dengan melewati [[Rel|jalur]] [[Petaklintas jalan|lintas]]lama yang melewati [[KabupatenStasiun Cianjur|Cianjur]], [[Staatsspoorwegen|SS]] membangun [[Rel|jalur]] ini untuk pengguna jasa yang ingin lebih cepat sampai di [[Kota Bandung|Bandung]].<ref name=":0">{{cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|author=Staatsspoorwegen|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1921-1932|place=Batavia}}</ref>
 
[[Kereta api]] yang dijalankan di [[Petak jalan|lintas]] tersebut diberi nama ''Vlugge Vier'' (Cepat 4)'','' yang menggambarkan sebuah kehandalan, ketangguhan, serta kecepatan dari [[kereta api]] ini yang menantang medan terjal di [[Rel|jalur]] tersebut. [[Stasiun kereta api|Stasiun]] ini menjadi salah satu titik pergantian [[lokomotif uap]] dari sebuah [[Bakal pelanting|rangkaian]] [[kereta api]], hal ini dikarenakankarena adanya peralihan medan yang terjal dan berkelok-kelok dengan medan yang datar. Selain di [[Stasiunstasiun kereta api|Stasiun]] [[Kabupaten Purwakarta|Purwakarta]]ini, titik pergantian [[lokomotif uap]] lainnya pun juga ada di [[Stasiun Padalarang]].
 
[[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Kabupaten Purwakarta|Purwakarta]] juga mempunyai peran saat era [[Revolusi Nasional Indonesia|perang kemerdekaan]], dimanadi [[Kendaraanmana banyak militer|kendaraan]]-[[kendaraan militer]] untuk keperluan peperangan dibongkar muat ke atas [[gerbong]] di [[Stasiun kereta api|stasiun]] ini.
[[Berkas:Tjikampek Ook het leger maakt natuurlijk gebruik van de door de Nederlandse mil, Bestanddeelnr 363-3-3.jpg|al=Angkutan mobil jeep di Stasiun Purwakarta untuk keperluan peperangan, September 1947.|jmpl|Angkutan mobil jeep di Stasiun Purwakarta untuk keperluan peperangan, September 1947.]]
[[Berkas:Poerwakarta Het TNI-evacuatie centrum te Poerwakarta heeft druk werk. Dagelijks, Bestanddeelnr 1534-4-4.jpg|al=Evakuasi TNI di Stasiun Purwakarta, 10 Februari 1948.|jmpl|Evakuasi TNI di Stasiun Purwakarta, 10 Februari 1948.]]
Dahulu, terdapat sebuah [[Percabangan (kereta api)|rel cabang]] yang menuju ke depo minyak [[Pertamina]] dan juga ke [[bendunganWaduk Jatiluhur]]. Namun, [[Percabangan (kereta api)|rel cabang]] yang mengarah ke [[Waduk Jatiluhur|bendungan Jatiluhur]] initersebut hanya digunakan saat dalam proses pembangunan [[bendungan]] itu saja. [[Percabangan (kereta api)|Rel cabang]] tersebut digunakan untuk membawa [[turbin air]] yang diturunkan dari kapal melalui [[Stasiun Tanjung PriokPriuk]] dan diangkut menggunakan sebuah [[gerbong]] khusus. Kini, hanya sedikit bekas dari [[Percabangan (kereta api)|rel cabang]] tersebut yang masih tersisa, seperti contohnya pondasi jembatan dan perlintasan sebidang.<ref name=":1">{{Cite book|last=Tim Telaga Bakti Nusantara.|last2=Asosiasi Perkeretaapian Indonesia.|date=1997-|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|location=Bandung|publisher=Angkasa|isbn=9796651688|edition=Cet. 1|oclc=38139980}}</ref>
 
== Bangunan dan tata letak ==
Stasiun Purwakarta memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus [[jalur ganda]] dari arah [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], dan [[Rel|jalur]] 2 merupakan sepur lurus [[jalur ganda]] ke arah [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] maupun [[jalur tunggal]] dari dan ke [[Kota Bandung|Bandung]]. Jalur ganda parsial tersebut diinisiasi pada awal 2002 dan selesai tahun 2004.<ref>{{Cite web|url=https://nasional.tempo.co/read/2434/rel-kereta-api-ganda-di-purwakarta-mulai-dibangun-maret-2002|title=Rel Kereta Api Ganda di Purwakarta Mulai Dibangun Maret 2002|date=2003-07-22|website=Tempo|language=en|access-date=2020-06-02}}</ref>
 
Saat [[lokomotif uap]] masih berjaya di kawasan pegunungan [[Parahyangan]], Stasiun Purwakarta adalah tempat pergantian [[lokomotif uap]] bagi [[Bakal pelanting|rangkaian]] [[kereta api]] yang datang dari arah [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] menuju ke arah [[Kota Bandung|Bandung]]. [[Lokomotif uap]] lintas datar yang menarik [[Bakal pelanting|rangkaian]] [[kereta api]] dari [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] tersebut akan diganti dengan [[lokomotif uap]] tipe ''mallet'' yang lebih cocok untuk digunakan di daerah pegunungan.<ref name=":1" /> Oleh karena itu, Stasiun ini dilengkapi dengan fasilitas sebuah [[depo lokomotif]] yang cukup besar. Depo lokomotif ini diperkirakan tidak beroperasi lagi pada pertengahan era 1980-an, setelah lokomotif-lokomotif uap mulai dipensiunkan dan diakfirkan secara massal. Namun, sehubungan dengan adanya rencana pengoperasian kembali depo lokomotif ini, bangunannya akhirnya kembali direnovasi secara keseluruhan.
 
Pekarangan [[emplasemen]] stasiun ini juga menjadi tempat ''unspoor'' atau ditanahkannya unit-unit [[kereta rel listrik|Kereta Rel Listrik]] (KRL) ekonomi non-AC yang pernah beroperasi di lintas [[Jabodetabek]] sejak dihapuskannya layanan KRL non-AC pada 25 Juli 2013.<ref>{{Cite web|url=http://travel.tribunnews.com/2018/02/18/jauh-dari-kata-seram-begini-7-penampakan-kuburan-kereta-di-stasiun-purwakarta|title=Jauh dari Kata Seram, Begini 7 Penampakan Kuburan Kereta di Stasiun Purwakarta|website=Tribun Travel|language=id-ID|access-date=2019-03-01}}</ref> [[Kereta rel listrik Rheostatik|KRL Rheostatik]], [[Kereta rel listrik BN-Holec|BN-Holec]], [[Kereta rel listrik Inka-Hitachi|Hitachi]], [[Kereta rel diesel MCW|KRD MCW 302]], bahkan [[kereta penumpang]] kelas ekonomi (K3) yang sudah afkir pun ditumpuk bersamaan di area ini.