Rudi Iteng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 4:
Ketua Komite Teater Dewan Kesenian [[Kota Tegal]] dan guru kesenian, ini menekuni teater sejak SMP ([[Madrasah]] Mua’allimin [[Muhammadiyah]]) di [[Yogyakarta]], dan dilanjutkan di [[Universitas]] Muhammadiyah [[Surakarta]] (Ushuluddin/Perbandingan Agama). Beberapa kali menjadi pemain di Teater Kidung Dan Ayat Indonesia, Solo. Tahun 2000 teman-temannya di Teater Ayat mengangkat menjadi Ketua dan Sutradara. Dari situlah sampai sekarang ia bergelut pada penyutradaraan. Tahun 2001 mendapatkan [[beasiswa]] manajemen pertunjukkan seni dari [[Yayasan]] Seni Budaya Kelola [[Surabaya]] dan [[Bandung]]. Akhir 2003 (lulus UMS) berkeinginan kuat untuk pulang ke tanah kelahiran. Dengan membawa bekal teater, mendirikan sanggar teater Qi pada [[29 Mei]] [[2004]]. Teater Qi mendapat penghargaan Mandom Resolution Award ( Desember 2004) di [[Jakarta]], Nominator Sutradara Terbaik Nasional (September 2006), dan Pemuda Pelopor untuk Seni Budaya Kota Tegal (2008). Produksi unggulannya adalah Titik Koma pada bulan Juni-Juli 2008, dipentaskan keliling Jawa, bekerja sama dengan Theatre Embassy, [[Belanda]]. Sekarang ini masih intens berproses dan bekerjasama dengan theatre Embassy untuk pentas keliling Kalimantan, bulan November-Desember 2008.
== Penyutradaraan ==
# Pinangan (2000)
# Paman Doblang (2000)
Baris 24:
# Titik Koma (2008)
 
== Naskah Drama ==
# Sepasang Kidung (Rias/Rudi Iteng, 2005)
# Pada Suatu Senja (Rias/Rudi Iteng, 2006)
# Titik Koma (Rias/Rudi Iteng, 2008)
 
== Sebagai Aktor ==
# Neker (1999)
# Awal dan Mira (2000)
Baris 47:
# Titik Koma (2008)
 
== Penghargaan ==
# Beasiswa Management Pertunjukkan Seni 2001
# Juara 2 Baca Cerpen Se-Jawa Tengah 2003
Baris 55:
# Pemuda Pelopor untuk Seni, Budaya Kota Tegal 2008
 
== Pranala Luarluar ==
* [http://www.teaterqi.org/home.html Situs Resmi Teater Qi]
* [http://www.suaramerdeka.com/harian/0801/03/pan05.htm Suara Merdeka]