Pembayaran bergerak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan by 140.213.164.200 (bicara): Penghilangan referensi
Tag: Pembatalan
→‎Dompet elektronik: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Menghilangkan referensi Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 26:
[[Dompet elektronik]] dapat digunakan untuk [[pembayaran nirkontak]], biasanya memerlukan proses verifikasi seperti memasukkan [[Nomor Identifikasi Pribadi|PIN]] atau pemindaian sidik jari. Kedua instrumen pembayaran ini dapat digunakan untuk pembayaran daring, yang juga memerlukan verifikasi. Dompet elektronik sangat aman karena proses [[enkripsi]] dan [[tokenisasi]] kompleks yang terjadi selama pembayaran, tetapi jenis pembayaran ini sangat ramah pengguna dan nyaman. Apple Pay, Google Pay, dan Samsung Pay merupakan platform dompet elektronik yang populer.<ref>{{cite web|url=https://www.eposnow.com/uk/resources/types-of-mobile-payments/|title=10 Different Types Of Mobile Payments|author=Aine Hendron|date=3 Agustus 2021|website=Epos Now|accessdate=27 November 2021}}</ref>
 
Sampai dengan tahun 2018, perusahaanPerusahaan penyedia dompet elektronik di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga kategori, yakni:<ref>{{cite web|url=https://marketingcraft.getcraft.com/id-articles/4-layanan-mobile-payment-terkemuka-di-indonesia|title=4 Layanan Mobile Payment Terkemuka di Indonesia|website=MarketingCraft|date=19 Mei 2020|accessdate=28 November 2021}}</ref>
# Dari perusahaan telekomunikasi, seperti DompetkuIMkas, TCASHLinkAja, FlexiCashUangku, dan Tunai by XL.
# Dari perusahaan perbankan, seperti Mandiribjb e-Cash, Rekening Ponsel dari [[Bank CIMB Niaga]], Mega Virtual, [[BBM Money]],digiCash dan Sakuku dari BCA.
# Dari [[perusahaan rintisan]], seperti GoPay, OVO, Dana, Doku, PayProNucash, dan PayAccessAstraPay.
 
Dalam survei yang dirilis Juli 2021 oleh perusahaan penyedia jaringan pembayaran bergerak, [[Boku, Inc.|Boku]] berjudul ''Boku: 2021 Mobile Wallets Report'', Indonesia dilaporkan menjadi negara dengan pertumbuhan dompet elektronik tercepat ketiga di dunia, dengan volume transaksi dompet elektronik mencapai 1,7 miliar tahun 2020 dan diperkirakan meningkat menjadi 16 miliar transaksi tahun 2025. Nilai transaksinya pada tahun 2020 mencapai $28 miliar dan diperkirkan tumbuh signifikan menjadi $107 miliar atau Rp1,55 kuadriliun pada tahun 2025. Total pengguna dompet elektronik di Indonesia tercatat sebesar 63,6 juta atau 25,6% dari total populasi. Angka ini diperkirakan juga meningkat menjadi 202 juta pengguna atau 76,5% dari total populasi pada tahun 2025. Dalam laporan itu juga, lima besar penyedia dompet elektronik di Indonesia berdasarkan pertumbuhan nilai transaksi tertinggi tahun 2020 berturut-turut adalah [[OVO (pembayaran)|OVO]] dengan $10,7 juta, [[Shopee|ShopeePay]] dengan $4,3 juta, [[LinkAja]] dengan $3,9 juta, [[Gojek|GoPay]] $3,7 juta, dan [[Dana (pembayaran)|DANA]] dengan $3,4 juta. Sementara dari penguasaan pangsa pasar dompet elektronik di Indonesia, OVO berada di posisi teratas dengan 38,2%, diikuti oleh ShopeePay (15,6%), LinkAja (13,9%), Gopay (13,2%), DANA (12,2%), dan lainnya (6,9%).<ref>{{cite web|url=https://dailysocial.id/post/laporan-boku-ovo-pimpin-pangsa-pasar-mobile-wallet-di-indonesia|title=Laporan Boku: OVO Pimpin Pangsa Pasar "Mobile Wallet" di Indonesia|author=Corry Anestia|date=13 Juli 2021|website=Dailysocial.id|accessdate=28 November 2021}}</ref>