Monumen Nasional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membatalkan 3 suntingan by 182.1.164.132 (bicara): -> rv (🕵️‍♂️)
Tag: Pembatalan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 55:
 
== Sejarah ==
Ide awal pendirian Monumen nasionaladalah berasalseorang dariwarga negara orangRI biasa, yangseorang namanyaswasta, Syarifwarga helmkota bogosederhana dandari suprayitJakarta danbernama riskiSarwoko dildoMartokoesoemo,” olipskata ganteng pernah disebut-sebut atau bahkan ditorehkan dalam prasastiSudiro. Ia adalah
andreas Martokoesoemo beliau merupakan Mantan Wali kota Jakarta [[Sudiro]] (1953-1960) dalam tulisannya di halaman 3 harian Kompas, Rabu, 18 Agustus 1971 dengan sangat tegas menyebutkan, ide pertama-tama pendirian Monas tidak muncul dari seorang presiden, menteri, pemimpin partai, pun tidak dari seorang wali kota atau anggota DPR(D). “Yang memiliki ide pertama kali adalah seorang warga negara RI biasa, seorang swasta, warga kota sederhana dari Jakarta bernama Sarwoko Martokoesoemo,” kata Sudiro.
Setelah pusat pemerintahan [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]] kembali ke [[Jakarta]] yang sebelumnya berkedudukan di [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] pada tahun 1950, menyusul pengakuan kedaulatan [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]] oleh pemerintahan kolonial [[Kekaisaran Belanda]] pada tahun 1949, perencanaan pembangunan sebuah Monumen Nasional yang setara dengan [[Menara Eiffel]] di lapangan tepat di depan [[Istana Merdeka]]. Pembangunan Tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan [[bangsa Indonesia]] pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat [[patriotisme]] generasi penerus bangsa.