Stasiun Mojokerto: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 4:
| symbol = k
| symbol_location2 = Surabaya
| symbol2 = pd-->| symbol_location = KAI
| symbol = KAI
| nomorstasiun = {{KAICN solid|J|09|size=40}}{{KAICN solid|Kr|10|size=40}}{{KAICN solid|PD|46|size=40}}
Baris 25 ⟶ 24:
| letak = * km 57+358 lintas [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]-[[Stasiun Kertosono|Kertosono]]-[[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]]
* km 36+126 lintas [[Stasiun Porong|Porong]]-''[[Stasiun Japanan|Japanan]]''-''[[Stasiun Mojosari|Mojosari]]''-'''Mojokerto'''
| line = [[Kereta api Argo Wilis|Argo Wilis]], [[Kereta api Turangga|Turangga]], [[Kereta api Bima|Bima]], [[Kereta api Gaya Baru Malam Selatan|Gaya Baru Malam Selatan]], [[Kereta api Jayakarta|Jayakarta]], [[Kereta api Sancaka|Sancaka (reguler, fakultatif, & tambahan)]], [[Kereta api Mutiara Selatan|Mutiara Selatan]], [[Kereta api Pasundan|Pasundan (reguler & tambahan)]], [[Kereta api Logawa|Logawa]], [[Kereta api Mutiara Timur|Mutiara Timur]], [[Kereta api Ranggajati|Ranggajati]], [[Kereta api Wijayakusuma|Wijayakusuma]], [[Kereta api Sri Tanjung|Sri Tanjung]], [[Kereta api Dhoho dan Penataran|Dhoho]], [[Kereta api lokal Jawa Timur|Ekonomi Lokal]], [[Kereta api Jenggala|Jenggala]]
| ticketting = Sistem tiket daring; melayani pemesanan langsung dan pengubahan/pembatalan keberangkatan di loket.
Terdapat fasilitas ala [[Bandar udara|bandara]] berupa ''check-in'' mandiri untuk pencetakan ''boarding pass'' khusus keberangkatan KA jarak jauh/menengah.
Baris 64 ⟶ 63:
}}
[[Berkas:PapanpetunjukMR.jpg|jmpl|Papan petunjuk di bagian dalam stasiun yang menjelaskan letak peron, jalur, dan pintu keluar. Papan tersebut diterapkan bersamaan dengan pembangunan kanopi baru stasiun.]]
Pada awalnya, Stasiun Mojokerto memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus yang dilengkapi [[sepur badug]] yang bercabang di dekat [[peron]] sisi sebelah timurnya. Jalur 5 dan 6 sempat dibongkar karena jarang digunakan. Setelah [[jalur ganda]] menuju [[Stasiun Jombang]] dioperasikan per Oktober 2020,<ref>{{Cite news|url=https://madura.tribunnews.com/2020/10/28/pt-kai-mulai-operasikan-jalur-double-track-perlintasan-kereta-api-stasiun-mojokerto-jombang|title=PT KAI Mulai Operasikan Jalur Double Track Perlintasan Kereta Api Stasiun Mojokerto-Jombang|first=Mohammad|date=|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|access-date=|last=Romadoni|language=id}}</ref> tata letak jalur di stasiun ini mengalami perubahan sehingga jumlah jalur berubah menjadi lima. Jalur 1 dijadikan sepur lurus jalur ganda arah [[Stasiun Kertosono|Kertosono]] sekaligus sepur raya [[jalur tunggal]] dari dan ke arah [[Stasiun Wonokromo|Surabaya]], jalur 3 dijadikan sepur lurus jalur ganda dari arah Kertosono, jalur 5 digeser dan dibangun ulang, serta sepur badug tersebut dibongkar dan digantikan dengan yang baru yang arah masuknya dari sisi barat jalur 5. [[Kanopi]] yang lama dibongkar hingga menyisakan beberapa tiangnya saja serta digantikan dengan yang baru dan berukuran lebih besar. Selain itu, sistem persinyalan elektrik lama di stasiun ini (tipe [[Ansaldo STS|Ansaldo]]) telah digantikan dengan persinyalan terbaru produksi [[Len Industri]].
Di sebelah emplasemen stasiun terdapat jalur menuju [[Stasiun Porong|Porong]] melalui [[Mojosari, Mojokerto|Mojosari]] dan [[Kejapanan, Gempol, Pasuruan|Japanan]] yang dikelola oleh [[Modjokerto Stoomtram Maatschappij]] (MSM), beroperasi hingga tahun 1969. Selain jalur cabang yang dikelola MSM, terdapat juga jalur cabang yang dikelola oleh [[Oost-Java Stoomtram Maatschappij]] (OJSM) menuju [[Ngoro, Mojokerto|Ngoro]] dan [[Wates, Magersari, Mojokerto|Wates]]—sebagian besar dibongkar pekerja [[Romusa|romusha]] pada masa [[Sejarah Nusantara (1942–1945)|pendudukan Jepang]] saat [[Perang Dunia II]].
Baris 70 ⟶ 69:
Terkait dengan pembangunan [[jalur ganda]] lintas selatan [[Jawa]], jalur ganda ruas Mojokerto–[[Stasiun Jombang|Jombang]] kini tersambung dengan jalur ganda ruas Jombang–[[Stasiun Madiun|Madiun]] yang sudah dioperasikan penuh menjelang akhir tahun 2019. Selanjutnya, pembangunan tersebut akan diteruskan hingga [[Stasiun Wonokromo|Surabaya]] sebagai tahap akhir.
Kanopi stasiun ini dibangun ulang seluruhnya menjadi lebih besar oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur (BTP Jatim, sekarang BTP Surabaya) [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] bersamaan dengan dibangunnya jalur ganda segmen
Ke arah timur stasiun ini, sebelum [[Stasiun Tarik]], terdapat bekas [[Halte Bangsal (Mojokerto)|perhentian Bangsal]] yang sudah tidak aktif karena memiliki tingkat pemasukan yang rendah.
|