Eugenol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sula pulker (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Sula pulker (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
Eugenol /ˈjuːdʒɪnɒl/ (C10H12O2), merupakan turunan guaiakol yang mendapat tambahan rantai alil, dikenal dengan nama IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil) fenol. Ia dapat dikelompokkan dalam keluarga alilbenzena dari senyawa-senyawa fenol. Ini adalah cairan berminyak aromatik berwarna kuning pucat yang diekstraksi dari minyak esensial tertentu terutama dari cengkeh, pala, kayu manis, kemangi dan daun salam. Terdapat konsentrasi 80-90% dalam minyak cengkeh dan 82-88% dalam minyak daun cengkeh. Eugenol sedikit larut dalam air namun mudah larut pada pelarut organik. Aromanya menyegarkan dan pedas seperti bunga cengkih kering, sehingga sering menjadi komponen untuk menyegarkan mulut.
 
== Biosintesis ==
Biosintesis eugenol dimulai dengan asam amino tirosin. L-tirosin diubah menjadi asam p-coumaric oleh enzim tirosin amonia lyase (TAL).[10] Dari sini, asam p-coumaric diubah menjadi asam caffeic oleh p-coumarate 3-hydroxylase menggunakan oksigen dan NADPH. S-Adenosyl methionine (SAM) kemudian digunakan untuk memetilasi asam caffeic, membentuk asam ferulic, yang pada gilirannya diubah menjadi feruloyl-CoA oleh enzim 4-hydroxycinnamoyl-CoA ligase (4CL).[11] Selanjutnya, feruloyl-CoA direduksi menjadi coniferaldehyde oleh cinnamoyl-CoA reductase (CCR). Coniferaldeyhyde selanjutnya direduksi menjadi coniferyl alcohol oleh cinnamyl-alcohol dehydrogenase (CAD) atau sinapyl-alcohol dehydrogenase (SAD). Coniferyl alcohol kemudian diubah menjadi ester dengan adanya substrat CH3COSCoA, membentuk coniferyl acetate. Akhirnya, coniferyl acetate diubah menjadi eugenol melalui enzim eugenol synthase 1 dan penggunaan NADPH.
<!--