Tarim: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat skrip VisualEditor |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat skrip VisualEditor |
||
Baris 95:
Menurut suatu catatan dalam kitab al-Ghurar ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Ali bin Alawi Khirid, bahwa keluarga Ba’alawi pindah dari Kampung Bait Jubair ke Kota Tarim sekitar tahun 521 Hijriyah. Setelah kepindahan mereka ke Kota Tarim, kota ini dikenal dengan kota budaya dan ilmu. Pada waktu itu Tarim ada sekitar 300 orang ahli fiqih, bahkan pada barisan yang pertama di masjid agung Kota Tarim dipenuhi oleh ulama fiqih kota tersebut. Adapun orang pertama dari keluarga Ba’alawi yang hijrah ke Kota Tarim adalah Syaikh Ali bin Alwi Khali’ Qasam dan saudaranya Syaikh Salim, kemudian disusul oleh keluarga pamannya yaitu Bani Jadid dan Bani Basri. Terdapat tiga keberkahan pada Kota Tarim yakni: keberkahan pada setiap masjidnya, keberkahan pada tanahnya dan keberkahan pada pegunungannya (Tim Majelis Khoir Murrotil Qur’an Wattahfidh, hal. 06-07).<ref name=":1" />
== Masjid di Kota Tarim ==
* Masjid Agung, yang dibangun pada tahun [[985]]-[[1011]]
* Masjid al-Wa'il, dibangun oleh seorang [[Tabi'in]], Ahmad Abbad bin Basyar al-Anshari, dan merupakan masjid tertua di Tarim
* Masjid 'Aisy, yang lebih dikenal dengan nama Masjid Abi Hatim
* Masjid Ba'alwi, yang lebih dikenal dengan nama Masjid Qasam
* Masjid Al-Fath, dibangun oleh [[Abdullah bin Alawi al-Haddad]]
* Masjid Al-Muhdhar, yang terkenal dengan menaranya
== Pendidikan ==
|