Soeharto: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
آسوسو (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Hee Leong (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 71:
 
Soeharto kemudian diberi mandat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) sebagai Presiden pada 26 Maret 1968<ref>{{Cite news|url=https://nasional.kompas.com/read/2019/03/26/18242931/26-maret-1968-saat-soeharto-ditunjuk-gantikan-soekarno-jadi-presiden|title=26 Maret 1968, Saat Soeharto Ditunjuk Gantikan Soekarno Jadi Presiden|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-06-19|archive-date=2019-06-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20190619154935/https://nasional.kompas.com/read/2019/03/26/18242931/26-maret-1968-saat-soeharto-ditunjuk-gantikan-soekarno-jadi-presiden|dead-url=no|editor-last=Galih|editor-first=Bayu|first=Aswab Nanda|last=Prattama}}</ref> menggantikan [[Soekarno]], dan resmi menjadi presiden pada tahun 1968. Ia dipilih kembali oleh [[Majelis Permusyawaratan Rakyat|MPR]] pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Pada tahun 1998, masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei tahun tersebut, menyusul terjadinya [[kerusuhan Mei 1998]] dan [[pendudukan gedung DPR/MPR]] oleh ribuan [[mahasiswa]]. Ia merupakan orang terlama yang menjabat sebagai presiden Indonesia. Soeharto digantikan oleh [[B.J. Habibie]].
 
Selama hampir 32 tahun pemerintahannya Soeharto meletakkan pondasi pembangunan di Indonesia melalui [[Rencana Pembangunan Lima Tahun|Repelita]]. Dalam masa kekuasaannya, yang disebut [[Orde Baru]], Soeharto membangun negara yang stabil dan mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur.<ref>{{cite conference
|last = Miguel
|first = Edward
|coauthors = Paul Gertler, David I. Levine
|title = Does Social Capital Promote Industrialization? Evidence from a Rapid Industrializer
|booktitle = Econometrics Softare Laboratory, University of California, Berkeley |date = January 2005
|url =
}}</ref><ref name="SMH_McDONALD">{{cite news
|last = McDonald
|first = Hamish
|author-link = Hamish McDonald
|title = No End to Ambition
|newspaper = Sydney Morning Herald
|date = 28 January 2008
|url = http://www.smh.com.au/news/world/no-end-to-ambition/2008/01/27/1201368944638.html
|access-date = 2013-04-14
|archive-date = 2012-11-03
|archive-url = https://web.archive.org/web/20121103191949/http://www.smh.com.au/news/world/no-end-to-ambition/2008/01/27/1201368944638.html
|dead-url = no
}}</ref><ref>[[Commission for Reception, Truth and Reconciliation in East Timor]] {{cite web|author=Benetech Human Rights Data Analysis Group|date=9 February 2006|title=The Profile of Human Rights Violations in Timor-Leste, 1974–1999|url=http://www.hrdag.org/resources/timor_chapter_graphs/timor_chapter_page_02.shtml|work=A Report to the Commission on Reception, Truth and Reconciliation of Timor-Leste|publisher=Human Rights Data Analysis Group (HRDAG)|archive-url=https://archive.today/20120529004414/http://www.hrdag.org/resources/timor_chapter_graphs/timor_chapter_page_02.shtml|archive-date=2012-05-29|dead-url=no|access-date=2013-04-14}}</ref><ref name="BBC_20040325">{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/business/3567745.stm|title=Suharto tops corruption rankings|publisher=BBC News|date=25 March 2004|accessdate=4 February 2006|archive-date=2020-11-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20201113042444/http://news.bbc.co.uk/2/hi/business/3567745.stm|dead-url=no}}</ref> Dalam era ini masyarakat mendapati harga bahan-bahan pokok yang terjangkau dan situasi keamanan dan ketertiban yang terjaga, juga tercapainya Swasembada Beras. Hal ini ditandai dengan medali ''From Rice Importer To Self Sufficiency'' dari [[Organisasi Pangan dan Pertanian]] (FAO) pada 1984 yang diterima Presiden Soeharto.<ref>{{Cite web|url=https://indonesiainside.id/news/humaniora/2019/01/28/berkaca-pada-revolusi-hijau-strategi-swasembada-pangan-pak-harto/|title=Berkaca pada Revolusi Hijau, Strategi Swasembada Pangan Pak Harto|date=2019-01-28|website=Indonesia Inside|language=en-US|access-date=2019-06-21|archive-date=2019-06-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20190621032910/https://indonesiainside.id/news/humaniora/2019/01/28/berkaca-pada-revolusi-hijau-strategi-swasembada-pangan-pak-harto/|dead-url=no}}</ref>
 
Soeharto juga merupakan sosok yang kontroversial karena [[Diskriminasi terhadap Tionghoa-Indonesia|membatasi kebebasan]] warga negara Indonesia keturunan [[Tionghoa]], [[pendudukan Indonesia di Timor Leste|menduduki]] [[Timor Timur]], pemaksaan asas tunggal [[Pancasila]] di berbagai bidang, dan disebut sebagai salah satu rezim paling korup dalam sejarah dunia modern. Menurut [[Transparency International]], estimasi kerugian negara adalah sekitar 15–35 miliar [[dolar Amerika Serikat]] selama pemerintahannya.<ref>{{cite news | url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/business/3567745.stm | title=Suharto tops corruption rankings | work=BBC News | date=25 March 2004 | accessdate=4 February 2006 | archive-date=2020-11-13 | archive-url=https://web.archive.org/web/20201113042444/http://news.bbc.co.uk/2/hi/business/3567745.stm | dead-url=no }}</ref> Namun, hal ini tidak berhasil dibuktikan, bahkan Majalah ''Time'' kalah dalam gugatan <ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/news/read/4049227/12-tahun-lalu-soeharto-menang-lawan-majalah-time|title=12 Tahun Lalu, Soeharto Menang Lawan Majalah Time|date=2019-08-30|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2019-12-16|archive-date=2019-12-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20191223115012/https://m.liputan6.com/news/read/4049227/12-tahun-lalu-soeharto-menang-lawan-majalah-time|dead-url=no|last=Liputan6.com|editor-last2=Linawati|editor-first2=Mevi|editor-last=Salim|editor-first=Hanz Jimenez}}</ref> dan usaha lain untuk mengadili Soeharto gagal karena kesehatannya yang memburuk. Setelah menderita sakit berkepanjangan, ia meninggal karena kegagalan organ multifungsi di [[Jakarta]] pada tanggal 27 Januari 2008.
Baris 361 ⟶ 340:
 
Pada 12 Mei 2006, bertepatan dengan peringatan sewindu [[Tragedi Trisakti]], [[Jaksa Agung]] [[Abdul Rahman Saleh]] mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya telah mengeluarkan [[Surat Keputusan Penghentian Penuntutan]] (SKPP) perkara mantan Presiden Soeharto, yang isinya menghentikan penuntutan dugaan korupsi mantan Presiden Soeharto pada [[tujuh yayasan Soeharto|tujuh yayasan]] yang dipimpinnya dengan alasan kondisi fisik dan mental terdakwa yang tidak layak diajukan ke persidangan. SKPP itu dikeluarkan [[Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan]] pada [[11 Mei]] 2006, namun SKPP ini lalu dinyatakan tidak sah oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 12 Juni 2006.
 
=== Kasus perdata ===
{{sect-stub}}
 
== Peninggalan ==
Baris 393 ⟶ 369:
 
Pada tahun 2013, muncul slogan bahasa Jawa ''[[Isih penak jamanku to]]'' ({{lang-id|Masih enak zaman saya kan}}) atau ''Piye kabare, isih penak jamanku to'' ({{lang-id|Bagaimana kabarnya, masih enak zaman saya kan}}) di stiker, kaos, dan internet yang menyatakan bahwa zaman pemerintahan Soeharto lebih baik ketimbang zaman sekarang.<ref>{{Cite web|date=2013-11-25|title=Mengapa 'merindukan' sosok Suharto?|url=https://www.bbc.com/indonesia/laporan_khusus/2013/11/131125_lapsus_suharto_baju_dan_museum|last=Nugroho|first=Andreas|website=BBC News Indonesia|language=id|access-date=2021-11-13}}</ref><ref name="Pontororing">{{cite journal |last1=Pontororing |first1=Angela |title=Sebuah Upaya Pembacaan Poskolonial dengan Metode Dialog Imajinatif Antara Foto Soeharto “Piye Kabare, Penak Jamanku To?” dan Teks Keluaran 14:10-12; 16:1-3; 17:3 |journal=Indonesian Journal of Theology |date=Juli 2016 |volume=4/1 |pages=1-44 |url=https://media.neliti.com/media/publications/318086-sebuah-upaya-pembacaan-poskolonial-denga-f187bae4.pdf |access-date=7 Februari 2022}}</ref>
 
Mantan [[Perdana Menteri Malaysia]] [[Mahathir Mohamad]] berkata:<ref name="Mahathir">{{Cite web|last=Samosir|first=Hanna Azarya|date=2016-04-25|title=Mahathir Mohammad dan Memori Indah tentang Soeharto|url=https://www.cnnindonesia.com/internasional/20160423130713-106-126012/mahathir-mohammad-dan-memori-indah-tentang-soeharto|website=internasional|language=id-ID|access-date=}}</ref>{{cquote|Sebelum saya bertemu langsung dengan Presiden Soeharto, saya selalu mengikuti perkembangan dari berbagai kebijakan yang dijalankan oleh pemerintahan beliau. Saya merencanakan apabila nanti diangkat menjadi Perdana Menteri, maka kunjungan luar negeri saya yang pertama kali adalah kepada Presiden Soeharto.}}{{cquote|Saya melihat setiap ucapan dan tindakan yang dilakukan Pak Harto benar-benar menunjukkan kualitasnya sebagai seorang pemimpin. Walaupun Pak Harto memiliki latar belakang sebagai tentara, ia tidak menunjukkan sikap yang sombong dan kalimat-kalimat yang keras. Bahasanya juga baik sekali.}}{{cquote|Saya biasa dengan dia. Setelah menjadi Perdana Menteri, saya beberapa kali bertemu dengannya. Kita ada perbincangan antara sahabat. Dekat.}}{{cquote|Saya menghormati Bapak Soeharto karena dia mengubah Indonesia dari negara yang mempunyai banyak masalah di zaman Soekarno. Dia dapat menguatkan perpaduan di kalangan banyak suku di Indonesia. Ini bukan suatu negara yang mudah diperintah, tapi setelah Soeharto mengambil alih, Indonesia tidak terpecah.}}{{cquote|Ada masalah sedikit di Aceh, tapi umumnya dia berhasil mengganti citra Indonesia menjadi lebih maju. Ya, memang ada hal yang tak benar dilakukan. Di mana-mana pemimpin juga begitu.<ref name="Mahathir"/>|Mahathir<ref name="Mahathir"/>}}
 
== Penghargaan ==