Al-Qur'an: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Nora Andrew (bicara | kontrib) k Mengubah url alquran lite ke al - quran muslim okezone karena okezone portal berita muslim yang terpercaya Tag: Dikembalikan VisualEditor |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor |
||
Baris 188:
Menurut An-Nawawi, pembacaan Al-Qur'an dilakukan pada tempat-tempat yang bersih dan dianggap sebagai tempat terbaik. Para ulama menganjurkan bahwa tempat terbaik untuk membaca Al-Qur'an adalah di dalam [[masjid]]. Pemilihan masjid didasari oleh kemuliaan dan kebersihan yang dimiliki oleh masjid. Pembacaan Al-Qur'an di dalam masjid lebih utama dibandingkan dengan berzikir. Tujuan pembacaan Al-Qur'an dapat untuk menghafal maupun pembacaan untuk mengingat bacaannya. Pembacaan Al-Qur'an dilakukan dengan kaidah-kaidah tilawah.{{Sfn|Adil|2018|p=193}}
Pemberhentian pembacaan Al-Qur'an tidak boleh dilakukan kecuali untuk menjawab salat atau untuk mendengar azan. Pelarangan menghentikan bacaan Al-Qur'an ialah ketika tujuannya hanya untuk berbicara dengan orang lain tanpa maksud tertentu. Sebaliknya, bacaan Al-Qur'an dapat dihentikan ketika adanya pembicaraan yang diperlukan dalam kondisi tertentu. Misalnya untuk mengingatkan seseorang yang [[lupa]] akan sesuatu atau menuntun orang yang [[Kebutaan]] untuk berjalan.{{Sfn|Adil|2018|p=194}}
== Rahasia Kekuatan Bacaan Al-Qur'an ==
Al-Qur'an adalah peringatan langsung dari keberadaan Allah untuk menyatukan seluruh jiwa dalam keesaan Allah. Faktanya, kata "Qur'an" berasal dari akar kata qa-ra-a, yang artinya "membaca, mengumpulkan, dan menggabungkan.” Secara umum, dapat disimpulkan bahwa pesan yang terdapat dalam Al-Qur'an fokus pada konsep tauhid, yang maknanya "mengesakan Allah.” Membaca firman Allah ibarat sedang mereset kode dalam diri kita. Firman-Nya menghilangkan hal-hal negatid dalam hidup keduniaan kita dengan memberikan cahaya ke tempat kita tidak ingin berdekatan dengan Allah.<ref name=":0">{{Cite book|last=Helwa|first=A.|date=2022|title=Secrets of Devine Love|location=Jakarta|publisher=Quanta|isbn=9786230029653|url-status=live}}</ref>
Dengan rencana-Nya, Al-Qur'an akan mengurangi ego kita, memberikan kita tantangan akan kejujuran subjektif kita, menghapus keengganan kita untuk menghamba, dan menghilangkan pandangan kita yang terbatas mengenai siapa kita dan siapa Tuhan kita. Secara alamiah, setiap bagian dalam Al-Qur'an akan memicu kita ibarat sebilah cermin. Kita akan melihat apa yang tampak di depan kita. Jika kita datang dengan kebencian dan perpisahan, kita akan melihat kebencian dalam hati kita terefleksi kembali di hadapan kita. Jika kita datang untuk merefleksikan cinta, kasih sayang, kebaikan, dan keagungan, maka kita akan merasakan indahnya keberadaan Allah.<ref name=":0" />
Apa pun yang kita lihat dalam Al-Qur'an merujuk pada kondisi kesadaran Anda sendiri. Setiap kata dalam Al-Qur'an adalah penerang yang menghapus kegelapan rasa takut kita, masuk ke dalam gua alam bawah sadar kita, menyinari bagian dalam diri yang kita berusaha tutupi sekuat tenaga.
Kitab Allah dimulai dengan proses penyembuhan hati-hati kita dengan membawa kesadaran lebih dalam pada tempat di mana kita sudah berpaling dari Allah. Seorang psikolog terkenal, Carl Jung berkata, ''"Seseorang tidak tercerahkan dengan membayangkan sosok cahaya, tapi dengan menyadarkan kegelapan." Tujuan dalam berbagai prinsip keimanan yang dijelaskan dalam Al-Qur'an adalah untuk membuka kegelapan dan dosa-dosa tersembunyi Anda, sebagai sebuah cara untuk menawarkan penyembuhan dan ampunan Ilahi kepada Anda. Pernyataan keimanan (syahadat) menunjukkan kepada Anda tempat Anda dalam menghamba, salat membawa cahaya untuk menyinari Tuhan palsu Anda, puasa di bulan ramadan menguatkan tekad Anda dan membuat Anda lebih menyadari keberadaan-Nya, membayar zakat membuka keserakahan batin Anda, dan melaksanakan haji memberikan Anda kesempatan untuk melihat keterikatan Anda dengan dunia ini. Secara umum Islam meliputi semua ego Anda, karena hanya melalui cahaya kesadaran maka benih perubahan mulai berkembang. Sebagaimana Fatimah Az-Zahra, putri tercinta Rasulullah mengajarkan kita, "Hikmah dalam Al-Qur'an akan membawa Anda dari kegelapan kebodohan menuju cahaya ilmu."''<ref name=":0" />
=== Al-Qur'an Sesungguhnya Bukanlah Sebuah Buku ===
Ketika Allah mengacu dalam Al-Qur'an ke ''"induk Al-Kitab”'' (QS. 43: 4), Dia sebenarnya merujuk pada lauhulmahfuz. Ini adalah sebuah "buku” yang yang disebut akan ada di surga tertinggi dan membawa ketetapan Allah, kata Al-Qur'an dan wahyu-wahyu lainnya ada di dalam halamanhalaman misteriusnya. Meski kita menyebut Al-Qur'an sebagai sebuah "buku,” ia sebenarnya tidak ditulis dalam wahyu kalimat-kalimat, tapi bacaan dari kalimat-kalimat itu.<ref name=":0" />
Meski kata-kata dalam kertas terbatas menjadi satu titik fokus, keti ka kata-kata diucapkan dengan nyaring mereka muncul dalam getaran gelombang dari segala arah. Meski dalam kertas sangat terpisah dari pembacanya, karcna Al-Qur'an adalah bacaan firman Allah, untuk merasakan Al-Qur'an Anda harus berinteraksi de. ngannya—Anda harus membawa kata-kata Allah ke dalam pikiran dan hati Anda, kemudian membacanya dengan jelas. Ada sebuah makna ilmiah dari praktik ini juga. Penelitian membuktikan bahwa kombinasi antara mengucapkan dan mendengar diri sendiri secara nyaring secara signifikan menaikkan kemungkinan bahwa apa yang kita baca akan tersimpan dalam ingatan jangka panjang kita.<ref name=":0" />
Kalimat-kalimat dalam Al-Qur'an ditulis dan disatukan dalam sebuah buku yang disebut mushaf sebagai cara untuk menjaga dan menyebarkan pesan suci dari Allah. Sejak awal diturunkannya wahyu, para pengikut Nabi Muhammad menghafal dan menulis ayat-ayat Al-Qur'an dalam kertas kulit, batu, tulang binatang, lembaran kulit, dan pakaian. 20 tahun setelah kematian Nabi Muhammad sebuah versi tertulis dari Al-Qur'an digabungkan menjadi satu, diperbanyak, dan disebarkan ke seluruh dunia muslim. Bagaimanapun, penting untuk diperhatikan bahwa bagian-bagian Al-Qur'an tidak disatukan sebagaimana mereka diturunkan. Dikisahkan bahwa Nabi Muhammad mengulas kembali semua wahyu yang telah diturunkan bersama malaikat Jibril selama bulan ramadan, pada titik tertentu malaikat Jibril akan mendikte di mana setiap ayat ditempatkan. BeberaPa ulama berpendapat bahwa Al-Qur'an diperintahkan oleh Allah untuk tidak disusun secara kronologis agar tidak dibaca seperti sebuah buku Dalam arti yang lebih dalam, perintah dalam Al-Qur'an menjadi sebuah pengingat bahwa hubungan kita dengan Allah tidak linear atau saw dimensi, karena Allah berada di luar jangkauan ruang dan waktu versi tertulis Al-Qur'an dihargai dan dihormati dengan tinggi, tidak ada yang dilakukan Pada kata-kata tertulis dari Al-Qur'an Yang memengaruhi kesuciannya. Seperti ribuan laut tidak dapat memadamkan cahaya bulan, karena ia bukan sumber cahayanya, Anda tidak bisa mengurangi cahaya Al-Qur'an karena ia adalah cermin dari ucapan Allah yang kekal, terefleksikan dalam cermin alam duniawi ini. Berpikir bahwa Anda dapat menghapus, mengganti, atau membuat duplikat dari Al-Qur'an di bumi adalah seperti memukul cermin itu dan berpikir bahwa orang yang ada di dalam cermin akan terlukai. Intinya, mushaf adalah perwujudan dari kalimat-kalimat Allah yang ada di alam surgawi, di luar segala sesuatu yang dapat kita bandingkan (lauhulmahfuz). AI-Qur'an menegaskan kembali kata-kata Allah yang membingungkan ketika ia berkata, ''"Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)"'' (QS. 18: 109).<ref name=":0" />
=== Firman Wahyu Pertama: Iqra ===
AI-Qur'an diturunkan secara langsung dari Allah Yang Mahakuasa, dari surga tertinggi melalui malaikat Jibril, kemudian masuk ke dalam hati Nabi Muhammad Al-Qur'an mulai pertama kali diturunkan pada tahun 610 Masehi ketika Nabi Muhammad berumur 40 tahun.
Saat itu beliau sedang bertafakur di gua Hira (Jabal Nur) kemudian datanglah malaikat Jibril menemui Rasulullah dan menyampaikan wahyu pertama. "lqra!" Nabi Muhammad diperintahkan: "Bacalah!" Malaikat Jibril kembali memanggil Nabi Muhammad dan berkata, "Bacalah!" dan mengulanginya beberapa kali, kemudian berkata, «Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. ''"Dia mengajar (manusia) dengan apa yang tidak diketahuinya"'' (QS. 96: 1-5).<ref name=":0" />
Getaran keagungan Allah diturunkan ketika kedua mata Nabi Muhammad terbuka akan kenyataan bahwa Al-Qur'an tidak diciptakan dari huruf-huruf, tapi ia adalah frekuensi cahaya Ilahi yang tercetak dalam setiap rohnya. Seperti tubuh manusia yang membawa jiwa yang tidak berwujud, huruf-huruf Al-Qur)an rnembawa suara suci petunjuk cahaya Ilahi. Al-Qur)an adalah scbuah teks hidup yang diturunkan untuk ''"mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang"'' (QS. 14: 10). Dengan kekuatan cinta Ilahi, pesan dalam AlQur'an memiliki sebuah cara untuk menyuburkan benih-benih dalam kebaikan batin kita. Faktanya, sebagian ulama berpendapat bahwa saat hujan disebutkan dalam Al-Qur)an ini adalah sebuah perumpamaan untuk ungkapan kasih sayang Allah dan bumi yang kering adalah perumpamaan untuk hati manusia. Seperti hujan yang turun dari awan di langit, membangkitkan kembali bumi yang mati, Al-Qur'an turun dari surga, menghidupkan kembali hati-hati manusia yang telah mati. ''"Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuhtumbuhna yang indah."'' (Qs. 22: 5).<ref name=":0" />
== Lihat pula ==
|