Wayang golek: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 166:
 
== Tokoh Wayang Golek ==
Perkembangan wayang golek pada dari abad 19 hingga abad ke 20 tidak lepas dari para [[Dalang]] yang terus mengembangkan seni tradisional ini, salah satunya almarhum Ki H. [[Asep Sunandar Sunarya]] yang telah memberikan inovasi terhadap wayang golek agar bisa mengikuti perkembangan zaman, salah satu kreativitasnya yaitu si [[Cepot]] di mana di tangan dia kini wayang golek tidak hanya seni yang dikatakan kuno, tetapi seni tradisional yang harus dikembangkan pada era modern sekarang ini.
 
Lewat tangan terampilnya dalam memainkan wayang kayu, Asep ditanggap hingga ke mancanegara. Tidak sekali dua kali Asep Sunandar Sunarya tampil di luar negeri, tetapi berkali-kali dalang ini membawa kesenian wayang golek go internasional.
 
Tahun 1993, Abah Asep juga diundang menjadi dosen kehormatan di Institut International de La Marionnette di Charleville, Prancis. Sebagai dosen luar biasa selama dua bulan dan diberi gelar profesor oleh masyarakat akademis Perancis.
 
Setahun kemudian, Abah Asep kembali membawa wayang golek keliling Eropa. Abah diminta menampilkan pertunjukan wayang golek di benua Eropa
 
1982-1985 Asep Sunandar Sunarya rekaman kaset oleh SP Record dan Wisnu Record.
 
1986, Asep Sunandar Sunarya mendapat mandat dari pemerintah sebagai duta kesenian, untuk terbang ke Amerika Serikat. Pada tahun yang sama, 1986, Dian Record mulai merekam karya-karya Asep Sunandar dalam bentuk kaset pita.
 
Pada tahun 1989, Abah Asep berkunjung ke Amerika dalam rangka pementasan wayang golek. Tahun 1992 Abah juga mengikuti Festival Wayang (Teater Boneka) di Prancis.
 
Tahun 1994, Asep Sunandar Sunarya mulai pentas di luar negeri, antara lain di Inggris, Belanda, Swiss, Perancis, dan Belgia, setelah itu, yakni 1995, ia mendapat penghargaan bintang Satya Lencana Kebudayaan.
 
UNESCO pada tanggal 7 November 2003, menetapkan Wayang sebagai Warisan Budaya Dunia sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan.
 
Dalam lembaga yang bernaung di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu, wayang yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ditetapkan dalam daftar '''''Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanitiy.'''''
 
Kini selain sebagai bentuk teater seni pertunjukan wayang, kerajinan wayang golek juga kerap dijadikan sebagai cindera mata oleh para wisatawan. Tokoh wayang golek yang lazim dijadikan cindera mata benda kerajinan adalah tokoh pasangan Rama dan Shinta, tokoh wayang terkenal seperti Arjuna, Srikandi, dan Kresna, serta tokoh Punakawan seperti Semar dan Cepot. [[Berkas:Cepot-sunda.jpg|jmpl|Cepot atau Astrajingga dalam Wayang Golek.]]
 
== Wayang golek dalam dunia hiburan ==