Apai Janggut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Yohanes bambang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 7:
| caption = Apai Janggut
| birth_name = Bandi Anak Ragai
| birth_date = 1914(1934)
| birth_place = Sungai Utik, Kapuas Hulu
| death_date =
| death_place =
| nationality = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
| other_names =
| occupation =
Baris 18:
| notable_works =
}}
'''Bandi Anak Ragai''' atau lebih populer dengan sebutan '''Apai Janggut''' (lahir tahun 19141934) adalah seorang pegiat lingkungan Indonesia asal Kalimantan Barat yang dikenal setelah komunitas adat Dayak Iban Sungai Utik yang diwakilinya menerima penghargaan [[Equator Prize]] dari [[Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa]]. Penyerahan penghargaan diterimanya pada 24 September 2019 di [[Midtown Manhattan]], Amerika Serikat, bersama 22 komunitas lokal dan adat lainnya dari seluruh dunia. Apai Janggut bersama komunitasnya, mereka menjaga kawasan hutan perawan seluas 9.453,5 hektar dari ancaman korporasi.{{sfn|Mongabay, 2019}} Sebelumnya komunitas adat Dayak Iban Sungai Utik juga memperoleh penghargaan [[Kalpataru]] kategori Penyelamat Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI oleh Wakil Presiden RI pada 11 Juli 2019 di Jakarta.{{sfn|Pontianak Post, 2019}}
 
== Biografi ==