Kuku Pancanaka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Oyedigital (bicara | kontrib)
k Menghapus prana yang tidak aktif
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
Anik Dwiya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
{{rapikan}}
 
'''Kuku Pancanaka''' adalah pusaka [[Werkudara]] berupa [[kuku]] panjang runcing seperti [[pisau]] kecil di [[jempol]] ke dua tangannya.
 
Alkisah [[putra]] [[Dewi Kunti]] yang berasal dari hasil puja cipta Bathara Bhayu itu lahir dalam wujud bungkusan sangat liat. [[Bayi]] itu sejak usia delapan tahun diletakkan di [[hutan]] “Mandalasara”. Tak ada satu orangpun yang mampu membuka bungkus itu. Bungkus itu tumbuh dan membesar meski tanpa makan dan minum, hanya menghirup [[udara]]. Alkisah di kahyangan ada Gajah Setu Sena yang giat bertapa dengan maksud meminta anugerah kelak dapat masuk ke surga manusia. Ia adalah anak dari Gajah Setu Bandha hewan klangenan Bathara Indra. Permohonannya akan dikabulkan jika ia dapat menolong anak Dewi Kunti lepas dari bungkusnya. Saat bungkus berusia 12 tahun, Gajah Setu Sena datang dan merobek bungkusnya dengan kedua gadingnya yang sangat kuat dan sakti. Di dalam bungkus itu ternyata ada seorang bocah besar yang lalu menangkap kedua gading itu dan dengan sekuat tenaga mematahkannya. Ajaib, kedua gading itu lalu menyatu di jempol tangan bocah itu membentuk kuku yang panjang dan runcing, sementara sukma Gajah Setu Sena menyatu dalam diri bocah itu.