Perdarahan subkonjungtiva: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Heihelmi (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Penyakit mata menggunakan HotCat
Heihelmi (bicara | kontrib)
Menyunting artikel
Baris 2:
 
Penyebab alami karena batuk, muntah, mengangkat beban berat, mengejan saat buang air besar atau saat melahirkan. Kondisi tersebut meningkatkan tekanan darah di sistem peredaran darah menuju [[retina]]. Terdapat empat pleksus vaskuler di retina yang disuplai oleh kapiler-kapiler kecil dan halus. Dinding kapiler ini akan pecah jika mendapat tekanan darah secara tiba-tiba. Sedangkan penyebab eksternal dapat berupa cedera langsung akibat benturan benda tumpul. Faktor risiko yaitu penderita hipertensi, diabetes, lansia, dan konsumsi obat antikoagulan. Bayi lahir per vaginam berisiko 2% mengalami perdarahan subkonjungtiva.
 
== Epidemiologi ==
Tidak ada pengaruh jenis kelamin pada penderita perdarahan subkonjungtiva. Akan tetapi, kondisi ini lebih sering ditemukan pada laki-laki yang melakukan pekerjaan berat dan cenderung beraktivitas lebih ekstrim. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata insidensi perdarahan subkonjungtiva non traumatik lebih sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki. Risiko terjadinya perdarahan subkonjungtiva spontan meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah 50 tahun. Individu usia tersebut memiliki komorbid berupa hipertensi, hiperlipidemia, dan diabetes melitus<ref>{{Cite book|last=Doshi|first=Ricky|last2=Noohani|first2=Tariq|date=2022|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551666/|title=Subconjunctival Hemorrhage|location=Treasure Island (FL)|publisher=StatPearls Publishing|pmid=31869130}}</ref>.
 
== Patofisiologi ==
 
== Tanda dan gejala ==