Penyakit Alzheimer: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
k clean up
Baris 34:
Para [[filsuf]] dan [[dokter]] [[Yunani Kuno|Yunani]] dan [[Romawi kuno]] mengaitkan usia tua dengan peningkatan [[demensia]].<ref name=":3">{{Cite journal|last=Berchtold, N. C|first=Cotman, C. W|date=1998|title=Evolution in the conceptualization of dementia and Alzheimer's disease: Greco-Roman period to the 1960s|url=https://www.researchgate.net/publication/13622868_Berchtold_N_C_Cotman_C_W_Evolution_in_the_conceptualization_of_dementia_and_Alzheimer's_disease_Greco-Roman_period_to_the_1960s_Neurobiol_Aging_19_173-189|journal=Neurobiology of Aging|volume=19|issue=3|pages=173-189|doi=10.1016/S0197-4580(98)00052-9}}</ref> Baru pada tahun 1901, seorang [[psikiater]] asal Jerman yang bernama [[Alois Alzheimer]] mengidentifikasi kasus pertama dari apa yang kemudian dikenal sebagai penyakit Alzheimer, pada seorang wanita berusia lima puluh tahun yang disebut Auguste D. Alois terus meneliti perkembangan kasus penyakit wanita itu sampai dia meninggal pada tahun 1906 ketika Alois pertama kali melaporkan pasien Alzheimer tersebut secara terbuka.<ref>{{Cite web|title=History Module: Dr. Alois Alzheimer’s First Cases|url=https://thebrain.mcgill.ca/flash/capsules/histoire_jaune03.html|website=thebrain.mcgill.ca|access-date=2022-03-27}}</ref> Selama lima tahun berikutnya, sebelas kasus serupa dilaporkan dalam literatur medis, beberapa di antaranya sudah menggunakan istilah penyakit Alzheimer.<ref name=":3" /> Penyakit ini pertama kali dijelaskan sebagai penyakit yang unik oleh [[Emil Kraepelin]] setelah ia menghapus beberapa gejala klinis ([[delusi]] dan [[halusinasi]]) dan patologis (perubahan arteriosklerotik) yang terkandung dalam laporan asli Auguste D.<ref>{{Cite web|title=Scientia Ricerca Open Access {{!}} Scientific Publications {{!}} International Journals|url=https://www.scientiaricerca.com/srcons/SRCONS-02-00054.php|website=www.scientiaricerca.com|language=en|access-date=2022-03-27}}</ref> Dia memasukkan penyakit Alzheimer, yang ia sebut sendiri sebagai demensia pra-pikun, sebagai subtipe dari demensia pikun dalam edisi kedelapan bukunya yang berjudul ''Textbook of Psychiatry'' dan diterbitkan pada 15 Juli 1910.<ref>{{Cite book|last=Kraepelin|first=Emil|last2=Diefendorf|first2=A. Ross (Allen Ross)|date=1912|url=http://archive.org/details/clinicalpsychiat1912krae|title=Clinical psychiatry : a text-book for students and physicians|publisher=New York :|pages=542|others=Francis A. Countway Library of Medicine|url-status=live}}</ref>
 
Untuk sebagian besar abad ke-20, diagnosis penyakit Alzheimer hanya diperuntukkan pada individu yang menginjak usia 45 hingga 65 tahun yang menunjukkan gejala demensia.<ref>{{Cite journal|last=Tarawneh|first=Rawan|last2=Holtzman|first2=David M.|date=2012-5|title=The Clinical Problem of Symptomatic Alzheimer Disease and Mild Cognitive Impairment|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3331682/|journal=Cold Spring Harbor Perspectives in Medicine|volume=2|issue=5|pages=a006148|doi=10.1101/cshperspect.a006148|issn=2157-1422|pmc=3331682|pmid=22553492}}</ref> Terminologi mengenai Alzheimer kemudian berubah setelah 1977 ketika sebuah konferensi tentang penyakit Alzheimer menyimpulkan bahwa perwujudan klinis dan [[Patologi|patologispatologi]]s dari demensia pra-pikun dengan pikun yang sebenarnya hampir identik, meskipun hal ini tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa kedua gangguan tersebut memiliki penyebab yang berbeda.<ref>{{Cite journal|last=Charles E. Wells|date=1978|title=Role of Stroke in Dementia|url=https://drive.google.com/file/d/1AkBn20UKhngl8IAldzxw7xJhl7E2tac2/view?usp=drivesdk|journal=Stroke: A Journal of Celebration Circulation|volume=9|issue=1|pages=1-3}}</ref> Hal ini akhirnya menyebabkan penyakit Alzheimer dianggap sebagai penyakit yang bisa menjangkiti manusia terlepas dari usia mereka.<ref>{{Cite web|title=Alzheimer's Disease Fact Sheet|url=http://www.nia.nih.gov/health/alzheimers-disease-fact-sheet|website=National Institute on Aging|language=en|access-date=2022-03-27}}</ref> Istilah pikun demensia tipe Alzheimer (SDAT) digunakan untuk menggambarkan kondisi pada mereka yang berusia di atas 65 tahun. Hal ini bertujuan untuk membedakannya dengan penyakit Alzheimer klasik yang digunakan untuk menggambarkan pengidap penyakit ini pada pasien yang lebih muda. Akhirnya, istilah penyakit Alzheimer secara resmi diadopsi dalam nomenklatur medis untuk menggambarkan individu dari segala usia dengan pola gejala umum yang khas, perjalanan penyakit, dan neuropatologi.<ref>{{Cite web|title=The Difference Between Senility and Dementia|url=https://www.verywellhealth.com/what-does-senile-really-mean-98594|website=Verywell Health|language=en|access-date=2022-03-27}}</ref>
 
Institut Nasional Gangguan Neurologis dan Komunikasi dan Stroke (NINCDS) dan Asosiasi Penyakit Alzheimer dan Gangguan Terkait (ADRDA, sekarang dikenal sebagai Asosiasi Alzheimer) kemudian menetapkan Kriteria Alzheimer NINCDS-ADRDA yang mana kriteria ini adalah kriteria yang palingng umum digunakan untuk mendiagnosis Alzheimer pada tahun 1984.<ref>{{Cite journal|last=McKhann|first=Guy M.|last2=Knopman|first2=David S.|last3=Chertkow|first3=Howard|last4=Hyman|first4=Bradley T.|last5=Jack|first5=Clifford R.|last6=Kawas|first6=Claudia H.|last7=Klunk|first7=William E.|last8=Koroshetz|first8=Walter J.|last9=Manly|first9=Jennifer J.|date=2011-5|title=The diagnosis of dementia due to Alzheimer’s disease: Recommendations from the National Institute on Aging-Alzheimer’s Association workgroups on diagnostic guidelines for Alzheimer’s disease|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3312024/|journal=Alzheimer's & dementia : the journal of the Alzheimer's Association|volume=7|issue=3|pages=263–269|doi=10.1016/j.jalz.2011.03.005|issn=1552-5260|pmc=3312024|pmid=21514250}}</ref> Kriteria ini lalu diperbarui secara ekstensif<ref>{{Cite journal|last=Jack|first=Clifford R.|last2=Albert|first2=Marilyn|last3=Knopman|first3=David S.|last4=McKhann|first4=Guy M.|last5=Sperling|first5=Reisa A.|last6=Carillo|first6=Maria|last7=Thies|first7=William|last8=Phelps|first8=Creighton H.|date=2011-5|title=Introduction to Revised Criteria for the Diagnosis of Alzheimer’s Disease: National Institute on Aging and the Alzheimer Association Workgroups|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3096735/|journal=Alzheimer's & dementia : the journal of the Alzheimer's Association|volume=7|issue=3|pages=257–262|doi=10.1016/j.jalz.2011.03.004|issn=1552-5260|pmc=3096735|pmid=21514247}}</ref> pada tahun 2007.<ref>{{Cite journal|last=Dubois|first=Bruno|last2=Feldman|first2=Howard H.|last3=Jacova|first3=Claudia|last4=DeKosky|first4=Steven T.|last5=Barberger-Gateau|first5=Pascale|last6=Cummings|first6=Jeffrey|last7=Delacourte|first7=André|last8=Galasko|first8=Douglas|last9=Gauthier|first9=Serge|date=2007-08-01|title=Research criteria for the diagnosis of Alzheimer's disease: revising the NINCDS–ADRDA criteria|url=https://www.researchgate.net/publication/6222398_Research_criteria_for_the_diagnosis_of_Alzheimer's_disease_Revising_the_NINCDS-ADRDA_criteria|journal=The Lancet Neurology|language=English|volume=6|issue=8|pages=734–746|doi=10.1016/S1474-4422(07)70178-3|issn=1474-4422|pmid=17616482}}</ref> Kriteria ini mensyaratkan adanya gangguan kognitif, dan dugaan sindrom demensia yang mana ini dikonfirmasi dengan pengujian neuropsikologis untuk diagnosis klinis penyakit Alzheimer. Konfirmasisi histopatologi termasuk pemeriksaan mikroskopis jaringan otak juga diperlukan untuk diagnosis definitif. Kriteria ini juga mensyaratkan keandalan dan validitas statistik yang ditunjukkan antara kriteria diagnostik dan konfirmasi histopatologis definitif.<ref>{{Cite book|last=Vasco de Almeida Jorge Veríssimo|date=2015|url=https://drive.google.com/file/d/1Bs2hYpZjeBRLnqnf848vHfRga_wcVKJO/view?usp=drivesdk|title=Data Acquisition, Curation and Modeling for Integration of Alzheimer’s Disease Neuroimaging Data from ADNI in the Translational Biomedicine Platform tranSMART|location=Lisbon|publisher=University of Lisboa|pages=24-25|url-status=live}}</ref>
Baris 303:
Pencegahan Alzheimer dapat dilakukan dengan rutin mengonsumsi minyak ikan, berolahraga, mengisi teka teki silang, dan aktivitas lainnya yang bermanfaat bagi otak. Tetapi menurut kajian terbaru, tidak ada bukti kuat bahwa semua itu dapat mencegah penyakit Alzheimer. Sebuah panel ahli yang terdiri dari para ahli menyimpulkan, suplemen, obat atau [[interaksi sosial]] juga belum terbukti dapat mencegah penyakit [[degenerasi]] otak tersebut. Kelompok ahli itu mengamati puluhan [[riset]] yang menunjukkan cara-cara untuk mencegah penyakit Alzheimer, tetapi belum menemukan satu pun bukti yang cukup kuat akan dampaknya bagi pencegahan.
 
Ada definisi yang tidak konsisten tentang penyakit Alzheimer dan penurunan kondisi [[kognitif]] yang menyebabkannya. Para dokter juga tidak sepenuhnya memahami bagaimana penyakit itu berkembang. Contohnya, ada perdebatan tentang apakah plak amiloid yang ditemukan dalam otak penderita menjadi penyebab penyakit itu atau hanya sekadar gejala.
 
Saat ini, hanya ada sedikit obat untuk mengobati penyakit Alzheimer, tetapi efeknya hanya sementara. Serangan penyakit Alzheimer ditandai dengan kehilangan daya pikir secara bertahap, dan akhirnya dapat menjadi cacat mental total. Gejala awal Alzheimer adalah mudah lupa pada hal-hal yang sering dilakukan dan hal-hal baru. Penderita juga mengalami disorientasi waktu dan mengalami kesulitan fungsi kognitif yang kompleks seperti matematika atau aktivitas organisasi.