Retinopati: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru |
||
Baris 3:
Retinopati, atau penyakit vaskular retina, bisa dikategorikan secara luas menjadi tipe proliferatif dan non proliferatif. Seringkali retinopati adalah manifestasi okular dari penyakit yang lebih sistemik seperti diabetes dan darah tinggi. Diabetes adalah penyebab utama retinopati pada tahun 2008 di Amerika Serikat. [[Retinopati diabetes]] adalah penyebab utama kebutaan pada usia produktif. Kondisi ini diperkirakan penyebab 5 persen dari kebutaan di seluruh dunia dan dirancang sebagai prioritas utama penanganan penyakit mata oleh [[WHO]].
Penyebab retinopati bermacam-macam. Kemunculannya bisa perlahan-lahan, tapi bisa pula tiba-tiba. Jenis-jenis retinopati adalah sebagai berikut.
# Retinopati diabetik adalah gangguan retina yang muncul akibat penyakit diabetes melitus. Penderita diabetes yang tidak menjaga konsumsi gula dan menjalani pengobatan rutin sangat berisiko mengalami jenis retinopati ini.
Baris 10:
Menurut data yang dimuat di situs Kementerian Kesehatan, prevalensi retinopati diabetik di Indonesia per 2018 sebesar 42,6 persen. Angka ini terbilang tinggi sehingga butuh perhatian, terutama oleh pasien diabetes.
Penyakit ini bisa dideteksi sejak dini ketika bayi lahir prematur atau pada masa kehamilan kurang dari 30 minggu. Bila penyakit terlambat diketahui, ada risiko bayi mengalami kebutaan permanen.
Selain itu, ada pula [[retinopati hipertensi]]. Retinopati hipertensi adalah penyakit pada retina yang disebabkan oleh hipertensi alias tekanan darah tingi. Saat terjangkit hipertensi secara terus-menerus, risiko mengalami retinopati meningkat.
Pembuluh darah di sekitar retina akan menebal dan membuat aliran darah ke retina tidak lancar. Seiring dengan berjalannya waktu, retina bisa terlepas dari posisinya hingga memicu kebutaan permanen.
|