Sejarah Sumatera Barat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Pagaruyung: (QuickEdit) |
k clean up |
||
Baris 8:
Percampuran dengan para pendatang pada masa-masa berikutnya menyebabkan tingkat kebudayaan mereka jadi berubah dan jumlah mereka jadi bertambah. Lokasi pemukiman mereka menjadi semakin sempit dan akhirnya mereka [[merantau]] ke berbagai bagian Sumatra Barat yang lainnya. Sebagian pergi ke utara, menuju [[Lubuk Sikaping]], [[Rao, Pasaman|Rao]], dan ''Ophir''. Sebagian lain pergi ke arah selatan menuju [[Kabupaten Solok|Solok]], [[Kabupaten Sijunjung|Sijunjung]] dan [[Kabupaten Dharmasraya|Dharmasraya]]. Banyak pula di antara mereka yang menyebar ke bagian barat, terutama ke daerah pesisir, seperti [[Tanjung Mutiara, Agam|Tiku]], [[Kota Pariaman|Pariaman]], dan [[Kabupaten Pesisir Selatan|Pesisir Selatan]].
== Kerajaan-kerajaan Minangkabau ==
Baris 19 ⟶ 18:
{{utama|Minanga}}
Berita tentang keberadaan kerajaan ini didapat dari buku T'ang-Hui-Yao yang disusun oleh Wang p'u pada tahun 961 masa Dinasti Tang, Minanga mengirimkan utusan ke Tiongkok pada tahun 645 untuk pertama kalinya.<ref>Slamet Muljana, 2006, ''Sriwijaya'', Yogyakarta: LKIS.</ref> Selain itu nama Minanga juga muncul pada [[Prasasti Kedukan Bukit]] yang bertarikh 682. Berdasarkan prasasti, pada tahun 682 Dapunta Hyang bertolak dari Minanga dengan membawa 20.000 tentara lalu mendirikan Kerajaan Sriwijaya.<ref>Poesponegoro, Marwati Djoened, Nugroho Notosusanto; Sejarah Nasional Indonesia II; 2008, Jakarta: Balai Pustaka</ref><ref>N.J. Krom, Hindoe-Javaansche geschiedenis, 1931</ref> Ekspedisi ini juga bertujuan untuk memindahkan pusat kerajaan dari Minanga di pedalaman ke daerah yang strategis di tepi laut.<ref>R. Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2, 1973, Jakarta: Kanisius</ref><ref
=== Malayapura ===
|