Raden Sekar Sungsang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Angayubagia (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 52:
 
== Silsilah ==
Menurut versi Ceritera Turunan Raja-raja Banjar dan Kotawaringin alias [[Hikayat Banjar]] resensi I, nama ayahnya adalah Raden Carang Lalean (cucu Pangeran Suryanata dan Putri Junjung Buih), sedangkan ibunya Putri Kalungsu (anak Pangeran Suryanata dan Putri Junjung Buih). Putera-putera Raden Sakar Sungsang menurut [[Hikayat Banjar]] resensi I adalah Raden Sukarama dan Raden Bangawan. Putera tertua, Raden Sukarama menggantikannya sebagai raja dengan gelar Maharaja Sukarama. Sedangkan menurut [[Hikayat Banjar]] resensi II, Raden Sakar Sungsang memiliki dua putera yaitu Ratu Anom dan Pangeran Singa Gurda dan ia masih memiliki seorang puteri lagi bernama Ratu Lamak. Ratu Anom menggantikan Raden Sekar Sungsang sebagai raja, tetapi jabatan raja tersebut terlebih dahulu dijabat oleh kakak perempuannya yaitu Ratu Lamak.
 
Dari sumber [[Hikayat Banjar]] resensi I menyebutkan bahwa Maharaja Sukarama (alias Ratu Anom) mempunyai seorang puteri (sekar kedhaton) yaitu Raden Galuh Baranakan dan empat putera lainnya yaitu Pangeran Mangkubumi/Maharaja Mangkubumi ([[nama lahir]] Raden Paksa, putera tertua pengganti Sukarama), Pangeran Tumanggung (nama lahir Raden Panjang pengganti Pangeran Mangkubumi), Pangeran Bagalung (nama lahir Raden Bali, penguasa daerah [[Berangas]]) dan Pangeran Jayadewa (nama lahir Raden Mambang, putera yang hilang).<ref name="hikayat banjar"/> Pangeran Jayadewa tidak memiliki keturunan. Raden Galuh Baranakan menikah dengan Raden Mantri Alu bin Raden Bangawan melahirkan [[Sultan Suryanullah]]/[[Suriansyah]].
 
Pangeran Jayadewa, kemungkinan sama dengan Uria Gadung penguasa daerah [[Tanah Dusun]] yang berkedudukan di JAAR – SANGGARWASI versi suku Maanyan .<ref>[http://bahasamaanyan.blogspot.com/2008/08/hubungan-raja-raja-banjar-dan-pengetua.html HUBUNGAN RAJA-RAJA BANJAR DAN PENGETUA KAMPUNG JAAR-SANGGARWASI ]</ref>
 
Berbeda dengan versi di atas, versi Tutur Candi/Hikayat Lambung Mangkurat alias [[Hikayat Banjar]] resensi II menyebutkan ayah Raden Sekar Sungsang adalah Pangeran Aria Dewangsa putera ke-3 dari Pangeran Suryanata. Sedangkan ibunya adalah Putri Kabu Waringin (alias Putri Huripan), puteri Lambung Mangkurat. Ada satu generasi yang hilang dalam versi Tutur Candi.
 
Menurut Tutur Candi, putera yang dilahirkan dari perkawinan incest antara Raden Sekar Sungsang dengan ibunya Putri Kabu Waringin adalah Raden Sira Panji yang dihanyutkan pada sebuah rakit yang kemudian ditemukan oleh orang Biaju di Bekompai (Bakumpai), dekat Marabahan. Raden Sira Panji kelak menjadi ketua orang Biaju di sepanjang sungai Barito atau [[Tanah Dusun]].