Kekerasan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Lihat pula: clean up
Kucing gelap (bicara | kontrib)
k Tidak perlu karena ini Wikipedia Bahasa Indonesia
Baris 1:
'''Kekerasan''' atau ({{lang-en|'''Violence'''}} {{pron-en|/vaɪ(ə)ləns/}}'' berasal dari ({{lang-la|'''violentus''' yang berasal dari kata '''vī''' atau '''vīs'''}} berarti ''kekuasaan'' atau berkuasa'') adalah dalam prinsip dasar dalam [[hukum]] publik dan privat [[Romawi]]<ref name="Encyclopedic dictionary of Roman law">{{en}} Adolf Berger ''Encyclopedic dictionary of Roman law'', DIANE Publishing (1953) ISBN 0871694328 ISBN 978-0-87169-432-4</ref> yang merupakan sebuah [[ekspresi]] baik yang dilakukan secara [[fisik]] ataupun secara [[verbal]] yang mencerminkan pada tindakan [[agresi]] dan penyerangan pada kebebasan atau martabat seseorang yang dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang<ref>[http://www.merriam-webster.com/dictionary/violence], Merriam-Webster Dictionary Retrieved February 8, 2010.]</ref><ref>[http://www.askoxford.com/concise_oed/violence?view=uk] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200319183224/https://languages.oup.com/ |date=2020-03-19 }}, Oxford English Dictionary Retrieved February 8, 2010.</ref><ref>[http://www.bartleby.com/61/0/V0110000.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080304093247/http://www.bartleby.com/61/0/V0110000.html |date=2008-03-04 }}, American Heritage Dictionary, Violence, Retrieved February 8, 2010.</ref> umumnya berkaitan dengan ''kewenangannya'' yakni bila diterjemahkan secara bebas dapat diartinya bahwa semua kewenangan tanpa mengindahkan keabsahan penggunaan atau tindakan kesewenang-wenangan itu dapat pula dimasukan dalam rumusan kekerasan ini.<ref name="Encyclopedic dictionary of Roman law"/>
 
{{quote|Akar Kekerasan: Kekayaan tanpa bekerja, Kesenangan tanpa hati nurani, Pengetahuan tanpa karakter, Perdagangan tanpa moralitas, Ilmu tanpa kemanusiaan, Ibadah tanpa pengorbanan, Politik tanpa prinsip.}}
Baris 9:
* '''Kekerasan yang dilakukan oleh negara atau kelompok''', yang oleh Max Weber didefinisikan sebagai "monopoli, legitimasi untuk melakukan kekerasan secara sah" yakni dengan alasan untuk melaksanakan putusan pengadilan, menjaga ketertiban umum atau dalam keadaan perang yang dapat berubah menjadi semacam perbuatanan terorisme yang dilakukan oleh negara atau kelompok yang dapat menjadi salah satu bentuk kekerasan ekstrem (antara lain, genosida, dll.).<ref>{{en}} {{cite book|first=Max|last=Weber|coauthors=|editor=Peter Lassman, Ronald Speirs|title=Political writings|publisher=Cambridge University Press|year=1994|isbn=0521397197, 9780521397193|pages='''310'''|page=390|chapter=The President of the Reich }}</ref>
* '''Tindakan kekerasan yang tercantum dalam hukum publik''' yakni tindakan kekerasan yang diancam oleh hukum pidana (sosial, ekonomi atau psikologis (skizofrenia, dll.)).
* '''Kekerasan dalam politik''' umumnya pada setiap tindakan kekerasan tersebut dengan suatu klaim legitimasi bahwa mereka dapat melakukannya dengan mengatas namakan suatu tujuan politik (revolusi, perlawanan terhadap penindasan, hak untuk memberontak atau alasan pembunuhan terhadap raja lalim walaupun tindakan kekerasan dapat dibenarkan dalam teori hukum untuk pembelaan diri atau oleh doktrin hukum dalam kasus perlawanan terhadap penindasan di bawah tirani dalam doktrin hak asasi manusia.<ref name="JFM">{{fr}}[[Jean-François Malherbe]] (Docteur en philosophie de l'[[Université catholique de Louvain (depuis 1968)|]] et en théologie de l'[[Université de Paris]]), in ''Violence et démocratie'', Sherbrooke, CGC, 2003.</ref>
* '''Kekerasan simbolik''' (Bourdieu, '''Theory of symbolic power'''),<ref>{{en}} {{cite book|first=Pierre|last=Bourdieu|coauthors=|editor=|title=Outline of a theory of practice|url=https://archive.org/details/outlineoftheoryo0000bour|publisher=Cambridge University Press|year=1977|isbn=052129164X, 9780521291644|pages='''72'''|page=[https://archive.org/details/outlineoftheoryo0000bour/page/248 248]|chapter=Structures and The Habitus }}</ref> merupakan tindakan kekerasan yang tak terlihat atau kekerasan secara struktural dan kultural (Johan Galtung, '''Cultural Violence''')<ref>{{en}} {{cite book|first=Johan Galtung|last=Galtung|coauthors=|editor=|title=Peace by peaceful means: peace and conflict, development and civilization|publisher=SAGE|year=1996|isbn=0803975112, 9780803975118|pages='''196'''|page=280|chapter=PART IV: CIVILIZATION THEORY - 1.1 Cultural Violence}}</ref> dalam beberapa kasus dapat pula merupakan fenomena dalam penciptaan stigmatisasi.
<!--