Kadipaten Pakualaman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fachrian Muzaqi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k pembersihan kosmetika dasar
Baris 40:
| currency =
| footnotes = ---{{br}}'''Status Politik:'''{{br}}* negara dependen dari EIC (Inggris) (1813-1816){{br}}* negara dependen dari Nederlands Indie (1816-1942){{br}}* negara dependen dari Kekaisaran Jepang (1942-1945){{br}}* negara dependen/daerah istimewa dari Republik Indonesia dengan bentuk monarki persatuan berparlemen (1945-1950){{br}}* Status negara diturunkan secara resmi menjadi status daerah istimewa setingkat dengan provinsi (1950){{br}}
| today = [[Pakualaman, Yogyakarta| Kemantren Pakualaman]], [[Kota Yogyakarta]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], Indonesia<br>[[Kabupaten Kulon Progo]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], Indonesia
}}
 
Baris 96:
 
== Wilayah ==
Berdasar pembagian yang ditetapkan pemerintah Inggris setelah peristiwa Geger Sepoy, kadipaten Pakualaman berhak atas wilayah Kabupaten Kota Pakualaman (sekarang menjadi wilayah kemantren [[Pakualaman, Yogyakarta|Pakualaman]] di [[Kota Yogyakarta]]), Karang Kemuning (selanjutnya disebut Kabupaten [[Adikarto]]), [[Parakan, Temanggung|Parakan]] (Kedu), serta sebagian [[Bagelen, Purworejo|Bagelen]] dan [[Klaten]]. Namun, kekalahan [[Diponegoro]] dalam [[Perang Jawa]] pada 1830 mengakibatkan Kasultanan dan Pakualaman harus menyerahkan wilayah ''mancanagara'' mereka masing-masing kepada pemerintah Belanda. Alhasil, wilayah Pakualaman menjadi sebatas Kabupaten Kota Pakualaman dan Adikarto saja. Adapun Kabupaten Adikarto dihapus pada 1951, dan digabung bersama dengan [[Kulon Progo]] yang saat itu merupakan wilayah Kasultanan Yogyakarta. Wilayah Adikarto mencakup kawasan pesisir kabupaten Kulon Progo saat ini.
 
Setelah penyerahan wilayah ''mancanagara'' pada tahun 1830, Pakualaman menjadi monarki dengan wilayah terkecil dari tiga pecahan Mataram lainnya.