Jean Anouilh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mouse.d.jerry (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
RomanDeckert (bicara | kontrib)
Pekerjaan teater: + foto makam
Baris 18:
 
Pada 1918 keluarganya pindah ke Paris, dan Anouilh menempuh pendidikan menengah di Lycée Chaptal di sana. Jean-Louis Barrault, yang di kemudian hari menjadi seorang sutradara besar Prancis, adalah juga seorang siswa di sekolah itu. Barrault mengenang Anouilh sebagai tokoh yang serius dan agak pesolek yang hampir tidak memperhatikan seorang anak laki-laki yang sekitar dua tahun lebih muda darinya. Anouilh diterima di fakultas hukum di Sorbonne. Namun, karena tak mampu membiayai hidupnya, ia berhenti kuliah setelah hanya 18 bulan dan bekerja sebagai penulis wara di perusahaan iklan Publicité Damour. Ia menyukai pekerjaan itu, dan mengatakan lebih dari sekali tentang pelajaran dalam nilai-nilai klasik keringkasan dan ketepatan bahasa yang dipelajarinya ketika membuat draf naskah iklan.
[[Berkas:GraveCatherineAndJeanAnouilhAndUrsulaWetzel-CimetiereDePully RomanDeckert15012023.jpg|jmpl|Makam Anouilh, putri sulungnya Catherine (1934-1989) dan rekan terakhirnya, Ursula Wetzel (1938-2010), di pemakaman Pully dekat Lausanne.]]
 
Anouilh masih terus mengalami masalah keuangan setelah ia dipanggil untuk wajib militer pada 1929. Dengan hanya bermodalkan gaji wajib militer yang kecil, Anouilh menikahi aktris Monelle Valentin pada 1931. Meski Valentin membintangi banyak drama suaminya, putri Anouilh, Caroline (dari pernikahan keduanya), mengatakan bahwa pernikahan itu tidak bahagia. Putri bungsu Anouilh, Colombe, bahkan mengatakan bahwa ayahnya dan Valentin tak pernah menikah secara resmi. Valentin diduga memiliki banyak perselingkuhan, yang membuat Anouilh sangat terluka dan menderita. Ketidaksetiaan Valentin sangat membebaninya karena Anouilh tidak yakin akan asal-usulnya sendiri. Menurut Caroline, ayahnya telah mengetahui bahwa ibunya memiliki kekasih di teater di Arcachon, yang sejatinya adalah ayah kandungnya. Walaupun demikian, Anouilh dan Valentin mendapat seorang putri yang dinamai Catherine, yang mengikuti jejak pasangan itu dalam berkarya di teater sejak usia dini. Keluarga Anouilh yang semakin berkembang semakin memberatkan keuangannya yang sudah terbatas. Dengan tekad untuk memasuki dunia penulisan secara purnawaktu, ia mulai menulis adegan-adegan lucu untuk film untuk menambah pendapatan mereka.