Mas Asmaoen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Thesillent (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Thesillent (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 35:
==Riwayat Hidup==
 
Setelah lulus dari [[Universiteit van Amsterdam]], Mas Asmaun sempat beberapa bulan bekerja di Institute of Naval and Tropical Medicine di Hamburg. Begitu mendapat kesempatan pulang ke [[Hindia Belanda]] (sekarang: [[Indonesia]]). Pada 2 Desember [[1908]] (usia 28 tahun) di [[Surabaya|Kota Surabaya, Jawa Timur]]. Mas Asmaun menikah dengan Adriana Asmaoen-Punt, perempuan berdarah Belanda kelahiran Surabaya, 20 Oktober [[1888]]. Ia dikaruniai 3 orang anak bernama Mathilda Pustelnik Asmaoen, Maximiliaan Cornelis Asmaoen, Rudolf Alexander Asmaoen.
 
Ia berdinas di Kantor Koninklijk Nederlands Indisch Leger ([[KNIL]]) atau kantor Tentara Kerajaan Hindia Belanda sebagai perwira kesehatan KNIL dan menjadi orang Indonesia pertama dalam kedudukan itu. Satu-satunya tujuan dan kepentingannya sejak awal hanya untuk menyelesaikan pendidikan. Karirnya dalam pasukan kandas, karena para perwira Belanda menolak memperlakukan dia sebagai rekan yang setara. Ia dipindahkan ke Irian, tapi disana jatuh sakit karena tidak bisa menyesuaikan diri dengan kondisi di Indonesia. Terlalu lama tinggal di Belanda membuatnya sulit beradaptasi. lalu pindah selamanya ke negeri Belanda dan menjadi warga negara disana melalui naturalisasi.<ref>Ontwerpen van wet tot naturalisatie van: 1º. KHOUW OEN GIOK; 2º. OEIJ TIANG HOEI; 3º. MAS ASMAOEN.[https://zoek.officielebekendmakingen.nl/sgd:19071908:0000223],[https://www.europeana.eu/en/item/9200401/BibliographicResource_1000056760395]</ref>