Nasi uduk: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menghapus kalimat tanpa referensi. Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 33:
Ada pula yang mempercayai bahwa nasi uduk konon berasal dari buah pikir [[Sultan Agung dari Mataram]], yang terinspirasi oleh pengalamannya memakan [[nasi kebuli]].<ref name=":0" /> Hidangan ini mulai dibuat penduduk pulau Jawa dan dipopulerkan oleh Hindia Belanda setelahnya.<ref name=":0">{{Cite web|title=Story Behind Nasi Uduk|url=https://www.timesindonesia.co.id/read/news/272772/the-story-behind-nasi-uduk-a-typical-betawi-way-of-cooking-rice|url-status=live}}</ref>
Menurut [[Babad Tanah Jawi]], sultan [[Mataram]] gemar makan "nasi Arab", yang mungkin merujuk pada berbagai jenis
Tak lama kemudian, ''sega uduk'' menjadi bagian dari "syarat" dalam upacara "terima kasih" adat Jawa, yang sering disebut ''banca'an'' (bancakan) atau ''slametan''. Nasi uduk dapat ditemukan dalam ''sega berkat'',<ref>{{Cite news|title=Mengenal Sego Berkat, Nasi Bungkus Daun Jati yang Populer untuk Hajatan|url=https://food.detik.com/info-kuliner/d-5052979/mengenal-sego-berkat-nasi-bungkus-daun-jati-yang-populer-untuk-hajatan|url-status=live|work=[[Detik.com|detikcom]]|first=Yenny Mustika|last=Sari}}</ref> paket makanan (biasanya berisi nasi, sayuran, dan lauk pauk), atau disajikan sebagai tumpeng, untuk dibagikan setelah upacara atau acara selesai. Sega uduk juga menjadi hidangan wajib untuk disajikan saat ''Wiwitan'', ritual persembahan menjelang panen yang biasanya diadakan di beberapa daerah Jawa.<ref>{{Cite news|title=Melestarikan Tradisi Syukuran Wiwitan Padi dan Ajak Pemuda Kembali ke Sawah |url=https://jateng.suara.com/read/2021/09/27/125936/melestarikan-tradisi-syukuran-wiwitan-padi-dan-ajak-pemuda-kembali-ke-sawah |work=Suara.com |access-date=13 Januari 2022 |language=id |date=27 September 2021}}</ref>
|