Imprinted brain hypothesis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ref
k pembersihan kosmetika dasar, added orphan tag
Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
 
{{Infobox hypothesis
| name = ''Imprinted brain hypothesis''
Baris 47 ⟶ 49:
 
Crespi dan Badcock membuat sejumlah klaim tentang kelainan genetik dan hubungannya dengan hipotesis ini. Misalnya, hubungan antara kedua kelainan tersebut dan aneuploidi kromosom seks mendukung hipotesis mereka karena [[Sindrom Tiga X|trisomi X]] dan [[sindrom Klinefelter]] (tambahan kromosom X) dapat meningkatkan risiko skizofrenia sedangkan [[sindrom Turner]] (satu kromosom X) dapat meningkatkan risiko autisme.<ref name="Crespi2008" /> Namun, kondisi polisomi X dan sindrom Turner yang dikaitkan dengan peningkatan risiko autisme serta risiko skizofrenia,<ref>{{Cite journal|date=Mei 2010|title=A review of trisomy X (47,XXX)|url=|journal=Orphanet Journal of Rare Diseases|volume=5|issue=8|page=8|doi=10.1186/1750-1172-5-8|pmc=2883963|pmid=20459843|vauthors=Tartaglia NR, Howell S, Sutherland A, Wilson R, Wilson L}}</ref><ref>{{Cite journal|year=2019|title=Autism and social anxiety in children with sex chromosome trisomies: an observational study|journal=Wellcome Open Research|volume=4|issue=32|page=32|doi=10.12688/wellcomeopenres.15095.2|pmc=6567293|pmid=31231689|vauthors=Wilson AC, King J, ((Bishop DVM))}}</ref> kira-kira tiga kali lebih sering menimpa pada wanita skizofrenia dibandingkan populasi wanita secara umum.<ref>{{Cite journal|date=Juni 2000|title=Investigation of Turner syndrome in schizophrenia|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10898917/#:~:text=Eleven%20patients%20with%20Turner%20syndrome,population%20(P%20%3C%200.02).|journal=American Journal of Medical Genetics|volume=96|issue=3|pages=Abstrak|doi=10.1002/1096-8628(20000612)96:3<373::aid-ajmg26>3.0.co;2-z|pmid=10898917|vauthors=Prior TI, Chue PS, Tibbo P}}</ref> Sindrom genetik pada umumnya memberikan bukti pada pendapat yang menyatakan bahwa autisme dan skizofrenia sebenarnya saling terkait erat daripada berlawanan, yang mana suatu hal yang dapat meningkatkan satu risiko gangguan dapat juga meningkatkan risiko gangguan lainnya. Misalnya, [[Sindrom delesi 22q11|sindrom velokardiofaaial]] yang dianggap bertanggung jawab atas peningkatan risiko skizofrenia sekitar 20 hingga 30 kali lipat<ref name="vcfs1" /> juga secara signifikan dapat meningkatkan risiko autisme.<ref name="vcfs2" /> Kelainan kromosom lain yang secara signifikan meningkatkan risiko autisme dan skizofrenia termasuk mikrodelesi 15q11.2 <ref>{{Cite web|date=2018|title=15q11.2 microdeletions|url=https://www.rarechromo.org/media/information/Chromosome%2015/15q11.2%20microdeletions%20FTNW.pdf|website=Unique Rare Chromosome Disorder Foundation}}</ref> serta sindrom mikrodelesi 17q12.<ref>{{Cite journal|year=2010|title=Deletion 17q12 Is a Recurrent Copy Number Variant that Confers High Risk of Autism and Schizophrenia|journal=American Journal of Human Genetics|volume=87|issue=5|pages=618–630|doi=10.1016/j.ajhg.2010.10.004|pmc=2978962|pmid=21055719|vauthors=Moreno de Luca D, Mulle JG, Kaminsky EB, Sanders SJ}}</ref>
[[Berkas:Pws.jpg|jmpl| Gangguan perakaman seperti sindrom Prader-Willi cenderung memiliki fenotipe yang bertentangan dengan hipotesis ini]]
Selain itu, prediksi spesifik yang dibuat oleh ''imprinted brain hypothesis'' tentang [[Perakaman genomik|gangguan perakaman]] sebagian besar sudah difalsifikasi. ''Imprinted brain hypothesis'' memprediksi bahwa sindrom Prader-Willi yang merupakan gangguan perakaman berlebihan dari ibu, seharusnya menurunkan autisme dan meningkatkan psikosis, sedangkan sindrom Angelman, gangguan perakaman berlebihan dari ayah, seharusnya berefek sebaliknya.<ref name="Crespi2008" /> Namun, tingkat autisme secara substansial berada di atas populasi umum pada mereka yang mengidap sindrom Prader-Willi dan serupa dengan atau di bawahnya pada mereka yang mengidap sindrom Angelman,<ref name="apasd">{{Cite journal|date=Desember 2005|title=Autism spectrum disorders in Prader–Willi and Angelman syndromes: a systematic review|url=https://dx.doi.org/10.1097%2F00041444-200512000-00006|journal=Psychiatric Genetics|volume=15|issue=4|pages=243–254|doi=10.1097/00041444-200512000-00006|pmid=16314754|vauthors=((Veltman MWM)), Craig EE, Bolton PF}}</ref> sementara psikosis non-afektif tampaknya terjadi pada tingkat yang sebanding dengan populasi umum pada mereka yang mengidap sindrom Prader-Willi.<ref>{{Cite journal|date=Desember 1998|title=Affective psychosis and Prader–Willi syndrome|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10030442/#:~:text=The%20PWS%20group%20was%20found,Behaviour%20disorders%20were%20also%20common.|journal=Journal of Intellectual Disability Research|volume=42|issue=6|pages=Abstrak|doi=10.1046/j.1365-2788.1998.4260463.x|pmid=10030442|vauthors=Bouras N, Beardsmore A, Dorman T, Cooper SA, Webb T}}</ref> Hal itu memunculkan usulan bahwa kasus sindrom Prader-Willi yang disebabkan karena gangguan perakaman dari ibu justru bertanggung jawab atas peningkatan prevalensi autisme daripada semua etiologi gangguan yang ada, sehingga usulan tersebut merupakan kebalikan dari ''imprinted brain hypothesis''.<ref name="apasd" /> Meskipun telah ditentang oleh penelitian lain, Crespi tetap mengklaim bahwa gangguan perakaman sangat sesuai dengan hipotesisnya.<ref name="Crespi2008" />
 
Sementara Crespi dan Badcock telah mengklaim studi ''neuroimaging'' memberikan dukungan pada ''imprinted brain hypothesis'', studi ''neuroimaging'' lainnya telah menemukan hasil yang bertentangan. Beberapa temuan neurologis umum dapat terjadi pada autisme dan skizofrenia.<ref name="brainscan" /><ref name="hugestudy" /> Bagian otak yang dianggap menjadi pembeda penyakit skizofrenia dari autisme juga menjadi pusat kontroversi ketika otak dapat menunjukkan dampak dari pengobatan neuroleptik,<ref name="szneuro1" /><ref name="szneuro2" /> yang mana hal itu dapat mengurangi akurasi otak sebagai parameter untuk membedakan kedua gangguan tersebut. Subjek autis yang menggunakan obat psikotropika dapat menunjukkan beberapa efek neurokonektivitas, yang mana hal itu disangkal oleh Crespi dan Badcock karena dianggap berasal dari skizofrenia.<ref>{{Cite journal|year=2017|title=Psychotropic medication use in autism spectrum disorders may affect functional brain connectivity|journal=Biological Psychiatry: Cognitive Neuroscience and Neuroimaging|volume=2|issue=6|pages=518–527|doi=10.1016/j.bpsc.2017.06.008|pmc=5667652|pmid=29104944|vauthors=Linke AC, Olson L, Gao Y, Fishman I, Müller RA}}</ref>
 
''Imprinted brain hypothesis'' juga telah dikritik karena menyajikan spektrum skizofrenia secara tidak akurat dan membuat klaim tentang gangguan skizofrenia yang bertentangan dengan keadaan yang sesungguhnya. Klaim bahwa gangguan spektrum skizofrenia dikaitkan dengan empati yang intensif dan teori pikiran yang kuat sangat rapuh apabila dihadapkan dengan penelitian yang menunjukkan keadaan yang sebaliknya.<ref name="szempath1" /><ref name="szempath2" /><ref name="sztom" /><ref name="szempath3">{{Cite journal|year=2015|title=Magical ideation associated social cognition in adolescents: signs of a negative facial affect recognition deficit|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0010440X1500084X|journal=Comprehensive Psychiatry|volume=61|issue=1|pages=90–6|doi=10.1016/j.comppsych.2015.05.009|pmid=26073064|vauthors=Canli D, Ozdemir H, Koçak OM}}</ref><ref name="sztom" /> Beberapa pola spesifik seperti kurangnya empati juga tampak konsisten baik pada penderita autisme dan skizofrenia, yang mana kedua gangguan tersebut sama-sama menunjukkan gangguan [[Empati|empati kognitif]] dan empati afektif yang relatif sama.<ref>{{Cite journal|date=Agustus 2006|title=Who Cares? Revisiting Empathy in Asperger Syndrome|url=https://www.researchgate.net/publication/6881933_Who_Cares_Revisiting_Empathy_in_Asperger_Syndrome|journal=Journal of Autism and Developmental Disorders|volume=37|issue=4|pages=709–715|doi=10.1007/s10803-006-0197-8|pmid=16906462|vauthors=Rogers K, Dziobek I, Hassenstab J, Wolf OT, Convit A}}</ref><ref>{{Cite journal|date=Mei 2007|title=Self-reported empathic abilities in schizophrenia|url=https://www.researchgate.net/publication/6457219_Self-reported_empathic_abilities_in_schizophrenia|journal=Schizophrenia Research|volume=92|issue=1–3|pages=85–9|doi=10.1016/j.schres.2007.01.024|pmid=17350225|vauthors=Montag C, Heinz A, Kunz D, Gallinat J}}</ref> Upaya Crespi dan Badcock untuk mengonseptualisasikan skizofrenia sebagai gangguan yang relatif homogen yang mana mereka menempatkan skizofrenia di salah satu ujung spektrum telah dikritik, karena dalam lapangan, skizofrenia juga menunjukkan heterogenitas bahkan dalam kasus skizofrenia individu yang disebabkan presentasi dan jalur gejala positif dan negatif yang berbeda.<ref>{{Cite journal|date=2008|title=A complete theory of psychosis and autism as diametric disorders of social brain must consider full range of clinical syndromes|url=https://www.researchgate.net/publication/5277130_A_complete_theory_of_psychosis_and_autism_as_diametric_disorders_of_social_brain_must_consider_full_range_of_clinical_syndromes|journal=Behavioral and Brain Sciences|volume=31|issue=3|pages=277–278|doi=10.1017/S0140525X0800438X|vauthors=Thakkar KN, Mathews N, Park S}}</ref>
 
Crespi dan Badcock juga telah dikritik karena menghindari klaim yang dapat difalsifikasi, selain falsifikasi klaim yang mereka buat sendiri. Tanggapan terhadap publikasi utama Crespi tentang topik tersebut juga mencatat berbagai bukti yang dapat digunakan untuk "mengikat" dan menjelaskan hipotesis ini, tanpa mempertimbangkan konsekuensi dugaan besar seperti itu untuk sifat dan komorbiditas yang dapat bertentangan dengan hipotesis. Sehingga hal itu digunakan untuk menghindari masalah yang akan memberikan konsekuensi berupa falsifikasi atau diskonfirmasi.<ref name="dickins"/>
Baris 61 ⟶ 63:
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
[[Kategori:Autisme]]
[[Kategori:Skizofrenia]]