Kewajiban dalam Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membuat halaman baru |
|||
Baris 18:
Ajaran Islam mengadakan ketentuan-ketentuan mengenai hak dan kewajiban. Tujuannya untuk menciptakan ketertiban [[masyarakat]].<ref>{{Cite book|last=Siregar, H. S., dan Khoerudin, K.|date=Juli 2019|url=http://digilib.uinsgd.ac.id/44515/1/Fikih%20Muamalah%20%28reading%20copy%29.pdf|title=Fikih Muamalah: Teori dan Implementasi|location=Bandung|publisher=PT Remaja Rosdakarya|isbn=978-602-446-350-2|editor-last=Latifah|editor-first=Pipih|pages=41|url-status=live}}</ref> Dalam ajaran Islam terdapat Rukun Iman dan Rukun Islam. Bagi muslim, kedua jenis rukun ini merupakan kewajiban yang harus dikerjakan. Pada Rukun Iman terdapat 6 kewajiban. Kewajiban pertama ialah menyembah Allah dengan keimanan bahwa tidak ada sesembahan selain-Nya. Kedua, kewajiban beriman kepada para utusan Allah. Ketiga, kewajiban beriman kepada kitab-kitab Allah. Keempat, kewajiban untuk mengimani [[malaikat]]. Kelima, kewajiban mengimani [[hari akhir]]. Keenam, kewajiban mengimani segala takdir Allah. Kemudian pada Rukun Islam terdapat 5 kewajiban. Pertama, kewajiban mengcapkan [[syahadat]]. Kedua, kewajiban melaksanakan shalat. Ketiga, kewajiban melakukan puasa. Keempat, kewajiban menunaikan zakat. Kelima, kewajiban melaksanakan haji bagi yang mampu.<ref>{{Cite book|last=Mulia|first=Musdah|date=2014|url=https://www.google.co.id/books/edition/Kemuliaan_Perempuan_dalam_Islam/7ExJDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Kewajiban+Islam&pg=PA6&printsec=frontcover|title=Kemuliaan Perempuan dalam Islam|location=Jakarta|publisher=PT Elex Media Komputindo|isbn=978-602-02-5326-8|pages=6-7|url-status=live}}</ref>
Aturan mengenai kewajiban-kewajiban juga ditemukan dalam ilmu fikih. Sumber dari penetapan aturan-aturan ini adalah
== Penunaian ==
|