Kebijakan satu anak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
salin-edit |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 9:
Selama masa jabatan kepemimpinan [[Mao Zedong|Mao]] di [[Republik Tiongkok (1912–1949)|Republik Tiongkok]], tingkat [[Tingkat kelahiran|angka kelahiran]] menurun dari 37 menjadi 20 per seribu. Sedangkan pada tahun [[1949]] angka kematian bayi meningkat menjadi 27/1000, dan terjadi peningkatan angka kelahiran pada tahun 1981 menjadi 53/1000. [[harapan hidup|Peningkatan harapan hidup]] terjadi secara drastis dari hanya 35 tahun pada tahun 1949 menjadi 66 tahun pada tahun 1976. Sekitar tahun 1960-an, pemerintah berusaha mendorong para keluarga untuk memiliki keturunan sebanyak mungkin, karena peningkatan populasi penduduk diyakinin akan memengaruhi pertumbuhan sebuah negara, sehingga Mao mencegah program Keluarga Berencana di Tiongkok. Dari langkah pencegahan Mao terhadap program Keluarga Berencana, membuahkan hasil yakni terjadinya peningkatan populasi dari angka 540 juta pada tahun 1949 menjadi 940 tahun 1976. Namun awal tahun 1970, para penduduk Tiongkok diharapkan untuk menikah di umur yang dianggap sudah matang dan hanya diperbolehkan memiliki tidak lebih dari 2 anak.
== Situasi saat ini ==
Meski kebijakan satu anak per keluarga dijalankan dengan
[[Berkas:Danshan Nongguang Village Bulletin board.jpg|jmpl|upright=1.25|kiri|
Berdasarkan studi yang dilakukan pada tahun [[2007]] oleh [[University of California, Irvine]], kebijakan ini terbukti efektif menekan angka kelahiran.<ref name='Irvine'>{{cite news|first=|last=|coauthors=|title=First systematic study of China's one-child policy reveals complexity, effectiveness of fertility regulation|date=April 18, 2007|publisher=University of California Irvine|url=http://today.uci.edu/news/release_detail.asp?key=1597|work=Today@UCI|pages=|accessdate=2007-04-19|language=|archive-date=2007-08-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20070806133225/http://today.uci.edu/news/release_detail.asp?key=1597|dead-url=yes}}</ref> Saat ini angka kelahiran rata-rata di China adalah 1,4 kelahiran per wanita. Namun sebagai efek sampingnya, [[penuaan populasi]] dan pertumbuhan populasi negatif terjadi di beberapa daerah.<ref name="PeoplesDailyWuhanseesnegativepopulationgrowth">{{cite web|url=http://english.peopledaily.com.cn/200503/02/eng20050302_175199.html |work=People's Daily Online |title=Wuhan sees negative population growth |date=2005-03-02}}</ref> Sebuah kelompok khusus yang terdiri dari akademisi dari Tiongkok maupun luar Tiongkok juga dibentuk untuk mempelajari hasil kebijakan ini sejak 2001. Pada tahun 2004, kelompok ini mengeluarkan laporan yang membahas tentang efek kebijakan terhadap distribusi usia dan jenis kelamin, tetapi demikian pemerintah tidak mendukung hal tersebut. Pemerintah Tiongkok menyatakan bahwa kebijakan ini akan terus berlangsung setidaknya hingga tahun [[2015]].<ref name="policy outgrown"/>
|