Kalimantan Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Rescuing 28 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
Baris 32:
|penduduk = 2670000
|tahun populasi = 2020
|populasi ref= <ref name=KALTENG>{{cite web|url=https://kalteng.bps.go.id/publication/2021/02/26/149e87d54217d42942544610/provinsi-kalimantan-tengah-dalam-angka-2021.html|title=Provinsi Kalimantan Tengah Dalam Angka 2021|website=www.kalteng.bps.go.id|accessdate=16 April 2021|pages=7, 115, 357|format=pdf|archive-date=2021-04-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20210416141214/https://kalteng.bps.go.id/publication/2021/02/26/149e87d54217d42942544610/provinsi-kalimantan-tengah-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>
|kepadatan = 17
|nama gubernur = [[Sugianto Sabran]]
Baris 43:
|kelurahan = 139
|desa = 1.432
|agama = [[Islam]] 74,11%<br> [[Kristen]] 19,90%<br>- [[Protestan]] 16,67%<br>- [[Katolik]] 3,23%<br> [[Hindu]]/[[Kaharingan]] 5,84%<br> [[Buddha]] 0,11%<br>[[Konghucu]] 0,01%<br> Lainnya 0,03%<ref name=KALTENG/><ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=16 April 2021|archive-date=2021-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20210805043517/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref>
|bahasa = [[bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)<br>[[bahasa Dayak|Dayak]] (dominan)<br>—[[bahasa Bakumpai|Dayak Bakumpai]]<br>— [[Bahasa Ngaju|Dayak Ngaju]], [[bahasa Banjar|Banjar]], [[bahasa Bugis|Bugis]], [[bahasa Jawa|Jawa]], [[bahasa Madura|Madura]], [[bahasa Melayu|Melayu]]<br>— [[Bahasa Waringin|Melayu Kotawaringin]]
|lagu = {{hlist|"Kalayar"|"Naluya"|"Palu Cempang Pupoi"|"Saluang Kitik-kitik"|"Manasai"|"Tumpi Wayu"}}
Baris 56:
|PAD = Rp 1.400.710.256.900,- (2018)
|dau = Rp 1.614.203.045.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=16 April 2021}}</ref>
|IPM = {{increase}} 71,25 ([[2021]])<br>{{fontcolor|Green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/494/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi 2019-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=26 November 2021|archive-date=2021-11-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20211115073524/https://www.bps.go.id/indicator/26/494/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
|kode pos = 73''xxx''-74''xxx''
|kode area = {{Collapsible list|
Baris 91:
Pada abad ke-16, Kalimantan Tengah masih termasuk dalam wilayah mandala [[Kesultanan Banjar]], penerus Negara Daha yang telah memindahkan ibu kota ke hilir sungai Barito tepatnya di [[Banjarmasin]], dengan wilayah mandalanya yang semakin meluas meliputi daerah-daerah dari [[Tanjung Sambar]] sampai [[Tanjung Aru, Tanjung Harapan, Paser|Tanjung Aru]]. Pada abad ke-16, berkuasalah '''[[Raja Maruhum Panambahan]]''' yang beristrikan '''Nyai Siti Biang Lawai''', seorang puteri Dayak anak Patih Rumbih dari Biaju. Tentara Biaju kerapkali dilibatkan dalam revolusi di istana Banjar, bahkan dengan aksi pemotongan kepala ([[ngayau]]) misalnya saudara muda Nyai Biang Lawai bernama Panglima Sorang yang diberi gelar '''Nanang Sarang''' membantu Raja Maruhum menumpas pemberontakan anak-anak Kiai Di Podok. Selain itu orang Biaju (sebutan Dayak pada zaman dulu) juga pernah membantu [[Sultan Agung dari Banjar|Pangeran Dipati Anom (ke-2)]] untuk merebut takhta dari [[Rakyatullah dari Banjar|Sultan Ri'ayatullah]].
 
Raja Maruhum menugaskan Dipati Ngganding untuk memerintah di negeri [[Kerajaan Kotawaringin|Kotawaringin]]. Dipati Ngganding digantikan oleh menantunya, yaitu [[Pangeran Dipati Anta-Kasuma]] putra Raja Maruhum sebagai raja Kotawaringin yang pertama dengan gelar '''Ratu Kota Waringin'''. Pangeran Dipati Anta-Kasuma adalah suami dari Andin Juluk binti Dipati Ngganding dan Nyai Tapu binti [[Mantri Sakai|Mantri]] [[Kahayan]]. Di Kotawaringin [[Pangeran Dipati Anta-Kasuma]] menikahi wanita setempat dan memperoleh anak, yaitu Pangeran Amas dan Putri Lanting.<ref name="hikayat banjar"/> Pangeran Amas yang bergelar Ratu Amas inilah yang menjadi raja Kotawaringin, penggantinya berlanjut hingga Raja Kotawaringin sekarang, yaitu [[Pangeran Ratu]] Alidin Sukma Alamsyah. Kontrak pertama Kotawaringin dengan VOC-Belanda terjadi pada tahun 1637.<ref>[{{Cite web |url=http://books.google.co.id/books?id=z_A_AAAAYAAJ&dq=koningen%20van%20Cotawaringi&pg=PA53#v=onepage&q=koningen%20van%20Cotawaringi&f=false |title={{nl}} L. C. van Dijk, Ne©erland's vroegste betrekkingen met Borneo, den Solo-Archipel, Camobdja, Siam en Cochin-China, Scheltema, 1862] |access-date=2011-03-25 |archive-date=2023-02-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230208124858/https://books.google.co.id/books?id=z_A_AAAAYAAJ&dq=koningen+van+Cotawaringi&pg=PA53&hl=id#v=onepage&q=koningen%20van%20Cotawaringi&f=false |dead-url=no }}</ref> Menurut laporan Radermacher, pada tahun 1780 telah terdapat pemerintahan pribumi seperti Kyai Ingebai Suradi Raya kepala daerah Mendawai, Kyai Ingebai Sudi Ratu kepala daerah Sampit, Raden Jaya kepala daerah Pembuang dan kerajaan Kotawaringin dengan rajanya yang bergelar [[:pl:Władcy Kalimantanu#Władcy Kota Waringin|Ratu Kota Ringin]]<ref>{{en icon}} {{cite journal|url= http://books.google.co.id/books?id=fHhNAAAAYAAJ&dq=laut%20pulo&pg=RA1-PA98#v=onepage&q=laut%20pulo&f=true |author= The New American Encyclopaedia|title= The New American Encyclopaedia: ''a popular dictionary of general knowledge'' |volume= 2|publisher= D. Appleton|year= 1865|access-date= 2011-04-28|archive-date= 2023-02-08|archive-url= https://web.archive.org/web/20230208124858/https://books.google.co.id/books?id=fHhNAAAAYAAJ&dq=laut+pulo&pg=RA1-PA98&hl=id#v=onepage&q=laut%20pulo&f=true|dead-url= no}}</ref>
 
=== Pendudukan Portugis dan Misionaris Kristen ===
Orang-orang Portugis dari Makau sudah berdagang ketika VOC-Belanda tiba di Banjarmasin pada tahun 1679 dengan maksud mengamankan perdagangan itu dan mengusir pedagang negara Makao dari pasar itu. Ambisi para pedagang negara Portugis yang terlibat dalam pasar ini lebih besar daripada yang dibayangkan oleh VOC-Belanda. Kompeni mengetahui bahwa karena perebutan kekuasaan internal, Sultan Dipati Anom (Raden Kasuma Lelana) ditantang oleh kedua keponakannya, dua putra Sultan Ratu Anom (Raden Kasuma Alam gelar Sultan Saidullah 1), yakni Suria Angsa dan Suria Negara, dan bantuan Portugis tersebut telah didaftar sebagai pemberontak melawan Sultan Dipati Anom (Raden Kasuma Lelana gelar Pangeran Suria Nata 2). Portugis dari Macao memulai upaya pertama mereka untuk memonopoli produksi lada Banjarmasin. Kebijakan intervensi Portugis dan mendukung penggulingan Sultan Dipati Anom akhirnya berhasil dengan Suria Angsa menjadi Sultan dan Portugis memperoleh hak-hak komersial. Hak-hak komersial ini tidak sama dengan monopoli tetapi cukup mengecewakan VOC-Belanda, yang sudah tidak senang dengan kerusuhan politik Banjarmasin yang tak berkesudahan, bahwa Perusahaan (Kompeni) berhenti berdagang di Banjarmasin pada tahun 1681; VOC-Belanda yakin bahwa dapat mengamankan stok lada tambahan dari peningkatan produksi lada di Palembang dan Banten.<ref name="The Survival of Empire">{{cite book|author=George Bryan Souza|year=2004|url=http://books.google.co.id/books?id=nPyg0evI8ykC&lpg=PA126&dq=suria%20angsa%20suria%20negara&pg=PA126#v=onepage&q=suria%20angsa%20suria%20negara&f=false|title=The Survival of Empire: Portuguese Trade and Society in China and the South China Sea 1630-1754|publisher=Cambridge University Press|isbn=0-521-53135-7|pages=126|language=en|access-date=2019-11-18|archive-date=2023-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230208124858/https://books.google.co.id/books?id=nPyg0evI8ykC&lpg=PA126&dq=suria+angsa+suria+negara&pg=PA126&hl=id#v=onepage&q=suria%20angsa%20suria%20negara&f=false|dead-url=no}} ISBN 9780521531351</ref>
Pada masa kekuasaan Sultan Saidillah sekitar tahun 1685, Portugis mengirim seorang pastur bernama Ventigmilia.<ref name="Lontaan">{{id}}{{cite book|pages=91|url=https://books.google.co.id/books?id=UgVxAAAAMAAJ&q=Banjarmasin&dq=Almarhum+Kuta+Batu&hl=id&source=gbs_word_cloud_r&cad=5|author= J. U. Lontaan|title=Menjelajah Kalimantan|publisher=Penerbit Baru|year=1985|access-date=2019-02-01|archive-date=2023-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230208124858/https://books.google.co.id/books?id=UgVxAAAAMAAJ&q=Banjarmasin&dq=Almarhum+Kuta+Batu&hl=id&source=gbs_word_cloud_r&cad=5|dead-url=no}}</ref>
 
Jenderal Macau seperti Andrea Coelo Viera, Aloysius Francesco Cottigno, maupun Kapten Kapal Emmanuelle Araugio Graces, sama-sama ingin menjadi sponsor perjalanan pastor Antonio Ventimiglia ke tanah Borneo. Penjelajahannya dimulai per tanggal 16 Januari 1688 dari Macau. Pada tanggal 2 Februari 1688, Antonio Ventimiglia tiba di Banjarmasin dengan kapal Potugis (sekutu Sultan [[Suria Angsa dari Banjar]]), untuk mengembangkan agama Katolik di udik negeri Banjar di sepanjang sungai Barito dan akhirnya ia meninggal di udik pada tahun 1691.<ref name="suluh">{{id}}{{cite book|first=[[Amir Hasan Kiai Bondan|Amir Hasan]]|last=Kiai Bondan|title= Suluh Sedjarah Kalimantan|publisher= Bandjarmasin: Fadjar|year=1953}}</ref><ref>{{Cite web |url=http://jejakrekam.com/2018/10/14/perjuangan-penuh-keringat-pastor-ventimiglia/ |title=Salinan arsip |access-date=2019-02-01 |archive-date=2019-02-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190201120200/http://jejakrekam.com/2018/10/14/perjuangan-penuh-keringat-pastor-ventimiglia/ |dead-url=no }}</ref> Cay Deponattee (Kiai Dipanata), seorang pria dengan karakter kejujuran terbesar di antara mereka, mengatakan kepada Daniel Beeckman, bahwa beberapa tahun yang lalu datang ke bagian-bagian itu seorang pendeta Portugis, atau biarawan, yang dengan perilakunya yang sopan dan cara-caranya yang menawan telah memperoleh banyak manfaat bagi agama Kristen, tetapi tidak puas untuk berkhotbah di antara mereka, dia harus pergi ke pedesaan di antara orang-orang pedalaman yang kasar, yang disebut Byajos, yang oleh mereka dia dibunuh dengan kejam.<ref>{{cite book|pages=134|url=http://books.google.co.id/books?id=o1NBAAAAcAAJ&dq=China%20river%20Banjar%20Maffeen&hl=id&pg=PA112#v=onepage&q&f=false|title=A general collection of the best and most interesting voyages and travels in all parts of the world: many of which are now first translated into English : digested on a new plan|volume=11|first=John|last=Pinkerton|publisher=Longman|year=1812|access-date=2021-09-15|archive-date=2023-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230208124859/https://books.google.co.id/books?id=o1NBAAAAcAAJ&dq=China+river+Banjar+Maffeen&hl=id&pg=PA112#v=onepage&q&f=false|dead-url=no}}</ref><ref>{{cite book
|pages=1346
|url=https://www.google.co.id/books/edition/A_Voyage_to_and_from_the_Island_of_Borne/969aAAAAcAAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Cay-Deponattee&pg=PA136&printsec=frontcover
|title=A Voyage to and from the Island of Borneo
|volume=
|first=Daniel
|last=Beeckman
|authorlinks=Daniel Beeckman
|publisher=
|year=1718
|access-date=2021-11-06
|archive-date=2023-02-08
|archive-url=https://web.archive.org/web/20230208124858/https://www.google.co.id/books/edition/A_Voyage_to_and_from_the_Island_of_Borne/969aAAAAcAAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Cay-Deponattee&pg=PA136&printsec=frontcover
|dead-url=no
}}</ref>
 
Baris 113 ⟶ 117:
Berdasarkan traktat [[13 Agustus]] [[1787]], [[Sunan Nata Alam]] (sunan batu) dari Banjarmasin menyerahkan daerah-daerah di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Barat dan sebagian Kalimantan Selatan (termasuk Banjarmasin) kepada VOC, sedangkan [[Kesultanan Banjar]] sendiri dengan wilayahnya yang tersisa sepanjang daerah Kuin Utara, Martapura, [[Hulu Sungai]] sampai [[Distrik Pattai]], [[Distrik Sihoeng]] dan [[Mengkatip, Dusun Hilir, Barito Selatan|Mengkatip]] menjadi daerah protektorat VOC, Belanda. Sesuai traktat [[1 Januari]] [[1817]], Sultan [[Sulaiman dari Banjar]] menyerahkan Kalimantan Timur, Kalimatan Tengah, sebagian Kalimantan Barat dan sebagian Kalimantan Selatan (termasuk Banjarmasin) kepada Hindia Belanda. CONTRACT MET DEN SULTAN VAN BANDJERMASIN 4 Mei 1826. / B 29 September 1826 No. 10, Sultan Adam al-Watsiq Billah dari Banjar menegaskan kembali penyerahan wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Barat dan sebagian Kalimantan Selatan kepada pemerintahan kolonial Hindia Belanda.<ref name="Bandjermasin (Sultanate)">{{cite book
| pages= 228
| url= http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20393402%2F20393402-Surat-surat%20perdjandjian%20antara%20kesultanan%20%20bandjarmasin%20dengan%20pemerintah2%20V.O.C.,%2C%20bataafse%20republik,%2C%20Inggris%20dan%20hindia~1.pdf
| title= Bandjermasin (Sultanate), Surat-surat perdjandjian antara Kesultanan Bandjarmasin dengan pemerintahan2 V.O.C.: Bataafse Republik, Inggeris dan Hindia-Belanda 1635-1860
| author= Hindia-Belanda
| publisher= Arsip Nasional Republik Indonesia, Kompartimen Perhubungan dengan Rakjat
| year= 1965
| access-date= 2018-08-23
}}</ref><ref>Perkara 4. Sri Paduka Sultan Adam salinkan kepada radja dari Nederland segala negeri jang tersebut dibawah ini: [[Pulau Tatas]] dan [[Kuin]] sampai di subarang kiri Antasan Ketjil dan pulau Burung mulai dari kuala Bandjar subarang kanan sampai di [[Mantuil, Banjarmasin Selatan, Banjarmasin|Pantuil]] dan di Pantuil subarang pulau Tatas lantas ke timur Rantau Kuliling dengan segala sungai2nja Kelajan Ketjil Kelajan Besar dan kampung jang di subarang pulau Tatas sampai di sungai Messa di ulu [[Gadang, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin|kampung Tjina]] lantas ke darat sampai di [[Sungai Baru, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin|sungai Baru]] sampai di sungai Lumbah dan [[pulau Bakumpai]] mulai dari kuala Bandjar subarang kiri mudik sampai di kuala [[Andaman, Anjir Pasar, Barito Kuala|Andjaman]] di kiri milir sampai [[Kuala Lupak, Tabunganen, Barito Kuala|kuala Lopak]] dan segala [[tanah Dusun]] semuanja desa2 kiri kanan mudik ka ulu mulai [[Mengkatip, Dusun Hilir, Barito Selatan|Mengkatip]] sampai terus [[Tanah Siang, Murung Raya|negeri Siang]] dan di ilir sampai di kuala [[Marabahan]] dan [[Tanah Dayak|tanah Dajak]] [[Dayak Besar|Besar]] [[Dayak Kecil|Ketjil]] dengan semuanja desa2nja kiri kanan mulai di kuala Dajak mudik ka ulu sampai terus ke ilir sungai Dajak dengan segala tanah di daratan jang takluk padanja dan tanah Mendawai [[Sampit]] Pembuang semuanja desa2nja dengan segala tanah jang takluk padanja dan tanah Kutaringin [[Sintang]] Lawey Djelei semuanja desa2nja dengan segala tanah jang takluk padanja. Dan Taboniou dan segala [[tanah Laut]] sampai di Tandjung Silatan dan ke timur sampai watas dengan Pagatan dan ka oetara sampai di kuala [[Maluka Baulin, Kurau, Tanah Laut|Maluka]] mudik sungai Maluka Selingsing [[Liang Anggang, Bati-Bati, Tanah Laut|Lijang Anggang]] [[Banyu Irang, Bati-Bati, Tanah Laut|Banju Irang]] lantas ke timur sampai di [[gunung Pamaton]] sampai watas dengan [[Kerajaan Pagatan|tanah Pagatan]] dan negeri jang di pasisir timur Pagatan [[Pulau Laut]] [[Batu Litjin]] Pasir Kutai Barau semuanja dengan tanah2 jang takluk padanja.</ref>
| archive-date= 2021-08-31
| archive-url= https://web.archive.org/web/20210831074354/http://lib.ui.ac.id/file?file=digital%2F20393402-Surat-surat+perdjandjian+antara+kesultanan++bandjarmasin+dengan+pemerintah2+V.O.C.%2C+bataafse+republik%2C+Inggris+dan+hindia~1.pdf
| dead-url= no
}}</ref><ref>Perkara 4. Sri Paduka Sultan Adam salinkan kepada radja dari Nederland segala negeri jang tersebut dibawah ini: [[Pulau Tatas]] dan [[Kuin]] sampai di subarang kiri Antasan Ketjil dan pulau Burung mulai dari kuala Bandjar subarang kanan sampai di [[Mantuil, Banjarmasin Selatan, Banjarmasin|Pantuil]] dan di Pantuil subarang pulau Tatas lantas ke timur Rantau Kuliling dengan segala sungai2nja Kelajan Ketjil Kelajan Besar dan kampung jang di subarang pulau Tatas sampai di sungai Messa di ulu [[Gadang, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin|kampung Tjina]] lantas ke darat sampai di [[Sungai Baru, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin|sungai Baru]] sampai di sungai Lumbah dan [[pulau Bakumpai]] mulai dari kuala Bandjar subarang kiri mudik sampai di kuala [[Andaman, Anjir Pasar, Barito Kuala|Andjaman]] di kiri milir sampai [[Kuala Lupak, Tabunganen, Barito Kuala|kuala Lopak]] dan segala [[tanah Dusun]] semuanja desa2 kiri kanan mudik ka ulu mulai [[Mengkatip, Dusun Hilir, Barito Selatan|Mengkatip]] sampai terus [[Tanah Siang, Murung Raya|negeri Siang]] dan di ilir sampai di kuala [[Marabahan]] dan [[Tanah Dayak|tanah Dajak]] [[Dayak Besar|Besar]] [[Dayak Kecil|Ketjil]] dengan semuanja desa2nja kiri kanan mulai di kuala Dajak mudik ka ulu sampai terus ke ilir sungai Dajak dengan segala tanah di daratan jang takluk padanja dan tanah Mendawai [[Sampit]] Pembuang semuanja desa2nja dengan segala tanah jang takluk padanja dan tanah Kutaringin [[Sintang]] Lawey Djelei semuanja desa2nja dengan segala tanah jang takluk padanja. Dan Taboniou dan segala [[tanah Laut]] sampai di Tandjung Silatan dan ke timur sampai watas dengan Pagatan dan ka oetara sampai di kuala [[Maluka Baulin, Kurau, Tanah Laut|Maluka]] mudik sungai Maluka Selingsing [[Liang Anggang, Bati-Bati, Tanah Laut|Lijang Anggang]] [[Banyu Irang, Bati-Bati, Tanah Laut|Banju Irang]] lantas ke timur sampai di [[gunung Pamaton]] sampai watas dengan [[Kerajaan Pagatan|tanah Pagatan]] dan negeri jang di pasisir timur Pagatan [[Pulau Laut]] [[Batu Litjin]] Pasir Kutai Barau semuanja dengan tanah2 jang takluk padanja.</ref>
 
==== ''de facto'' ====
Semenjak Perjanjian Tumbang Anoi pada tahun 1894, secara de facto wilayah pedalaman Kalimantan Tengah tunduk kepada Hindia Belanda. Selanjutnya kepala-kepala daerah di Kalimantan Tengah berada di bawah Hindia Belanda.<ref name="Tijdschrift 23">{{en}} {{cite journal |author=Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië |url=http://books.google.co.id/books?id=sAxBAAAAcAAJ&dq=pangeran%20Rotoe-anom%20Irman-sjah%20(of%20Herman-sjah).&pg=RA1-PA205#v=onepage&q=pangeran%20Rotoe-anom%20Irman-sjah%20(of%20Herman-sjah).&f=false |title=Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië |volume= 23 |issue=1-2 |pages=205 | publisher=Nederlandsch-Indië | year=1861 |access-date=2011-04-28 |archive-date=2023-02-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230208124859/https://books.google.co.id/books?id=sAxBAAAAcAAJ&dq=pangeran+Rotoe-anom+Irman-sjah+(of+Herman-sjah).&pg=RA1-PA205&hl=id#v=onepage&q=pangeran%20Rotoe-anom%20Irman-sjah%20(of%20Herman-sjah).&f=false |dead-url=no }}</ref> Sekitar tahun 1850, daerah [[Tanah Dusun]] (Barito Raya) terbagi dalam beberapa daerah pemerintahan yaitu: Kiaij Martipatie, Moeroeng Sikamat, Dermawijaija, Kiaij Dermapatie, Ihanjah dan Mankatip.<ref>{{Cite web |url=http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1850.html |title=Borneo in 1850 |access-date=2012-03-21 |archive-date=2017-06-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170630212912/http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1850.html |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.indonesianhistory.info/map/borneoc19-1.html |title=Borneo 1800-1857 |access-date=2012-03-21 |archive-date=2012-05-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120505140826/http://www.indonesianhistory.info/map/borneoc19-1.html |dead-url=yes }}</ref>
 
Sejak tahun 1845, Hindia Belanda membuat susunan pemerintahan untuk daerah zuid-ooster-afdeeling van Borneo [meliputi daerah [[sungai Kahayan]], sungai Kapuas Murung, sungai Barito, sungai Negara serta Tanah Laut] selain Residen terdapat juga Rijksbestierder alias Kepala Pemerintahan Pangeran [[Ratoe Anom Mangkoeboemi Kentjana]]. Di dalam hierarki pemerintahan tersebut terdapat nama kepala suku Dayak seperti [[Tumenggung Surapati]] dan [[Toemenggoeng Nicodemus Djaija Negara]].<ref name="Almanak 21">{{nl}} {{cite book|pages=80|url= http://books.google.co.id/books?id=yVVVAAAAcAAJ&dq=Pangerang%20%D0%92%D0%B0%D1%88%D0%B5%20Anom%20Manglroe%20Boemie%20Kenljana%2C%20rg'jhsbestz'erder%27jhsbestz%27erder%20te&hl=id&pg=PA80#v=onepage&q=Pangerang%20%D0%92%D0%B0%D1%88%D0%B5%20Anom%20Manglroe%20Boemie%20Kenljana,%20rg'jhsbestz'erder%20te&f=false|title=Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar|first=Landsdrukkerij (Batavia)|last=Landsdrukkerij (Batavia)|publisher=Lands Drukkery|year=|volume=21|access-date=2020-07-04|archive-date=2023-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230208124900/https://books.google.co.id/books?id=yVVVAAAAcAAJ&dq=Pangerang+%D0%92%D0%B0%D1%88%D0%B5+Anom+Manglroe+Boemie+Kenljana,+rg%27jhsbestz%27erder+te&hl=id&pg=PA80#v=onepage&q=Pangerang%20%D0%92%D0%B0%D1%88%D0%B5%20Anom%20Manglroe%20Boemie%20Kenljana,%20rg'jhsbestz'erder%20te&f=false|dead-url=no}}</ref><ref name="Almanak 22">{{nl}} {{cite book|pages=83|url= http://books.google.co.id/books?id=7FVVAAAAcAAJ&dq=Pangerang%20%D0%92%D0%B0%D1%88%D0%B5%20Anom%20Mangkoe%20Boemie%20Kentjana&hl=id&pg=PA83#v=onepage&q=Pangerang%20%D0%92%D0%B0%D1%88%D0%B5%20Anom%20Mangkoe%20Boemie%20Kentjana&f=false|title=Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar|first=Landsdrukkerij (Batavia)|last=Landsdrukkerij (Batavia)|publisher=Lands Drukkery|year=1849|volume=22|access-date=2014-04-28|archive-date=2023-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230208124900/https://books.google.co.id/books?id=7FVVAAAAcAAJ&dq=Pangerang+%D0%92%D0%B0%D1%88%D0%B5+Anom+Mangkoe+Boemie+Kentjana&hl=id&pg=PA83#v=onepage&q=Pangerang%20%D0%92%D0%B0%D1%88%D0%B5%20Anom%20Mangkoe%20Boemie%20Kentjana&f=false|dead-url=no}}</ref>
 
Berdasarkan Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, daerah-daerah di wilayah ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling menurut ''Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie'', pada 27 Agustus 1849, No. 8.<ref name="Staatsblad 1849">{{cite journal
Baris 133 ⟶ 141:
| location= Batavia
| year= 1849
| access-date= 2020-07-21
}}</ref>
| archive-date= 2023-02-08
Daerah-daerah di Kalteng tergolong sebagai negara dependen dan distrik dalam Kesultanan Banjar.<ref name="Royal Geographical Society">{{en}} {{cite journal|author=Royal Geographical Society (Great Britain)| url=http://books.google.com/books?id=grENAAAAQAAJ&dq=banjarmassin&hl=id&pg=PA841#v=onepage&q=banjarmassin&f=false | title=A Gazetteer of the world: or, Dictionary of geographical knowledge, compiled from the most recent authorities, and forming a complete body of modern geography -- physical, political, statistical, historical, and ethnographical|volume= 5 | publisher=A. Fullarton | year=1856}}</ref>
| archive-url= https://web.archive.org/web/20230208124859/https://books.google.co.id/books?id=KJFBAAAAYAAJ&pg=RA12-PP19&dq=Koeboe++Eiland+Borneo+Wester+afdeeling&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjd6pmf397qAhXMeisKHUgGBDAQ6AEwBHoECAUQAg#v=onepage&q=Koeboe%20%20Eiland%20Borneo%20Wester%20afdeeling&f=false
| dead-url= no
}}</ref>
Daerah-daerah di Kalteng tergolong sebagai negara dependen dan distrik dalam Kesultanan Banjar.<ref name="Royal Geographical Society">{{en}} {{cite journal | author=Royal Geographical Society (Great Britain) | url=http://books.google.com/books?id=grENAAAAQAAJ&dq=banjarmassin&hl=id&pg=PA841#v=onepage&q=banjarmassin&f=false | title=A Gazetteer of the world: or, Dictionary of geographical knowledge, compiled from the most recent authorities, and forming a complete body of modern geography -- physical, political, statistical, historical, and ethnographical | volume= 5 | publisher=A. Fullarton | year=1856 | access-date=2011-04-11 | archive-date=2023-02-08 | archive-url=https://web.archive.org/web/20230208124900/https://books.google.com/books?id=grENAAAAQAAJ&dq=banjarmassin&hl=id&pg=PA841#v=onepage&q=banjarmassin&f=false | dead-url=no }}</ref>
 
Tahun 1787, dengan adanya perjanjian antara Sultan Banjar dengan VOC, berakibat daerah Kalimantan Tengah, bahkan nyaris seluruh daerah, dikuasai VOC. Sekitar tahun 1835 misionaris Kristen mulai beraktivitas secara leluasa di selatan Kalimantan. Pada [[26 Juni]] [[1835]], Barnstein, penginjil pertama Kalimantan tiba dan mulai menyebarkan agama Kristen di Banjarmasin. Pemerintah lokal Hindia Belanda malahan merintangi upaya-upaya misionaris<ref>{{id icon}} {{cite book|pages=42|url=http://books.google.co.id/books?id=rTiifZ-SlaEC&lpg=PA8&dq=Pulau%20KAlimantan&pg=PA9#v=onepage&q=Pulau%20KAlimantan&f=false|title=Tuaiannya sungguh banyak: sejarah Gereja Kalimantan Evanggelis sejak tahun 1835|first=Fridolin|last= Ukur|publisher= BPK Gunung Mulia|year=2000|isbn=9789799290588|access-date=2011-08-15|archive-date=2023-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230208125146/https://books.google.co.id/books?id=rTiifZ-SlaEC&lpg=PA8&dq=Pulau+KAlimantan&pg=PA9&hl=id#v=onepage&q=Pulau%20KAlimantan&f=false|dead-url=no}} ISBN [http://books.google.co.id/books?id=rTiifZ-SlaEC&printsec=copyright#v=onepage&q&f=false 979-9290-58-9] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230208125148/https://books.google.co.id/books?id=rTiifZ-SlaEC&printsec=copyright&hl=id#v=onepage&q&f=false |date=2023-02-08 }}</ref>
Pada tanggal 1 Mei 1859 pemerintah Hindia Belanda membuka pelabuhan di Sampit.<ref name="Susanto Zuhdi">{{en}} {{cite book|first=Susanto|last=Zuhdi|url=http://books.google.co.id/books?id=7xtSsqTA0QEC&lpg=PA22&dq=afdeling%20Sampit&pg=PA22#v=onepage&q=afdeling%20Sampit&f=false|title=Cilacap (1830-1942): bangkit dan runtuhnya suatu pelabuhan di Jawa|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|year=2002|isbn=9789799023698|access-date=2011-04-08|archive-date=2023-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230208125157/https://books.google.co.id/books?id=7xtSsqTA0QEC&lpg=PA22&dq=afdeling+Sampit&pg=PA22&hl=id#v=onepage&q=afdeling%20Sampit&f=false|dead-url=no}}ISBN [http://books.google.co.id/books?id=7xtSsqTA0QEC&lpg=PR4&pg=PR4#v=onepage&q&f=false 979-9023-69-6] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230208125201/https://books.google.co.id/books?id=7xtSsqTA0QEC&lpg=PR4&pg=PR4&hl=id#v=onepage&q&f=false |date=2023-02-08 }}</ref>
 
==== Pemerintahan dan Organisasi Sosial ====
Baris 154 ⟶ 166:
== Kondisi geografis dan sumber daya alam ==
=== Kondisi geografis ===
Provinsi Kalimantan Tengah memiliki luas wilayah sebesar 153.564,5&nbsp;km² yang menjadikannya sebagai provinsi terluas kedua di Indonesia setelah Provinsi Papua. Secara astronomis, Kalimantan Tengah terletak di antara 0°46' lintang utara hingga 3°33' lintang selatan dan 110°51' hingga 115°50' bujur timur. Bagian utara provinsi Kalimantan Tengah terdiri dari Pegunungan [[Pegunungan Muller|Muller]] [[Pegunungan Schwaner|Schwaner]] yang terdiri atas 52 bukit dengan ketinggian bervariasi, yaitu dari ketinggian 343 mdpl seperti Bukit Ancah sampai 2278 mdpl seperti [[Bukit Raya]]. Bukit Batu Tatau dengan ketinggian 1652 mdpl berada di paling ujung timur berbatasan dengan Kalimantan Timur. Titik tertinggi wilayah Kalimantan Tengah terdapat di Gunung Batu Sambang dengan ketinggian 1660 mdpl. Sementara itu, bagian selatan Kalimantan Tengah terdiri atas dataran rendah, rawa, dan paya-paya. Provinsi Kalimantan Tengah memiliki sebelas sungai besar dan tidak kurang dari 33 sungai kecil atau anak sungai. Keberadaan dari sungai-sungai tersebut menjadi salah satu ciri khas Provinsi Kalimantan Tengah. Sungai Barito dengan panjang mencapai 900&nbsp;km dan berkedalaman mencapai delapan meter tersebut merupakan sungai terpanjang di Kalimantan Tengah sehingga dapat dilayari hingga sejauh 700&nbsp;km.<ref>{{cite web | url = https://dishut.kalteng.go.id/page/87/letak-batas-dan-luas-wilayah | title = Letak, Batas, dan Luas Wilayah | publisher = Dinas Perhutanan Kalimantan Tengah | accessdate = 20 Agustus 2022 | archive-date = 2022-09-10 | archive-url = https://web.archive.org/web/20220910100054/https://dishut.kalteng.go.id/page/87/letak-batas-dan-luas-wilayah | dead-url = no }}</ref> Secara administratif, Kalimantan Tengah berbatasan dengan beberapa wilayah Indonesia lainnya, yaitu
{{batas USBT
|utara = [[Kalimantan Barat]] & [[Kalimantan Timur]]
Baris 177 ⟶ 189:
| 23.4|30.8|324
| 23.4|30.1|332
| source = <ref>{{citeweb |url = https://en.climate-data.org/asia/indonesia/central-kalimantan/palangka-raya-5641/ |title = Climate of Palangka Raya, Central Kalimantan |accessdate = Juli 2022 | publisher = Climate Data.org |archive-date = 2021-05-22 |archive-url = https://web.archive.org/web/20210522002659/https://en.climate-data.org/asia/indonesia/central-kalimantan/palangka-raya-5641/ |dead-url = no }}</ref><ref>{{cite web | url = https://drive.google.com/file/d/1UQbN0cmShups7_PTwD7nbdW9NunlxyAn/view?usp=sharing | title = Buku Prakiraan Musim Hujan 2022/2023 di Indonesia – Normal Curah Hujan Kota Palangka Raya Zona Musim 371 periode 1991-2020 | publisher = BMKG | page = 95 | accessdate = 10 September 2022 | archive-date = 2022-09-20 | archive-url = https://web.archive.org/web/20220920171037/https://drive.google.com/file/d/1UQbN0cmShups7_PTwD7nbdW9NunlxyAn/view?usp=sharing | dead-url = no }}</ref>
| float = right
| clear = both
Baris 196 ⟶ 208:
[[Berkas:Balai Basarah Induk Intan Kaharingan Muara Teweh.JPG|jmpl|ki|250px|Balai Basarah Induk Intan Kaharingan, rumah ibadah [[Kaharingan|Hindu Kaharingan]] di [[Muara Teweh]].]]
 
Data [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], dari 2.207.367 jiwa yang didata, tiga etnis dominan di Kalimantan Tengah yaitu [[Suku Jawa|Jawa]] sebanyak 21,68%, [[Suku Banjar|Banjar]] sebanyak 21,03% dan [[Suku Dayak|Dayak]] 20,42%. Sementara suku asal [[Kalimantan]] lainnya di luar Dayak sebanyak 26,67%.<ref name="SUKUBANGSA">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|title=Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia|publisher=[[Badan Pusat Statistik]]|website=|date=23 Mei 2012|accessdate=9 September 2021|pages=36-41|format=pdf|archive-date=2021-05-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20210508052427/https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|dead-url=no}}</ref><ref name="sensusSuku2010">{{cite book|last= Aris Ananta, Evi Nurvidya Arifin, M. Sairi Hasbullah, Nur Budi Handayani, dan Agus Pramono |first= |publisher= Institute of Southeast Asian Studies dan BPS – Statistics Indonesia |title= Demography of Indonesia’s Ethnicity |date= |year= 2015 |url= |accessdate = |isbn= }}</ref> Kawasan utama etnis Dayak yaitu daerah hulu dan pedalaman, Kawasan utama etnis Jawa yaitu daerah transmigrasi dan Kawasan utama etnis Banjar yaitu daerah pesisir, perbatasan Kalimantan Selatan dan perkotaan.
 
Suku Dayak adalah suku terbesar di Kalteng. Beberapa subetnis Dayak yang terdapat di Kalteng yaitu [[Suku Dayak Ngaju|Ngaju]] (mendiami daerah aliran sungai Kapuas, Kahayan, Rungan Manuhing, Barito dan Katingan. ), [[Suku Dayak Bakumpai|Bakumpai]] (mendiami tepian daerah aliran sungai Barito ), [[Suku Dayak Maanyan|Maanyan]] (mendiami bagian timur Kalteng seperti Barito Timur dan Barito Selatan), [[Suku Dayak Ot Danum|Ot Danum]] (mendiami daerah utara Kalteng), [[Suku Dayak Siang Murung|Siang Murung]] (mendiami Timur Laut Kalteng/Kabupaten Murung Raya), [[Suku Dayak Taboyan|Taboyan]] (mendiami sepanjangan tepian aliran Sungai Teweh), [[Suku Dayak Lawangan|Lawangan]] (mendiami bagian timur Kalteng/Barito Timur), [[Suku Dayak Dusun|Dusun]] (mendiami wilayah aliran sungai Barito dari Barito Selatan sampai Murung Raya), dan subetnis lainnya. Orang Dayak di Kalteng umumnya berprofesi sebagai petani dan pegawai pemerintahan.
Baris 290 ⟶ 302:
|}
 
Pada dasarnya bahasa yang digunakan secara luas di Kalimantan Tengah adalah [[Bahasa Dayak]] dan [[Bahasa Indonesia]]. Persebaran Bahasa Banjar ke Kalimantan Tengah karena besarnya jumlah perantauan [[Suku Banjar]] asal [[Kalimantan Selatan]] sehingga Bahasa Banjar digunakan sebagai bahasa perdagangan dan bahasa sehari-hari.<ref>[http://travel.kompas.com/read/2013/12/08/1846214/Soto.Mengalir.sampai.Jauh. ''Soto Mengalir sampai Jauh...''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140306190219/http://travel.kompas.com/read/2013/12/08/1846214/Soto.Mengalir.sampai.Jauh. |date=2014-03-06 }} - KOMPAS.com. Diakses 28 Januari 2014.</ref> Masyarakat [[Suku Jawa]] di lokasi transmigrasi umumnya menuturkan [[Bahasa Jawa]] sebagai bahasa sehari-hari.
 
Bahasa Dayak yang dominan digunakan oleh [[Suku Dayak]] di Kalimantan Tengah, di antaranya [[Bahasa Ngaju]] yang digunakan di daerah sungai Kahayan dan Kapuas.<ref>http://multitree.org/codes/daya</ref> [[Bahasa Bakumpai]] dan [[Bahasa Maanyan]] dituturkan oleh penduduk di sepanjang daerah aliran sungai Barito dan sekitarnya dan [[Bahasa Ot Danum]] yang digunakan oleh suku Dayak Ot Danum di hulu sungai Kahayan dan sungai Kapuas.
 
=== Agama ===
Agama yang dipeluk masyarakat Kalimantan Tengah berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] Kalimantan Tengah 2010 dan 2020, yaitu:<ref>{{cite web|url=http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321&wid=6200000000|title=Sensus Penduduk 2010 - Penduduk Menurut Wilayah dan Agama Yang Dianut - Provinsi Kalimantan Tengah|accessdate=2014-01-28|archive-date=2019-05-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20190510020714/https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321&wid=6200000000|dead-url=no}}</ref><ref>{{cite web | url = https://kalteng.bps.go.id/publication/2021/02/26/149e87d54217d42942544610/provinsi-kalimantan-tengah-dalam-angka-2021.html | title = Provinsi Kalimantan Tengah dalam Angka 2021 | date = Februari 2021 | page = 357 | publisher = BPS Kalteng | accessdate = 20 Oktober 2021 | archive-date = 2021-04-16 | archive-url = https://web.archive.org/web/20210416141214/https://kalteng.bps.go.id/publication/2021/02/26/149e87d54217d42942544610/provinsi-kalimantan-tengah-dalam-angka-2021.html | dead-url = no }}</ref>
 
{| class="wikitable sortable"
Baris 337 ⟶ 349:
| style="text-align: right;" | 153.846
| style="text-align: right;" | 5,84%
| [[Kaharingan]] adalah kepercayaan suku Dayak Kalimantan Tengah yang pada Sensus 2010 digabungkan dalam kelompok Lainnya. Penganut Agama Kaharingan tersebar di daerah Kalimantan Tengah dan banyak terdapat di bagian hulu sungai, antara lain hulu sungai [[Kahayan]], sungai [[Katingan]] dan hulu sungai lainnya.<ref name="Olivier Sevin">{{fr}}{{cite book|first=[[Olivier Sevin|Olivier]]|last=Sevin|coauthors=|title=''[http://books.google.co.id/books?id=dBqdjqicR8gC&lpg=PA32&dq=kayoe%20tangi&pg=PA27#v=onepage&q=kayoe%20tangi&f=false Les Dayak du centre Kalimantan: étude géographique du Pays ngaju, de la Seruyan à la Kahayan]''|publisher=IRD Editions|year=1983|isbn=9782709907002}}ISBN [http://books.google.co.id/books?id=dBqdjqicR8gC&lpg=PP6&pg=PP6#v=onepage&q&f=false 2-7099-0700-3] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230208125220/https://books.google.co.id/books?id=dBqdjqicR8gC&lpg=PP6&pg=PP6&hl=id#v=onepage&q&f=false |date=2023-02-08 }}</ref> Dan [[Kaharingan]] sudah masuk kedalam agama [[Hindu]] yang umumnya dianut oleh orang [[Bali]]
|-
| 5