Tempoyak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TianSumatra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Heihelmi (bicara | kontrib)
Menyunting artikel
Baris 27:
}}
 
'''Tempoyak''' adalah jenis [[makanan]] khas etnis [[Suku Melayu|Melayu]] di pulauPulau [[Sumatra]] dan [[Kalimantan]]. Makanan ini terbuat dari [[durian]] yang sudah melalui proses [[fermentasi (makanan)|fermentasi]]. Makanan ini biasanya dikonsumsi sebagai [[lauk]] yang biasanya dicampur dengan [[sambal]] saat menyantap [[nasi]]. CitarasaCita darirasa Tempoyaktempoyak adalah [[asam]], karena terjadinya proses fermentasi pada daging buah durian.
Selain itu, tempoyak dijadikan [[bumbu]] masakan.
 
Tempoyak dikenal di Indonesia, terutama di Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Kalimantan. [[Sumatra Selatan]] terkenal dengan tempoyak campuran daging [[ayam]], serta [[pindang]] [[patin|ikan patin]] atau dibuat brengkes (pepes) ikan. Daerah [[Jambi]], tempoyak lebih sering menggunakan campuran ikan patin dan [[baung|ikan baung]]. Kemudian di [[Bengkulu]], terkenal masakan tempoyak dengan campuran [[udang]] dengan tekstur yang sangat lembut. Sedangkan daerah [[Lampung]], tempoyak menjadi bahan dalam hidangan [[seruit]] atau campuran untuk [[sambal]].
 
Sejak tahun 2019, tempoyak sudah dicatat oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTB) yang berasal dari Sumatera Selatan bersamaan dengan [[Tanjak]].<ref name="Warisan Budaya Takbenda Sumatera Selatan">{{Cite web|url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=7446|title=Tempoyak Makanan Khas Melayu dari Sumatera Selatan|url-status=live}}</ref> <ref name="Tempoyak dan Tanjak resmi tercatat">{{Cite web|url=https://kumparan.com/urbanid/tempoyak-dan-tanjak-palembang-ditetapkan-sebagai-warisan-budaya-1s1upzysb04|title=Tempoyak dan tanjak Palembang ditetapkan sebagai warisan budaya dari Sumatera Selatan|url-status=live}}</ref>
 
== Sejarah ==
Sejarah terkait tempoyak tak dapat dipisahkan dari sejarah proses fermentasi di [[Nusantara]],. Masyarakat Palembang dipercayai mengenal teknik fermentasi sejak zaman nenek moyang, karena persediaan buah durian yang melimpah. ketika itu membuat nenekNenek moyang kita berpikir bagaimanacara caranya membuatmengolah makanan tersebutagar tetap awet dan tahan lama. Kemudian, kemudian terciptalah tempoyak dengan cara menyimpan durian dalam guci atau wadah yang tertutup rapat selama kurang lebih 7 hari. Sejak dulu kala, orang Palembang biasanya gemar membuat makanan yang difermentasi,. selainSelain tempoyak, ada lagi makanan lain yang difermentasi atau yang diawetkan, yaitu [[Rusip]], [[Bekasam]] atau [[Pekasam]], dan masih banyak lagi.
 
Kerajaan Melayu yang merupakan sebuah kerajaan yang berlokasi di [[Jambi]] juga menjadi salah satu entitas utama yang penting pada era abad ke-14 dalam penyebaran makanan tradisional tempoyak ini ke berbagai daerah melalui proses migrasi masyarakat Melayu (khususnya ke [[kepulauan Riau]] hingga [[Kalimantan Barat]], dan juga daerah [[Semenanjung Kra]]).
Baris 43:
[[Berkas:YosriBelacanTempoyakDekat.jpg|200px|jmpl|Belacan tempoyak]]
[[Berkas:Samabal Tempoyak.jpg|200px|jmpl|Sambal tempoyak]]
Adonan tempoyak dibuat dengan cara menyiapkan daging durian, baik durian lokal atau durian monthong (kurang bagus karena terlalu banyak mengandung [[gas]] dan [[air]]). Durian yang dipilih diusahakan agar yang sudah masak, biasanya yang sudah tampak berair. Kemudian, daging durian dipisahkan dari bijinya, setelah itudan diberi sedikit [[garam]]. Setelah selesai, lalu ditambah dengan [[cabe rawit]] yang bisa mempercepat proses fermentasi. NamunAkan tetapi, proses fermentasi tidak bisa terlalu lama karena akan mempengaruhi cita rasa akhir.
 
Setelah proses di atas selesai, adonan disimpan dalam tempat yang tertutup rapat. Diusahakan untuk disimpan dalam suhu ruangan. Bisa juga dimasukkan ke dalam [[kulkas]], tetapi fermentasi akan berjalan lebih lambat.
 
Tempoyak yang telah difermentasi selama 3-5 hari cocok untuk dibuat sambal, karena sudah asam dan masih ada rasa manisnya. Sambal tempoyak biasanya dipadukan dengan [[ikan Teri|ikan teri]], [[ikan mas]], [[ikan mujair]], [[ikan patin]], ataupun ikan-ikan lainnya. Tempoyak biasanya dinikmati dengan lalapan seperti [[petai]], [[kabau]] atau [[Jengkol|jengkol.]]
 
== Referensi ==